Kisah Inspiratif Pudak Wangi, Juarai Pocari Sweat Bintang SMA 2021 Bawa Hidup Lebih Produktif

Menjadi seorang seniman di bidang animasi dan ilustrasi professional serta banyak dikenal dahulu bagai mimpi bagi seorang Pudak Wangi, wanita 17 tahun

Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Ekspresi keceriaan dan penuh syukur dari sosok Pudak Wangi, peraih juara Pocari Sweat Bintang SMA tahun 2021 lalu. 

 

“Aku menampilkan performance campuran antara Animasi dan sedikit aksi theatrical panggung, dibumbui interaksi antara aku dan animasiku di layar LED. Cerita yang aku bawakan berkaitan dengan tema “rumah”. Dan judul karya grandfinalku adalah “Home”,” ungkap Wawang dalam wawancara dengan Tribun Bali, pada Kamis 6 Oktober 2022.

 

Bagi Wawang, memenangkan ajang kompetisi sebesar Pocar Sweat Bintang SMA 2021 lalu bagai keajaiban dalam hidupnya. Saat itu, diceritakannya, top 7 grandfinalis tahun lalu layak menjadi juara namun akhirnya berkat kegigihan dan kreativitasnya, Wawang terpilih menjadi pemenang dan terus memberi inspirasi serta semangat kepada generasi penerus Pocari Sweat Bingang SMA tahun berikutnya. 

"Sejujurnya memenangkan BSMA 2021 itu miracle banget buat aku, itu bentuk suatu keberuntungan. Layak tidaknya terpilih menjadi juara, kalau ada 7 gelar juara aku yakin semua temen top 7 layak menjadi juara, karena kerja keras, dedikasi, kreatifitas, dan keunikan bakat mereka masing-masing. Mungkin karena bakatku animasi dan bisa membawa penonton untuk merasakan karyaku dan relate, itu salah satu poin plus," bebernya. 

 

Wawang menuturkan, Pocari Sweat Bintang SMA, ajang yang digelar minuman isotonic terkemuka di Indonesia sejak tahun 1989 itu merupakan lomba yang mengasyikan dan penuh kesan karena banyak pelajaran, pengalaman, dan kesempatan berharga yang dia dapat dari lomba BSMA 2021.

 

Dia mengungkapkan, bahwa dirinya membutuhkan waktu dua tahun sejak tahun 2019, tahun pertama Bintang SMA digelar, untuk memenuhi syarat dan nyali mengikuti ajang Bintang Sma di tahun 2021.

 

"Awalnya aku ikutan BSMA2021 karena aku melihat lomba ini sebagai peluang besar buat yang bisa membuka banyak pintu. Yang pasti lika likunya di proses kreatif mulai audisi, top 50, dan top 7 grandfinal. Karena animasi itu suatu karya yang takes time pembuatannya, dikejar dengan timeline lomba dan tuntutan untuk make it big di grandfinal jelas itu PR banget buat aku, saat itu aku satu-satunya wakil dari SMA ku," ungkapnya.

 

“Saat itu semua grandfinalist adalah kompetitor terberat. Mereka anak-anak muda yang sudah sangat professional di bidangnya masing-masing, dan sebenarnya talenta kita tidak bisa dibandingkan dengan satu sama lain, karena setiap anak punya keunikan dan skill yang sangat beragam. Tapi walaupun kita berkompetisi, kita selalu ada untuk satu sama lain, comforting each other, dan juga saling support,” jabar Pudak Wangi

 

Kini, Wawang tampil menjadi seorang pribadi yang profesional dan percaya diri di usia yang terbilang masih muda. Ia kerap dipercaya untuk menggarap project-project ternama.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved