Berita Bali

Pencarian WNA yang Hilang Saat Rafting di Ubud Memasuki Hari Terakhir, Harap Korban Segera Ditemukan

WNA hilang saat rafting di Ubud Gianyar, melakukan penyisiran sepanjang Sungai Ayung dimulai dari DAM Bongkasa Badung

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Putu Yunia Andriyani
Persiapan operasi pencarian WNA yang hilang saat rafting pada hari ketujuh, Minggu, 9 Oktober 2022 difokuskan dari DAM Bongkasa, Badung, Bali - Pencarian WNA yang Hilang Saat Rafting di Ubud Memasuki Hari Terakhir, Harap Korban Segera Ditemukan 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Operasi pencarian WNA yang hilang saat rafting di daerah Kedewatan, Ubud, Gianyar, Bali kini memasuki hari terakhir.

Operasi yang dilaksanakan hingga Minggu 9 Oktober 2022 ini, belum menemukan titik terang penemuan korban.

Seperti yang diketahui korban WNA asal Amerika Serikat itu hilang saat melaksanakan rafting pada Senin 3 Oktober 2022 lalu.

Ketut Wirajaya selaku Koordinator Lapangan Pencarian mengatakan, timnya akan berusaha semaksimal mungkin pada hari terakhir ini.

Baca juga: Pencarian Operasi Hari Kelima WNA Hilang Saat Rafting, akan Susuri Hingga ke Muara Sungai

Pihaknya akan kembali melakukan penyisiran sepanjang Sungai Ayung dimulai dari DAM Bongkasa, Kabupaten Badung.

“Pada hari ini kami bersama tim gabungan SAR pencarian kali ini akan fokus di DAM Bongkasa. Ini merupakan lokasi korban-korban lain ditemukan dalam keadaan selamat,” kata Ketut Wirajaya.

Tim yang terlibat terdiri dari BASARNAS Bali, BPBD Badung, BPBD Gianyar, Potensi SAR 115, dan SAR Brimob Polda Bali.

Bergabung juga perusahaan rafting tempat korban melaksanakan rafting untuk membantu proses pencarian.

Sebelumnya, penyisiran sudah dilakukan menyusuri Sungai Ayung dari titik awal hingga titik terakhir yaitu di Pantai Padang Galak, Denpasar.

Metode pencarian sebelumnya dilakukan dengan menggunakan perahu rafting dan penyisiran manual dengan berenang.

Dan pada hari ketujuh ini, tim SAR gabungan fokuskan dari titik awal untuk melakukan penyapuan kembali.

Pencarian hari ini juga akan dilakukan dengan menggunakan perahu rafting yang disediakan oleh perusahaan rafting.

Selain itu, tim juga akan melakukan penyisiran dengan berenang secara langsung dan paralel atau penyapuan.

Wirajaya menambahkan, timnya juga sudah memfokuskan pencarian di daerah Mambal karena di sana juga banyak bebatuan.

Hal ini memungkinkan potensi korban tersangkut di lokasi tersebut.

Berdasarkan pantauan di lokasi titik awal pencarian, cuaca cukup bersahabat awalnya, namun sekitar pukul 08.35 Wita hujan mengguyur dengan intensitas ringan.

Debit air di Sungai Ayung juga masih dalam kondisi normal dengan ketinggian sekitar 30-40 cm.

“Dilihat di sini cuaca bersahabat, di bagian hulu juga berdasarkan pantauan rekan-rekan di sana cerah. Namun, berdasarkan prakiraan rekan-rekan BMKG saat ini kemungkinan akan turun hujan dengan intensitas ringan, jadi kami harus waspada,” ujar Wirajaya.

Wirajaya menuturkan, tantangan dalam proses pencarian tentu saja adalah cuaca dan debit air yang besar.

Untuk mengatasi hal tersebut mereka juga menyiapkan rekanan yang memantau kapasitas air.

Apabila kapasitas air meningkat, petugas dapat langsung melaporkan ke pihaknya melalui petugas DAM.

Harapanya, pada hari ketujuh ini, korban dapat ditemukan dan rekan-rekan dapat selesai bertugas dalam keadaan sehat dan selamat.

Namun, apabila belum ketemu Wirajaya mewakili timnya akan melakukan pemantauan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Jika pihaknya menerima laporan tanda-tanda penemuan dari masyarakat, operasi pencarian akan dilanjutkan kembali.(*).

Kumpulan Artikel Badung

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved