Berita Bali

HUT ke-77 TNI, Kodam IX/Udayana Gelar Operasi Bibir Sumbing Gratis 77 Anak

Sebanyak 77 orang anak mendapatkan kesempatan operasi bibir sumbing gratis yang digelar oleh Kodam IX/Udayana dalam memperingati HUT ke-77 TNI. Opera

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Marianus Seran
Istimewa
Kegiatan bakti sosial kesehatan yang digelar oleh Kodam IX/Udayana, pada Sabtu 8 Oktober 2022 

 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Sebanyak 77 orang anak mendapatkan kesempatan operasi bibir sumbing gratis yang digelar oleh Kodam IX/Udayana dalam memperingati HUT ke-77 TNI.

Operasi bibir sumbing menyelamatkan masa depan generasi penerus bangsa.

Dari data yang dihimpun melalui Persatuan Ahli Bedah Mulut Indonesia (PABMI) menyebutkan sebesar 90 persen anak yang menderita bibir sumbing dan tidak dilakukan operasi, mereka putus sekolah.

Di Kota Denpasar, Bali, operasi bibir sumbing dilaksanakan di Aula Makesdam IX/Udayana, pada Sabtu 8 Oktober 2022.

Ketua Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir dan Langit-langit (YPPCBL), Prof drg Sunardi Mangunjaja mengatakan, penderita bibir sumbing harus mendapatkan penanganan dengan baik, karena akan berat bagi penderita maupun keluarga, oleh sebab itu ia mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Kodam IX/Udayana memberikan akses bibir sumbing gratis ini.

“Bibir sumbing berat bagi yang bersangkutan , rang tua risau atas masa depan anak khawatir biaya yang harus ditanggung oleh masyarakat, tidak sedikit anak yang dibully temannya, karena itu kegiatan TNI ini adalah salah satu karya nyata yang langsung dirasakan masyarakat kecil.

Kami siap bila dibutuhkan kapan saja,” ujar dokter Sunardi. 

Baca juga: Gandeng Mahalini dan Penari Cilik Buleleng, ATLAS Beach Fest Tampilkan Budaya Bali, Publik Terpukau

Sementara itu, Ketua Persatuan Ahli Bedah Mulut Indonesia, drg Andi Tajrin menuturkan, anak dan keluarga penderita bibir sumbing memiliki kendala psikologis yang barang tentu operasi menjadi hal yang penting untuk dilakukan.

“Hampir 90 persen anak bibir sumbing tidak operasi itu putus sekolah, banyak dari mereka patah semangat karena dibully, kami mengharapkan pemerintah, TNI, Polri menjadi garda terdepan bekerjasama dengan kami menuntaskan penyakit bawaan ini memberikan semangat hidup dan kebahagiaan anak dan keluarganya,” kata Andi.

Tak hanya di situ saja, anak usai operasi bibir sumbing agar suara tidak sengau maka perlu menjalani terapi wicara, langit-langit harus dirangsang enyebutkan huruf dengan benar.

“Kalaupun operasi tidak diajar tetap akan sengau, jadi harus komprehensif,” ucapnya.

Kegiatan itu diselenggarakan sebagai rangkaian Hari Ulang Tahun ke-77 TNI sebagai implementasi dari tema TNI adalah Kita melalui kegiatan Bakti Sosial Kesehatan Operasi Celah Bibir dan Celah Celah Langit ini.

 

Baksos bibir sumbing ini merupakan terobosan mendukung masyarakat untuk merubah masa depan karena tak dipungkiri, bibir sumbing sangat mempengaruhi semangat hidup dalam mencapai masa depan bagi penderitanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved