Berita Bali
Banjir Sisakan Lumpur di Desa Dangin Tukadaya, Warga Butuh Truk Bego untuk Buka Akses Jalan
Dampak hujan lebat yang mengguyur wilayah Jembrana masih dirasa hingga saat ini.
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Dampak hujan lebat yang mengguyur wilayah Jembrana masih dirasa hingga saat ini.
Walaupun hujan telah reda, aliran air sebelumnya membawa material-material seperti lumpur, ranting pohon, dan lain-lain.
Akibatnya, material-material tersebut tersendat dan memenuhi aliran yang dilalui air.

Seperti yang terjadi di Desa Dangin Tukadaya, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana.
Berdasarkan laporan dari PMI Kabupaten Jembrana, hujan sebelumnya membawa material lumpur ke desa.
Llumpur-lumpur yang dibawa hujan menimbun dan menutup badan jalan.
Ketinggian lumpur yang menutupi jalan hampir mencapai lutut orang dewasa.
Akibat timbunan lumpur di badan jalan ini, akses jalan di Dangin Tukadaya tidak bisa dilalui.
Tidak hanya di jalan, lumpur juga masuk ke rumah-rumah warga.
Hasil assessment PMI Kabupaten Jembrana, terdapat 12 rumah yang kemasukan lumpur.
Warga yang terdampak pun kemudian dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Total ada 11 KK atau sekitar 55 orang yang harus dievakuasi dan mengungsi.
Walaupun demikian, tidak ada tempat pengungsian khusus yang didirikan untuk warga yang terdampak.
Mereka hanya menumpang ke rumah tetangga atau keluarga mereka.
Lokasinya sendiri berada di sekitar rumah mereka, namun tidak terdampak banjir.
Sebelumnya, pada Senin, 17 Oktober 2022, banjir akibat hujan lebat membuat wilayah Desa Dangin Tukadaya terendam.
Air yang merendam wilayah ini juga mencapai ketinggian selutut orang dewasa.
Namun, sejak sore kemarin, air sudah mulai surut dan warga telah melakukan pembersihan.
Pada hari ini, Selasa, 18 Oktober 2022, warga mulai membersihkan rumahnya masing-masing.
Selain itu, mereka juga mengevakuasi kendaraan serta barang-barang yang masih bisa digunakan.
PMI Kabupaten Jembrana kemudian bekerja sama dengan Satpol PP, perangkat desa, serta warga Dangin Tukadaya lainnya untuk membantu warga terdampak.
Mereka bergotong-royong membersihkan sisa lumpur yang ada di rumah dan juga badan jalan.
Selain itu, mereka juga membantu mengevakuasi kendaraan dan warga-warga yang menyelamatkan barang di rumahnya.
DIlihat dari ketinggian lumpur, PMI Kabupaten Jembrana menuturkan mereka tidak bisa maksimal apabila hanya menggunakan alat seadanya.
Pihaknya mengatakan pembersihan lumpur memerlukan alat khusus seperti truk bego atau truk pengeruk tanah.
Dengan demikian, pembersihan lumpur dapat lebih cepat dan akses jalan bisa dilalui kembali. (yun)