Berita Internasional
FAKTA SELINGKUH Ini Harus Diketahui, Simak Juga Sisi Kelam Kerajaan Inggris Era Boleyn
Simak fakta tentang selingkuh yang akan membuat anda tercengang. Sifat selingkuh, alias tidak setia kerap menjadi polemik dan perdebatan.
TRIBUN-BALI.COM - Rasanya tak hanya zaman modern, selingkuh sudah terjadi sejak dahulu kala.
Bahkan sejak zaman sistem monarki masih mendominasi di dunia.
Sifat selingkuh, alias tidak setia kerap menjadi polemik dan perdebatan.
Pria kerap dianggap sebagai sosok yang sering selingkuh.
Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa wanita lebih mungkin untuk selingkuh dibanding pria.
Simak fakta tentang selingkuh yang akan membuat anda tercengang.
Baca juga: Lesti Kejora Disebut Sempat Pergoki Rizky Billar Selingkuh di Hotel, Isa Zega: RB Star Syndrome Sih
Baca juga: Daftar 6 Zodiak Paling Setia, Taurus Tidak Suka Selingkuh, Sagittarius Sangat Terbuka

Buktinya, 4 dari 10 wanita (40 persen) ditemukan, memiliki jalinan asmara dengan orang lain.
Sedangkan pria, hanya 12 persen.
Hanya karena pria tidak menindaklanjuti apa pun, bukan berarti mereka tidak pernah berpikir tentang itu.
Penelitian ini menemukan, tiga perempat pria menyatakan mereka mempertimbangkan untuk menjalin hubungan dengan orang lain, meski sedang terikat dengan seseorang.
Lebih mengkhawatirkan lagi, jumlah wanita yang memiliki niat untuk selingkuh ternyata lebih besar, mencapai 85 persen.
Bahkan selingkuh yang dilakukan oleh wanita, tidak sebatas one night stand.
Namun bisa berupa selingkuh yang berlangsung dalam jangka panjang.

Hanya 4 persen pria menyatakan, bahwa mereka telah memiliki perselingkuhan jangka panjang.
Kurang dari sepertiga jumlah wanita yang selingkuh, yaitu 14 persen.
Biasanya one night stand, terjadi pada mereka yang berusia 18-24 tahun.
Sedangkan generasi yang lebih tua, cenderung melakukan selingkuh jangka panjang.
Anthony Wright dari situs kencan Casuals, yang melakukan penelitian ini, menyatakan bahwa meski penelitian ini menunjukkan bahwa wanita lebih mungkin untuk selingkuh.
Dia berpikir bahwa dibandingkan pria, wanita hanya lebih jujur tentang perasaannya.
“Angka-angka ini menunjukkan sesuatu yang berlawanan dengan pandangan umum tentang perselingkuhan.
Atau bisa jadi angka-angka ini justru menunjukkan bahwa wanita memang lebih jujur tentang ketidakjujuran yang mereka lakukan,” ujar Wright.

Sifat selingkuh, sudah pula ditemui sejak zaman monarki atau kerajaan.
Raja biasanya memiliki banyak istri dan selir selain permaisuri atau ratu.
Seperti Raja Henry VIII, dari Kerajaan Inggris.
Membaca buku sejarah, maka anda pasti mengetahui Raja Inggris Henry VIII yang memiliki banyak perempuan di sekelilingnya.
Raja Henry VIII, dikenal karena selingkuh dan segala aktivitasnya.
Selama ini mungkin anda pernah mengenal salah satu ‘gundik’ Raja Henry VIII, yang sangat disayanginnya, yaitu Anne Boleyn.
Kini ada lagi satu wanita yang memiliki nama keluarga Boleyn, yang berhubungan dengan Raja Henry VIII.
Adalah Mary Boleyn yang tidak pernah mencapai posisi tinggi, seperti saudara perempuannya selama hidupnya, namun dia tampak puas dengan perannya yang lebih rendah.
Mary Boleyn merupakan anak tertua dari Thomas Boleyn dan Elizabeth Howard.
Dia adalah cicit dari Geoffrey Boleyn, yang akhirnya naik ke posisi Lord Mayor of London.
Ayahnya, Thomas, menghabiskan kariernya sebagai diplomat asing yang berarti bahwa, Mary dan Anne, menghabiskan sebagian tahun-tahun pembentukan mereka tumbuh di luar negeri.

