Berita Bali
Prihatin Kasus Pelecehan Kerap Timpa Perempuan, Monolog Drupadi Siap Dipentaskan di Fest Bali Jani
Prihatin Kasus Pelecahan Kerap Timpa Perempuan, Monolog Drupadi Siap Dipentaskan di Fest Bali Jani
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN BALI.COM, DENPASAR - Teater Monolog ‘Drupadi’, pada Sabtu 15 Oktober 2022 mendatang. Dan akan dipentaskan dalam ajang Festival Seni Bali Jani 2022.
Sosok Drupadi dihadirkan sebagai perempuan yang berani menggugat sistem patriarki yang telah melekat sejak masa klasik sampai kehidupan manusia di masa kini.
Suguhan ini digarap dengan pendekatan multimedia yang memesona hasil kolaborasi antara Arcana Foundation dan Kitapoleng Bali dengan dukungan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
“Selain adegan teks narasi, tetapi juga ada unsur-unsur visual. Bahkan ada kejutan lagi. Naskah ini ditulis tahun 2020. Saya ingin membuat sebuah pertunjukan virtual. Maka dari itu disiapkan untuk pertunjukan online pada awalnya,” kata, Putu Fajar Arcana selaku Sastrawan sekaligus Sutradara dari Monolog Drupadi pada, Selasa 11 Oktober 2022.
Dan saat ini ketika kasus Covid-19 mulai melandai teater ini memiliki kesempatan untuk tampil di Festival Seni Bali Jani.
Masa penulisan hingga pementasan memakan waktu hingga 2 tahun. Lalu untuk persiapan-persiapan ini yang berbasis pada multimedia Fajar melibatkan orang-orang yang paham dengan seni visual.
Awak pentas ini berjumlah 40-50 orang diluar kru.
Sementara jika dihitung dengan kru berjumlah 75 orang.
“Apa yang menjadi target dari pementasan ini seni sekarang makin hari makin berkembang dan art visual menjadi kecendrungan cara kita merespon sekitar kita. Bahkan seni ini adalah satu penerjamahan terhadap realitas yang menjadi kecendrungan untuk kita sekarang,” imbuhnya.
Nantinya pada pementasan ini akan ada video-video dan interaksi antara panggung dan layar, serta tarian. Targetnya membuat semacam penerjemahan terhadap kecendrungan cara hidup kebanyakan orang sekarang.
“Adegan tadi memang memperlihatkan ini adegan pelecehan paling puncak terhadap perempuan, kenapa ini diambil? Karena bahwa setiap saat hari ini kedepan mungkin itu akan selalu terjadi pelecehan-pelecehan terhadap perempuan. Seperti kasus-kasus yang ada. Itu yang memicu mengungkapkan rasa keprihatinan terhadap perempuan,” paparnya.
Sutradara Putu Fajar Arcana juga mengajak penyanyi Bali Anak Agung Oka Diartini atau populer dipanggil Gung Ocha, untuk memerankan tokoh Drupadi.
Ia melihat ada potensi besar dalam diri Ocha yang belum banyak dieksplorasi.