Berita Tabanan

Anggaran Rp 7 Miliar Disiapkan Untuk Tangani Dampak Bencana di Tabanan

Bupati Tabanan, Komang Gede Sanjaya nampak baru terjun ke titik bencana di kabupaten yang dipimpinnya

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Harun Ar Rasyid
(ist/humas).
Bupati Sanjaya saat meninjau lokasi titik bencana, Selasa 18 Oktober 2022. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Bupati Tabanan, Komang Gede Sanjaya nampak baru terjun ke titik bencana di kabupaten yang dipimpinnya.

Dampak bencana disebabkan curah hujan tinggi kemarin, merata di hampir tiap kecamatan. Atas hal ini, pun dilakukan skala prioritas penanganan bencana.

Sebab, ada ratusan titik bencana di hampir seluruh Kecamatan.

Dan untuk penanganan skala prioritas, Pemkab Tabanan menyiapkan dana bencana sebesar Rp 7 miliar.

Bupati Sanjaya saat meninjau lokasi titik bencana, Selasa 18 Oktober 2022.
Bupati Sanjaya saat meninjau lokasi titik bencana, Selasa 18 Oktober 2022. ((ist/humas).)

Bupati Sanjaya mengatakan, bahwa pihaknya sudah mengkoordinasi dengan Sekda, BPBD, dan Dinas PU, bahwa akan ada dana bantuan bencana alam kurang lebih Rp 7 miliar.

Secara teknis nanti maka pelaksanaannya akan dilakukan oleh Dinas PU dan BPBD.

“Kita kan ada skala prioritas. Jadi juga sudah koordinasi nanti ada dana bantuan sebesar Rp 7 Miliar. Tekhnis pelaksanaannya di PU dan BPBD,” ucapnya Selasa 18 Oktober 2022.

Baca juga: Satpol PP Bali Bekerjasama Dengan ICEL Untuk Lakukan Percepatan Kurangi Sampah Plastik

Menurut Sanjaya, bahwa dari hasil koordinasi dengan BPBD dan Dinas PUPRPKP, titik bencana di seluruh wilayah Tabanan diperkirakan mencapai ratusan titik. Itu dengan jenis dan skala kerusakan yang beragam. Mulai dari kecil hingga berat.

Karena itu, untuk kepentingan penanganan, maka mulai perbekel atau kepala desa hingga camat diminta untuk menginventarisasi jumlah titik dan jenis bencana yang ada di wilayah masing-masing.

“Perkiraan mencapai ratusan. Jadi saya minta dilakukan pendataan. Paling tidak atau kalau bisa lima hari, laporannya sudah akurat. Baik dari desa dan camat (bencana) apa yang terjadi di wilayah mereka," paparnya.

Sanjaya mengaku, bahwa titik-titik yang mendapatkan atensi dan kerawanan itu mulai dari Kecamatan Selemadeg Barat, Pupuan, Selemadeg, Selemadeg Timur, Penebel, Marga, dan Kediri.

Sedangkan untuk Kecamatan Tabanan dan Kerambitan, tidak terlalu ada laporan bencana.

Dan ia pun juga melakukan peninjauan, longsor di Banjar Punjuan dan Palian di Desa Luwus, Kecamatan Baturiti, yang terisolir.

Longsor itu juga membuat saluran irigasi di pinggir jalan menuju dua banjar itu terputus.

“Jadi nanti itu mana yang akan ditangani Pemkab Tabanan. Mana yang ditangani lewat bantuan Provinsi. Mana yang perlu penanganan Balai Pengairan. Atau mana yang memungkinkan lewat CSR (corporate social responsibility),” bebernya.

Baca juga: JALAN JEBOL di Gatsu Barat, Debit Air Tinggi dan Kadus Temukan Banyak Sampah, Ini Kronologinya!

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved