Tragedi Kanjuruhan

DATA TERKINI: Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Bertambah Jadi 131 Orang, 6 CCTV Diperiksa

DATA TERKINI: Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Bertambah Jadi 131 Orang, 6 CCTV Diperiksa

Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Polres Jembrana bersama puluhan supporter Bali United, di Jembrana menggelar doa bersama dalam rangka tragedi maut di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Kegiatan doa bersama dilakukan di halaman Makopolres Jembrana, Selasa 4 Oktober 2022 malam. Kegiatan doa bersama ini, juga dirangkai dengan tabur bunga sebagai wujud belasungkawa atas tragedi maut yang menyebabkan ratusan orang menjadi korban. Di mana saat pertandingan Liga 1 Indonesia antara Arema FC vs Persebaya Surabaya, 1 Oktober 2022.  

 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Duka dari laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang belum berakhir, kabar terbaru korban tewas kini bertambah.

Data terkini, jumlah korban tewas dalam Tragedi Kanjuruhan bertambah menjadi 131 orang.

Demikian disampaikan Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.

Data itu diketahui setelah penyidik melakukan koordinasi dan validasi data bersama sejumlah rumah sakit dan dinas kesehatan setempat.

Baca juga: Pesan Damai Elemen Suporter PSIM, PSS, Persis di Mandala Krida dan Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan

"Ya (korban meninggal dunia 131 orang. Setelah semalam dilakukan coklit bersama Kadinkes, tim DVI dan direktur RS," kata Dedi saat dikonfirmasi, Rabu (5/9/2022).

Dedi menuturkan bahwa penambahan data korban yang meninggal dunia itu setelah validasi data dari korban yang dibawa ke non fasilitas kesehatan (faskes).

Total, kata Dedi, korban yang meninggal dunia di non faskes mencapai 12 orang.

Sedangkan, korban yang meninggal dunia di rumah sakit paling banyak berada di RS Wafa Husada dengan 53 orang tewas.

"Penambahan data yang meninggal di non faskes. Karena tim mendatanya korban yang dibawa ke RS," katanya.

Baca juga: Arema FC Didenda Rp 250 Juta, Jokowi Segera Terbitkan Keppres TGIPF Rusuh Kanjuruhan

Polri dalami 6 CCTV

Polri pun saat ini sedang mendalami 6 titik CCTV yang menjadi tempat paling banyak jatuhnya korban dalam tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan rekaman CCTV itu diambil dari 6 titik lokasi pintu keluar Stadion Kanjuruhan.

"Untuk labfor hari ini masih mendalami 6 titik CCTV, khususnya di pintu 3, 9, 10, 11, 12 dan pintu 13. Kenapa di 6 titik CCTV ini yang didalami oleh labfor karena dari hasil analisa sementara dinilai titik jatuhnya korban yang cukup banyak," kata Dedi dalam konferensi pers di Malang, Selasa (4/10/2022).

Dedi menuturkan bahwa pihaknya memerlukan ketelitian untuk memeriksa rekaman CCTV tersebut.

CCTV itu nantinya bisa dijadikan alat bukti untuk menetapkan tersangka di kasus tersebut.

"Oleh karena itu, perlu ketelitian dan kehati-hatian juga dari Labfor agar nanti bisa dijadikan sebagai alat bukti bagi penyidik sebelum penyidik nanti tentunya menetapkan tersangka terhadap seseorang," ungkapnya.

Lebih lanjut, Dedi menambahkan tim inafis Polri juga bekerja sama dengan Labfor untuk melakukan identifikasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) di dalam maupun luar stadion Kanjuruhan.

"Tim ini sudah meningkatkan status dari penyelidikan menjadi penyidikan, masih mengumpulkan beberapa alat bukti dan keterangan saksi juga sudah dimintai dan keterangan ahli kemudian ada pemeriksaan alat bukti lainnya seperti petunjuk, surat dan baru nanti pada saatnya kita akan menetapkan tersangka dan langsung memeriksa statusnya sebagai tersangka," katanya.

 

Artikel terkait telah tayang di Tribunnews dengan judul Korban Tewas Tragedi Kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang Bertambah Jadi 131 Orang

 

 

 

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved