Tragedi Kanjuruhan

KATA Gelandang Persib Marc Klok Soal Tragedi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan: Sesuatu Perlu Diubah

Begini kata Gelandang Persib Bandung Marc Klok soal Tragedi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan: Sesuatu Perlu Diubah, simak selengkapnya.

Editor: Putu Kartika Viktriani
dok ist/Persib
Kapten sekaligus gelandang tengah Marc Klok - KATA Gelandang Persib Marc Klok Soal Tragedi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan: Sesuatu Perlu Diubah 

KATA Gelandang Persib Marc Klok Soal Tragedi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan: Sesuatu Perlu Diubah

TRIBUN-BALI.COM - Tragedi Kanjuruhan membuat Gelandang Persib Bandung Marc Klok turut angkat bicara menyampaikan bela sungkawa.

Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 malam diketahui menelan banyak korban jiwa bahkan hingga ratusan orang.

 

Melalui laman media sosial Instagram pribadinya @marcklok, Marc Klok mencurahkan isi hatinya terkait tragedi Kanjuruhan.

Pemain bernomor 10 di Persib Bandung ini berharap tragedi kemanusiaa ini tidak terulang.

"Saya berharap tragedi kemanusiaan semacam ini tidak akan terulang di masa depan. Sesuatu perlu diubah dan itu perlu diubah SEKARANG!" kata pemain Persib Bandung naturalisasi ini.

Baca juga: Polresta Denpasar Ajak Fans Bali United Gelar Doa Bersama Pasca Tragedi Di Stadion Kanjuruhan

Marc Klok mengatakan tidak menyadari situasi seperti bakal terjadi.

"Namun, ketika saya mulai memikirkan semua orang yang telah meninggal, saya membeku.

"Semua anggota keluarga yang berduka dan ditinggalkan tanpa pamit kepada orang yang mereka cintai, kepada anak-anak mereka.

"Saya tidak dapat berkata-kata. Aku terkejut ini adalah kenyataan," katanya.

Marc Klok menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga dan teman-teman para korban yang kehilangan nyawa setelah kejadian ini.

"Pesan lain yang ingin saya sampaikan adalah; Cukup sudah cukup."

"Saya tidak ingin menyalahkan siapa-siapa, tapi menurut saya aspek yang harus menjadi fokus pembenahan adalah sistem – manajemen pertandingan, terutama keselamatan dan keamanan, harus menjadi fokus."

Menurut Klok sepak bola adalah permainan, bisa menang, bisa kalah, bisa merayakan dan bisa menangis.

"Itulah keindahannya. Saya sedih bahwa gairah indah sepak bola di sini sering diterjemahkan ke dalam emosi yang tak terkendali dan invasi lapangan," katanya.

"Saya mengerti bahwa, dari sudut pandang penggemar, melihat niat dari tindakan ini memiliki niat baik; untuk memotivasi dan mendorong pemain secara langsung dan pribadi."

"Tapi menurut saya itu cara yang salah, apalagi jika tindakan tersebut memicu orang lain untuk melakukan hal yang sama," katanya.

Baca juga: Tim Pencari Fakta Bergerak, Pemain Senior Bali United Harap Yang Terbaik Untuk Kelanjutan Kompetisi 

Menurut Klok, semua pihak harus memiliki pola pikir dan melihat semua orang dalam pertandingan; mulai dari pemain, pelatih, ofisial pertandingan, hingga suporter sebagai manusia.

"Sehingga kita bisa benar-benar saling menghormati. Jadi kita dapat melihat bahwa mereka memiliki keluarga, teman, dan orang yang dicintai di rumah," lanjutnya.

Klok menyebut emosi yang tidak terkendali. Fakta gilanya, katanya, kerusuhan di Indonesia sudah menjadi hal biasa.

"Seharusnya tidak seperti itu. Tidak pernah," katanya.

Klok mengatakan, melihat keberhasilan timnas akhir-akhir ini seharusnya menjadi refleksi bagi kita semua.

"Dengan perbedaan yang ada di dalam tim, baik dari latar belakang, warna kulit, maupun peran, semuanya kita kesampingkan.

"Kami memiliki semangat dan tujuan yang sama untuk sepak bola Indonesia yang lebih baik," katanya.

Marc Klok berharap tragedi kemanusiaan semacam ini tidak akan terulang di masa depan.

"Sesuatu perlu diubah dan itu perlu diubah. SEKARANG!" katanya. (instagram @marcklok)

Baca juga: Bali United dan Suporter Sepak Bola Indonesia Doa Bersama di Dipta Untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Dilansir dari SuryaMalang.com pada 4 Oktober 2022, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan update daftar korban tragedi Kanjuruhan.

Dari catatan Kemenkes saat ini total korban ada 437 orang dengan rincian terdiri dari 131 korban meninggal dan 58 luka berat dan sisanya luka-luka ringan 248 orang.

Jumlah ini bertambah dari sebelumnya dirilis oleh Polri ada 125 korban jiwa meninggal dunia saat Tragedi Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu 1 Oktober 2022.

Atas kejadian ini, pemerintah pun menanggung perawatan para korban yang saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit.

"(Data sampai) pagi ini, luka ringan-sedang 248 orang, luka berat 58 orang, dan meninggal 131 orang, tetapi angkanya bergerak (terus)," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Senin 3 Oktober 2022.

Nadia mengungkapkan, korban luka-luka itu dirawat di beberapa rumah sakit.

Sebagian korban yang luka ringan sudah kembali ke rumah.

"Kalau yang luka ringan sudah ada yang pulang (ke rumah). Yang dirawat di rumah sakit hanya yang berat," ucap dia.

(*)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Curahan Hati Marc Klok, Gelandang Persib Bandung, Tanggapi Tragedi Kanjuruhan, Sekaligus Kritikan.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved