Berita Bangli

WASPADA Bencana Pohon Tumbang dan Tanah Longsor, Ini Imbauan BPBD Damkar Bangli

BPBD Damkar Bangli, mengimbau masyarakat waspada potensi bencana pohon tumbang dan tanah longsor, apalagi masuk musim penghujan.

freepik
Ilustrasi hujan - Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran Bangli, (BPBD Damkar Bangli), mengimbau masyarakat agar waspada potensi bencana pohon tumbang dan tanah longsor. Hal ini menyusul situasi cuaca di Bangli, yang kini mulai mulai memasuki musim penghujan. Kepala BPBD dan Damkar Bangli, I Wayan Wardana, mengungkapkan secara umum bulan-bulan ini memang sudah memasuki musim penghujan. 

Pun demikian, pihaknya juga terus menyiagakan Tim Reaksi Cepat (TRC) baik di BPBD maupun Damkar.

Ilustrasi tanah longsor - Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran Bangli, (BPBD Damkar Bangli), mengimbau masyarakat agar waspada potensi bencana pohon tumbang dan tanah longsor.

Hal ini menyusul situasi cuaca di Bangli, yang kini mulai mulai memasuki musim penghujan.

Kepala BPBD dan Damkar Bangli, I Wayan Wardana, mengungkapkan secara umum bulan-bulan ini memang sudah memasuki musim penghujan.
Ilustrasi tanah longsor - Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran Bangli, (BPBD Damkar Bangli), mengimbau masyarakat agar waspada potensi bencana pohon tumbang dan tanah longsor. Hal ini menyusul situasi cuaca di Bangli, yang kini mulai mulai memasuki musim penghujan. Kepala BPBD dan Damkar Bangli, I Wayan Wardana, mengungkapkan secara umum bulan-bulan ini memang sudah memasuki musim penghujan. (Istimewa)

Kata Wardana, TRC di BPBD Bangli berjumlah 20 orang, yang dibagi dalam tiga shift.

"Satu tim terdiri dari lima orang.

Saat ada laporan, TRC harus menuju lokasi paling lama 15 menit.

Itu untuk seputaran Bangli, Susut dan Tembuku.

Sedangkan Kintamani mungkin lebih, karena jaraknya cukup jauh.

Setelah di lokasi, baru kami berkoordinasi ini kewenangannya siapa.

Apakah provinsi atau kabupaten," jelasnya.

Mantan Camat Bangli ini mengaku, masih ada kendala pihaknya dalam penanganan bencana saat ini.

Terutama berkaitan dengan pohon tumbang.

Salah satunya adalah kendala alat berupa mesin senso (gergaji mesin).

Wardana menyebut, saat ini BPBD Bangli memiliki mesin senso sebanyak lima unit.

Sementara yang dibutuhkan sebanyak 10 unit dengan beragam ukuran.

Selain juga alat pelindung diri (APD).

"Untuk pengadaan kami sudah selalu usulkan. Walaupun realisasinya tetap melihat kemampuan keuangan daerah," ucapnya.

Ilustrasi hujan - Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran Bangli, (BPBD Damkar Bangli), mengimbau masyarakat agar waspada potensi bencana pohon tumbang dan tanah longsor.

Hal ini menyusul situasi cuaca di Bangli, yang kini mulai mulai memasuki musim penghujan.

Kepala BPBD dan Damkar Bangli, I Wayan Wardana, mengungkapkan secara umum bulan-bulan ini memang sudah memasuki musim penghujan.
Ilustrasi hujan - Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran Bangli, (BPBD Damkar Bangli), mengimbau masyarakat agar waspada potensi bencana pohon tumbang dan tanah longsor. Hal ini menyusul situasi cuaca di Bangli, yang kini mulai mulai memasuki musim penghujan. Kepala BPBD dan Damkar Bangli, I Wayan Wardana, mengungkapkan secara umum bulan-bulan ini memang sudah memasuki musim penghujan. (Pixabay)
Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved