Berita Gianyar
Jenazah Bayi Laki-laki Dititip di RSU Payangan, Pembuang Bayi Diburu Hingga ke Kintamani dan Petang
Adapun daerah pencarian ini mulai dari kawasan Kintamani, Kabupaten Bangli hingga ke Kecamatan Petang, Badung.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Polsek Payangan, Gianyar, Bali masih melakukan penyelidikan terhadap pelaku pembuang bayi laki-laki, Rabu 5 Oktober 2022.
Pencarian tersebut menyebar ke daerah yang dekat dengan Puspem Payangan atau TKP saat bayi ditemukan dalam kondisi tewas, Selasa 4 Oktober kemarin.
Adapun daerah pencarian ini mulai dari kawasan Kintamani, Kabupaten Bangli hingga ke Kecamatan Petang, Badung.
Kapolsek Payangan, AKP I Putu Agus Ady Wijaya mengatakan, penyelidikan pelaku pembuang bayi ini dilakukan dengan mengumpulkan data-data ibu hamil di setiap puskesmas, baik di Payangan, Kintamani hingga Petang.
Dalam penyelidikan ini, pihaknya bekerjasama dengan Polres Gianyar.
"Sementara masih kita lidik. Kita bekerjasama juga dengan Polres Gianyar. Pencariannya keliling. Kita data dulu, cari data ibu-ibu hamil. Mulai dari puskesmas di Payangan, Tegalalang, Kintamani hingga ke Petang. Kita juga cek di rumah sakit mencari data yang melakukan persalinan pada waktu dekat itu," ujar AKP Ady.
Ketika ditanya kemunginan bayi dilahirkan paksa, AKP Ady menduga tidak.

Baca juga: Polsek Payangan Buru Pelaku Pembuang Bayi Laki-laki di Puspem Payangan
Sebab dalam autopsi luar yang dilakukan pihaknya dengan Puskesmas Payangan, kondisi bayi tersebut cukup baik.
Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan kondisi tali pusar bayi juga relatif bagus.
"Dari autopsi luar kita dengan pihak Puskesmas Payangan, tidak ada kekerasan. Normal. Tali pusarnya pun masih bagus. Tapi dugaannya saat lahir langsung dibuang. Namun penyebab kematiannya kami belum berani memastikan. Itu butuh autopsi forensik," ujarnya.
Sementara jenazah bayi masih dititipkan di RSU Payangan.
Pihaknya masih menyebarkan anggota di lapangan.
Termasuk juga anggota Bhabinkamtibmas.
Dimana Bhabin disebar ke setiap banjar, desa adat dan dinas untuk mengecek.
Baik di perumahan maupun kos-kosan.