Berita Bangli
Firasat Wafatnya Putu Rian, Sang Ibu Mimpi Dimintai Tolong, dan Terjaga Hingga Pagi Hari
Suasana haru menyelimuti rumah duka I Putu Rian Sasmara, Sabtu (8/10/2022).
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Marianus Seran
"Oleh ibunya dijawab bahwa adiknya sendang berada di Denpasar untuk membuat tugas kuliah. Saat itulah dia berpesan agar baik-baik kepada adiknya, dan meminta agar adiknya rajin belajar," kenang pria 48 tahun itu.
Baca juga: Ganjar Pranowo Kunjungi Sayan Rumaket di Ubud, Bupati Gianyar: Kehormatan Bagi Kami
Raut wajah Sujana malam itu menggambarkan sosok seorang ayah yang berusaha tegar, meskipun dalam hatinya tak kuasa menahan duka.
Ia kemudian melanjutkan kalimatnya, bahwa pada malam saat musibah itu terjadi, sang istri seolah mendapatkan firasat melalui mimpi.
"Saat itu sekitar jam 01.00 wita, istri saya terbangun dan menceritakan pada saya.
Dalam mimpinya, ia mendengar suara Rian yang mengatakan 'mamak.. mamak.., tulungin'. Sejak saat itulah saya dan istri tidak bisa tidur sampai sekarang," ungkapnya.
Kondisi cuaca di Bangli yang hujan malam itu membuat keduanya diselimuti perasaan cemas, pikirannya kalut sebab Rian yang dihubungi melalui sambungan telepon tak kunjung mengangkat.
"Teleponnya hanya memanggil, tidak bisa berdering. Lalu temannya yang satu kontrakan kami hubungi, kami tanya keberadaan Rian.
Dia menjawab jika Rian pukul 22.00 wita pergi ke rumah temannya. Saat itu kami sedikit tenang karena tidak memancing, mengingat kondisi cuaca buruk. Namun saat ponselnya (Rian) dihubungi, masih belum bisa," jelasnya.
Hingga pada pukul 06.30 wita, kerabat memberi tahu bahwa jalur Bangli - Tembuku, tepatnya di jalan Erlangga Jebol lagi.
Baca juga: Hujan Semalam, Bangli Dikepung Bencana, Ini Lokasi dan Jumlah Korbannya
Sujana sempat menanyai apakah ada korban yang mengendarai sepeda motor, baik pada beberapa orang.
"Beberapa yang saya tanya menjawab tidak ada sepeda motor, hanya ada dua mobil saja. Tapi firasat tyang bahwa anak tyang ada disana.
Makanya saya pulang ke rumah, meminta tolong pada kakak saya (Nyoman Laharta) agar ke lokasi kejadian untuk mencari keberadaan Rian sampai ketemu," ucapnya lirih.
Pihak keluarga akan mengambil jenazah Rian dari RSU Bangli. Rencananya jenazah Rian akan disemayamkan di rumah, mengingat masih ada piodalan di Pura Masceti Sidembunut.
"Kami menunggu nyineb dulu, sekitar jam 19.00 atau jam 20.00 wita, untuk selanjutnya kami jemput anak saya di rumah sakit untuk dibawa pulang.
Kemudian pada Rabu, rencananya akan dilaksanakan prosesi pemandian dan upacara mekingsan di Wisnu (mebakar)," tandasnya. (*)