Penerimaan Mary Boleyn atas posisi pelayan kehormatan, yang diberikan oleh adik perempuan Raja Henry VIII membawanya ke Perancis, membuatnya berhubungan dengan Raja Perancis.
Desas- desus yang beredar, setelah pertemuan ini tampaknya tidak menghalangi kehidupan sosial Mary Boleyn dan mungkin telah membawanya ke perhatian mata Raja Henry VIII yang berkeliaran bertahun-tahun kemudian.
Ayahnya mampu mengamankan posisi sebagai pelayan kehormatan Ratu Cacherine dari Aragon untuknya.
Karena inilah Mary Boleyn bertemu suami pertamanya, William Carey, yang adalah seorang pria terhormat di Kamar Penasihat Raja.
Sehingga memudahkan Raja Henry VIII dan Mary Boleyn bertemu secara diam-diam.
Beberapa sejarawan mengklaim itu hal yang biasa, sementara yang lain mengatakan itu sangat rahasia.
Tetapi ini menjadi pertanyaan tentang asal-usul anak Mary Boleyn, tidak diketahui apakah kedua anaknya adalah anak kandung suaminya atau apakah mereka adalah produk dari selingkuh dengan Raja Henry VIII.
Tidak masalah karena William Carey, meninggal sekitar 3 tahun setelah anak terakhir Mary Boleyn lahir.
Meski juga masih terdapat tanya tentang urutan kelahiran anak-anak Mary Boleyn, beberapa mengatakan bahwa putrinya Catherine, lahir pertama pada tahun 1524.
sementara yang lain mengatakan bahwa Henry lahir pertama pada tahun 1525 atau 1526.
Namun, tidak ada yang bisa mengatakan secara pasti kapan Mary Boleyn dan Raja Henry VIII selingkuh, karena disebut bahwa Henry lahir pertama pada tahun 1526.
Lalu kapan Raja Henry VIII bertemu dengan adik Mary Boleyn, Anne Boleyn?
Mungkin karena perselingkuhannya dengan Mary Boleyn, mata Raja Henry VIII juga mengembara melihat sekilas adik perempuannya, Anne Boleyn.
Anne Boleyn bebas untuk dirayu karena dua kisah cinta sebelumnya gagal, apalagi dia jauh lebih ambisius daripada Mary Boleyn dan bisa mencontoh Mary Boleyn sebagai motivasi untuk menggantikan istri Raja Henry VIII saat itu, Ratu Catherine.
Selama waktu ini, sulit untuk mengatakan bagaimana kedua bersaudara itu berhubungan satu sama lain, karena tidak ada catatan tentang interaksi pribadi mereka.
Kemungkinan mereka saling berbicara dan Mary Boleyn memberikan beberapa pandangan tentang cara memanipulasi Raja Henry VIII.
Tuntutan Anne Boleyn agar Raja Henry VIII menceraikan istrinya, dan menjadikannya ratu, menyebabkan skandal Raja Henry VIII dengan Gereja Katolik Roma.
Anne Boleyn juga yang membimbing Raja Henry VIII untuk membentuk Gereja Inggris.
Sementara, Mary Boleyn tidak pernah menunjukkan kecerdasan, rencana, atau keberanian seperti adiknya itu.
Tampaknya aneh ketika Anne Boleyn menerima tujuannya dan menjadi Ratu Inggris pada tahun 1533, lalu ayahnya diangkat menjadi Earl of Wiltshire, dan saudara laki-lakinya, George, diangkat menjadi Viscount Rochford.
Tetapi bagi Mary Boleyn, tidak ada penghargaan seperti itu yang diberikan, melansir Ancient Pages.
Raja Henry VIII rupanya agak murahan, dalam hal memperlakukan mantan gundiknya dengan baik.
Mary Boleyn pun tidak ada upaya, untuk menemukan suami lain untuk merawatnya saat dia semakin tua, sehingga Mary Boleyn mengubah situasi dengan semaunya sendiri.
Lalu, dikatakan bahwa Mary Boleyn jatuh cinta dengan seorang pria muda yang tidak memiliki tanah dan tidak punya uang, tetapi merupakan bagian dari istana Raja Henry VIII.
Mary Boleyn dilarang dari istana oleh adik perempuannya, orangtuanya memotongnya, dan dia menerima sedikit bantuan dari orang lain, bahkan harus memohon bantuan kepada Sekretaris Cromwell.
Dalam satu surat, Mary Boleyn menjelaskan bahwa menerima bantuan bukanlah prioritas baginya, dia menulis bahwa lebih suka mengemis dan bersama suaminya daripada menjadi Ratu Kerajaan Inggris.
Dia juga menulis bahwa dia merasa suaminya tidak akan pergi jika diberi kesempatan untuk menjadi raja.
Dengan kata lain, dia menikah karena cinta, dicintai dan dia puas dan bahagia, kehidupan bersama mungkin membuat mereka tetap aman.
Kehidupan baru Mary Boleyn membawanya menjauh dari istana dan intriknya, pernikahannya yang dibilang memalukan telah menyelamatkannya dari nasib adik perempuannya Anne Boleyn dan adik laki-lakinya, George.
Kedua adiknya itu dieksekusi karena peran mereka dalam kehidupan Raja Henry VIII.
Orangtua Mary Boleyn juga meninggal pada waktu yang hampir bersamaan.
Uang saku Mary Boleyn mungkin dipotong ketika dia menikahi Stafford muda, tetapi dia tidak terputus dari menerima warisan apa pun ketika orangtuanya meninggal.
Dia mewarisi tanah Boleyn di Essex dan hidup nyaman sampai kematiannya pada tahun 1543.
Untuk semua ambisi yang mendorong orangtua, adik perempuan dan laki-lakinya, Marylah satu-satunya yang meninggalkan Boleyn dengan warisannya.
Anak-anaknya kemudian disukai oleh Elizabeth I dan mencapai posisi tinggi di istana.
Mary Boleyn mungkin seorang gundik, tetapi dia tampaknya menjadi salah satu keluarga Boleyn yang bijaksana, dia memegang kunci umur panjang dan kehormatan Boleyn. (*)