Berita Bali
Merupakan Youtuber Konten Memancing, Ini Cerita Keluarga Korban Jalan Jebol di Bangli
Pemuda 25 tahun atas nama I Putu Rian Sasmara merupakan salah satu korban meninggal dunia, dari jebolnya jalan penghubung Bangli - Karangasem.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Pemuda 25 tahun atas nama I Putu Rian Sasmara merupakan salah satu korban meninggal dunia, dari jebolnya jalan penghubung Bangli - Karangasem.
Putu Rian merupakan anak pertama dari pasangan I Wayan Sujana dan Ni Made Ariniwati.
Sehari-hari Putu Rian membuat konten untuk Channel YouTube-nya yang bernama Kail Dewata.
Diceritakan Sujana, pada malam itu Rian sedang nongkrong bersama teman-temannya. Lokasinya tidak jauh dari rumah di Banjar Sidembunut, Kelurahan Cempaga.

Namun sekitar pukul 01.00 wita, Putu Riang hendak pulang ke kontrakannya yang berlokasi di LC Uma Bukal, Kelurahan Cempaga.
"Memang sehari-hari dia di kontrakan LC Bukal. Malam itu temannya sudah menyarankan agar tidak pulang dulu, dan lebih baik menginap saja karena cuaca masih hujan. Dari keterangan temannya, padahal saat itu dia (Rian) sudah tidur-tiduran di kamar. Namun dia tetap bangun dan nekat pulang karena besok akan membuat konten mancing," ucapnya saat ditemui di rumah duka.
Lanjut Sujana, sejatinya pada Jumat pagi, Rian sempat berkomunikasi dengan ibunya. Dia meminta uang, dan oleh ibunya diminta agar pulang ke rumah Sidembunut. "Kami pada dasarnya tidak pernah melarang dan justru mendukung apapun kegiatan dia, selama dia senang menjalaninya. Namun saat itu ibunya menyarankan dia agar untuk sementara tidak membuat konten, mengingat situasi cuaca yang kurang bersahabat," ujarnya.
Oleh Rian, lanjut Sujana, dijawab bahwa ia tidak membuat konten. Melainkan hanya ingin rembuk bersama kawan-kawannya. Pada saat itu juga, imbuhnya, Rian sempat menanyai keberadaan adiknya yang bernama Ni Made Hana Yesi Sawitri pada sang ibu. "Oleh ibunya dijawab bahwa adiknya sendang berada di Denpasar untuk membuat tugas kuliah. Saat itulah dia berpesan agar baik-baik kepada adiknya, dan meminta agar adiknya rajin belajar," kenang pria 48 tahun itu.
Raut wajah Sujana malam itu menggambarkan sosok seorang ayah yang berusaha tegar, meskipun dalam hatinya tak kuasa menahan duka. Ia kemudian melanjutkan kalimatnya, bahwa pada malam saat musibah itu terjadi, sang istri seolah mendapatkan firasat melalui mimpi.
"Saat itu sekitar jam 01.00 wita, istri saya terbangun dan menceritakan pada saya. Dalam mimpinya, ia mendengar suara Rian yang mengatakan 'mamak.. mamak.., tulungin'. Sejak saat itulah saya dan istri tidak bisa tidur sampai sekarang," ungkapnya.
Kondisi cuaca di Bangli yang hujan malam itu membuat keduanya diselimuti perasaan cemas, pikirannya kalut sebab Rian yang dihubungi melalui sambungan telepon tak kunjung mengangkat. "Teleponnya hanya memanggil, tidak bisa berdering. Lalu temannya yang satu kontrakan kami hubungi, kami tanya keberadaan Rian. Dia menjawab jika Rian pukul 22.00 wita pergi ke rumah temannya. Saat itu kami sedikit tenang karena tidak memancing, mengingat kondisi cuaca buruk. Namun saat ponselnya (Rian) dihubungi, masih belum bisa," jelasnya.
Hingga pada pukul 06.30 wita, kerabat memberi tahu bahwa jalur Bangli - Tembuku, tepatnya di jalan Erlangga Jebol lagi. Sujana sempat menanyai apakah ada korban yang mengendarai sepeda motor, baik pada beberapa orang. "Beberapa yang saya tanya menjawab tidak ada sepeda motor, hanya ada dua mobil saja. Tapi firasat tyang bahwa anak tyang ada disana. Makanya saya pulang ke rumah, meminta tolong pada kakak saya (Nyoman Laharta) agar ke lokasi kejadian untuk mencari keberadaan Rian sampai ketemu," ucapnya lirih.
Pihak keluarga akan mengambil jenazah Rian dari RSU Bangli. Rencananya jenazah Rian akan disemayamkan di rumah, mengingat masih ada piodalan di Pura Masceti Sidembunut. "Kami menunggu nyineb dulu, sekitar jam 19.00 atau jam 20.00 wita, untuk selanjutnya kami jemput anak saya di rumah sakit untuk dibawa pulang. Kemudian pada Rabu, rencananya akan dilaksanakan prosesi pemandian dan upacara mekingsan di Wisnu (mebakar)," tandasnya. (mer)
Baca juga: Sosok Putu Rian, YouTuber yang Jadi Korban Jalan Ambrol di Bangli, Kerap Buat Konten Mancing di Bali