Tragedi Kanjuruhan

Pihak Indosiar Bakal Diperiksa Terkait Tragedi Kanjuruhan yang Memakan 132 Nyawa

Pihak Indosiar Bakal Diperiksa Terkait Tragedi Kanjuruhan yang Memakan 132 Nyawa

Kolase Tribunnews/Kompas
kolasefoto gas air mata yang berujung Tragedi Kanjuruhan - Komnas HAM menegaskan yang menjadi penyebab utama tewasnya 132 korban tewas dalam Tragedi Kanjuruhan adalah gas air mata. 

 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Polri bakal memeriksa pihak manajemen Indosiar pekan depan terkait  kasus tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang.

Lantas apa alasan polisi memeriksa pihak Indosiar?

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan bahwa pihak Indosiar diperiksa karena hak siaran pertandingan Arema FC Vs Persebaya tak sesuai dengan rekomendasi Kapolres Malang.

"Hak siaran yang memainkan malam hari tidak sesuai rekomendasi Kapolres," kata Dedi kepada wartawan, Rabu (12/10/2022).

Baca juga: Cerita Marcelo Pires Pelatih Kiper Bali United: 1,5 Tahun di Indonesia Dihadapkan Tragedi Kanjuruhan

Ia menuturkan bahwa hak siaran pertandingan pada malam hari tidak sesuai dengan keamanan pertandingan.

"Dari pendekatan keamanan dan keselamatan," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Polri bakal memeriksa pejabat PT Liga Indonesia Baru (LIB), Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) hingga pihak Indosiar terkait kasus tragedi Stadion Kanjuruhan, Jawa Timur.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan bahwa pemeriksaan tersebut direncanan bakal berlangsung pada pekan depan.

Mereka diperiksa untuk mendalami terkait kasus tersebut.

"Minggu depan ada beberapa tambahan lagi yang akan diperiksa. Direktur Operasional LIB, kemudian Deputo Security and Safety PSSI, kemudian dari pihak Indosiar, karena yang pegang hak siar Indosiar," kata Dedi saat dikonfirmasi, Rabu (12/10/2022).

Selain itu, kata Dedi, pihaknya juga akan memeriksa general koordinator panitia penyelenggara (Panpel). Menurutnya, ada sejumlah pihak lain yang turut diperiksa di kasus tersebut.

"Itu minggu depan yang akan dimintai keterangan. Jadi cukup banyak saksi-saksi yang diminta keterangan minggu depan. Termasuk pemeriksaan tambahan para tersangka yang didampingi pengacara. Semua di Polda Jatim kasusnya dicover Polda Jatim," pungkasnya.

Sebagai informasi, tragedi Kanjuruhan berawal dari kekalahan yang diterima Arema FC dari Persebaya Surabaya dalam laga kandang BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022.

Berdasarkan data, ratusan orang menjadi korban baik meninggal maupun luka-luka.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved