Berita Denpasar

Acute Kidney Injury Serang Anak-Anak di Denpasar, Orang Tua Harus Beri Atensi Lebih

RSUP Prof Ngoerah beberkan penemuan kasus penyakit Acute Kidney Injury (AKI) pada anak-anak. 

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Harun Ar Rasyid
Sumber: peakSTOCK
ilustrasi penyakit ginjal 

TRIBUN BALI.COM, DENPASAR - RSUP Prof Ngoerah beberkan penemuan kasus penyakit Acute Kidney Injury (AKI) pada anak-anak. 

Ginjal akan mengalami cedera dan kasus ini khusunya terjadi pada anak-anak.

Hingga kini belum  diketahui apa penyebab terjadinya penaykit ginjal ini. 

RSUP Prof Ngoerah pun sudah menangani sebanyak 17 kasus AKI.

“Satu orang berusia 17 tahun masih dirawat. Range usia penderita paling kecil 1 tahun, dan memang dominan dibawah 7 tahun,” kata, dr. I Gusti Ngurah Sanjaya Putra, Sp. A selaku Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Bali pada, Jumat 14 Oktober 2022.

ilustrasi ginjal
ilustrasi ginjal (PIXABAY)

Lebih lanjut, ia menerangkan bagaimana ciri-ciri jika anak terkena penyakit AKI.

Pertama biasanya aktivitas kencing pada anak berkurang, atau bahkan tidak kencing dalam waktu 24 jam.

Selain itu juga terdapat gangguan infeksi saluran nafas dan cerna karena tidak kencing. dr. Sanjaya juga menekankan jika ditemukan batuk pilek biasa serta diare pada anak jangan lupa untuk juga memperhatikan fase kencing pada anak.

Sementara itu, pada kasus ini yang dirawat di RSUP Prof Ngoerah dominan menyerang anak dengan usia diatas 6 tahun sebanyak 4 orang, sisanya usia dibawah 6 tahun.

Pada kasus berat, terutama yang fungsi ginjal mengalami gangguan akan dilakukan cuci darah/HD (hemodialisis).

Dari 17 kasus dirawat hanya 2 kasus yang tidak hemodialisis, satu diantaranya masih dirawat dan satu sudah pulang.

Pasien anak tersebut tidak memiliki penyakit bawaan. Sehingga fungsi ginjalnya drop.

“Kita screening anak dibawah 6 tahun tidak ada kelainan bawaan. Tapi tidak ketemu rata-rata mereka anak-anak sehat yang cuma batuk, pilek, muntah, diare, tanda dehidrasinya tidak sesuai namun ada gangguan kencing, kadang orangtua merasa anaknya baik-baik saja,” sambungnya.

Dari 17 orang yang ditangani ini, sementara dari banyak kasus terkait satu sama lain tapi belum dianggap sebagai penyebab sementara karena ada Multisystem Inflammatory Syndrome In Children (MISC). Banyak kasus yang juga sama diluar. Ia membeberkan banyak kemungkinan seperti sebelumnya si anak pernah tertular Covid-19, karena anak dibawah 6 tahun tidak dapat vaksin. Namun tes antibodinya positif dan menandakan terbentuknya antibodi alamiah, serta mendandakan pernah menderita Covid-19 yang tidak diketahui orangtuanya. 

Atensi Orang Tua

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved