Berita Gianyar

Buruh Proyek Tewas Tertimbun Longsor di Tegalalang Gianyar, Tertimbun dari Kaki hingga Kepala

Nasib malang dialami M Muharrom (22), seorang buruh proyek asal Jember saat mengerjakan proyek senderan di jalan akses Villa Ayatara di Banjar Puakan,

Istimewa
Olah TKP seorang buruh proyek tewas setelah tertimbun longsor di jalan akses Villa Ayatara di Banjar Puakan, Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, Bali, Sabtu 8 Oktober 2022 sekitar pukul 09.30 Wita. 

TRIBUN-BALI.COM  GIANYAR - Nasib malang dialami M Muharrom (22), seorang buruh proyek asal Jember saat mengerjakan proyek senderan di jalan akses Villa Ayatara di Banjar Puakan, Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, Bali, Sabtu 8 Oktober 2022 sekitar pukul 09.30 Wita.

Ia meregang nyawa tertimbun tanah longsor saat membuat pondasi bersama rekan-rekannya.


Kapolsek Tegalalang, AKP I Ketut Sudita menjelaskan, menurut keterangan rekan korban, Nur bahwa sekitar pukul 08.00 wita, ia bersama 6 orang bekerja menggali tanah yang akan dijadikan pondasi senderan tembok.

Pondasi tersebut sedalam 80 centimeter.

Baca juga: Update Kasus Anggota TNI Aniaya Pegawai di Gianyar, Kini Jalani Proses Hukum Militer

Di kawasan lokasi pembuatan pondasi itu, terdapat tebing setinggi kurang lebih tiga meter. 


"Saat sedang bekerja tiba-tiba tebing di atas galian longsor dan menimpa para pekerja, 4 orang pekerja berhasil menyelamatkan diri, sedangkan 2 orang tertimbun tanah longsoran, di mana satu orang masih terlihat bagian kepala dan satunya lagi tertimpun sepenuhnya, dari kepala sampai kaki," ujar Kapolsek. 


Melihat kejadian tersebut, para pekerja yang selamat inipun berusaha menolong rekannya yang tertimbun.

"Pekerja yang lain berusaha menggali tanah dengan alat seadanya sehingga korban bisa diselamatkan 1 orang. Selanjutnya tanah dikeruk menggunakan eskavator untuk mencari korban yang masih tertimbun dan berhasil diangkat, saat diangkat dan dinaikkan ke mobil korban masih bernapas, namun sampai di Rumah Sakit Payangan korban sudah dinyatakan meninggal," ungkao Kapolsek. 

Baca juga: Tegas, Pangdam IX/Udayana Perintahkan Serka NS Tetap Diproses Hukum Atas Aksi Pemukulan di Gianyar


AKP Sudita mengatakan, tanah longsor tersebut diduga terjadi akibat tanah tebing labil pasca diguyur hujan lebat Jumat 7 Oktober malam.

"Dugaan longsor karena tanah labil, karena Jumat malam dan beberapa hari lalu kerap turun hujan lebat," ujarnya. 


Pihaknya pun mengimbau, dalam beberapa hari belakangan ini, masyarakat lebih waspada saat beraktivitas di kawasan tebing maupun pohon besar.

Sebab saat ini cuaca relatif ekstrem sehingga tanah longsor dan pohon tumbang sangat rawan terjadi.

"Cuaca saat ini ekstrem, hujan lebat disertai angin kencang. Kami imbau agar masyarakat lebih waspada, atau jika memungkinkan, hindari kawasan bertebing dan yang ada pohon besar untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan," ujarnya.


Terpisah, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya Presasta mengatakan, pasca hujan lebat yang terjadi pada Jumat malam, di Kabupaten Gianyar terdapat sejumlah peristiwa pohon tumbang.

Namun beruntung tidak menyebabkan kerusakan yang begitu parah. Dampaknya hanya menutup akses jalan, dan secara bertahap telah berhasil ditangani.

"Laporan yang ada, sebagian besar berupa pohon tumbang. Kami telah kerahkan semua anggota untuk menangani. Anggota kita sebar, karena kejadian terjadi di sejumlah lokasi," ujarnya. 


Dibya mengatakan, kewaspadaan saat ini harus ditingkatkan. Bukan hanya terhadap potensi longsor dan pohon tumbang, tetapi juga terhadap bahaya petir.

"Seperti kita ketahui, musim hujan beberapa hari ini berisi kilatan petir. Kami imbau, ketika hujan agar mencari tempat aman untuk mengantisipasi sambaran petir," ujarnya. (*)
 
 
 

Berita lainnya di Berita Gianyar

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved