Berita Bali

Hasil Pencarian Wisatawan Hilang Saat Rafting di Ubud Nihil, Petugas DAM Lihat Dayung & Helm Hanyut

Hasil Pencarian Wisatawan Hilang Saat Rafting di Ubud Gianyar, tim operasi DAM Peraupan akan melakukan penelurusan di daerah sekitar DAM

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Putu Yunia
Operasi pencarian WNA hilang saat rafting di Tukad Ayung, yang menjadi korban hanyut masih terus dilakukan - Hasil Pencarian Wisatawan Hilang Saat Rafting di Ubud Nihil, Petugas DAM Lihat Dayung dan Helm Hanyut 

Adi menambahkan, waktu itu ia dan kawan-kawannya belum mengetahui ada kabar orang hilang saat rafting.

“Kami baru tau kabar ada WNA hilang saat rafting saat malam hari diberi informasi oleh teman. Tetapi sore itu entah bagaimana kita tiba-tiba berpikir setelah itu kemungkinan akan ada orang yang hanyut,” tambahnya.

Adi menjelaskan, Sungai Ayung yang berhulu di Gianyar sendiri merupakan sungai yang sering digunakan sebagai wahana rafting.

Mereka juga sering menemukan perlengkapan rafting yang hanyut.

Saat ditemui di lokasi, Brama Budianto, potensi SAR 115 memaparkan beberapa agenda yang pihaknya lakukan.

“Sesuai dengan arahan bapak Kasie Ops, kami dibagi menjadi beberapa tim dengan beberapa titik kumpul. Pertama di Bendungan Mambal menggunakan empat buah perahu rafting, sementara di DAM Peraupan ada tim kami,” papar Bram, panggilan akrabnya.

Tim gabungan kali ini terdiri dari BASARNAS, Potensi SAR 115 dan PMI Kota Denpasar.

Pencarian didukung oleh pemerintah Dusun Umadesa yang siap menunggu arahan dan informasi dari BASARNAS.

Kepala Dusun Umadesa, Putu Doni Mahendra mengatakan pihaknya juga ikut siaga bersama Kelompok Peduli Sungai Kota Denpasar.

“Kami menunggu kedatangan perahu BASARNAS yang sudah bergerak sejak pagi tadi dari Bendungan Mambal. Untuk atensi selanjutnya seperti penyisiran di DAM Peraupan ke selatan di Wairibang atau Oongan kami siap melaksanakan arahan,” ujar Putu Doni.

Rencananya, tim operasi DAM Peraupan akan melakukan penelurusan di daerah sekitar DAM dengan pola penelurusan yaitu berenang.

Berdasarkan pengamatan di lokasi saat pagi hari, aliran air sungai tidak terlalu deras dan cukup dangkal.

Hal ini kemudian diutarakan Bram ini sebagai tantangan dalam operasi pencarian.

“Dari seputaran Mambal diantaranya debit air turun dan di sini hanya 40 cm sehingga menyulitkan perahu rafting karena menapak di dasar. Ini mengalihkan pola pencarian tim di Mambal yang semulanya dengan perahu menjadi berjalan dan berenang sepanjang sungai,” tutur Bram.

Melihat situasi cuaca saat ini juga pihaknya perlu meningkatkan kewaspadaan dan mengutamakan keselamatan personel.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved