Berita Denpasar

Staf PDAM Denpasar Tewas Terseret Arus Tukad Ayung, Dikenal Sosok Rajin, Sinyal Terlihat di Bandung

Staf PDAM Denpasar Tewas Terseret Arus Tukad Ayung, Dikenal Sosok yang Rajin, Tanda-tanda Terlihat di Bandun

Penulis: Putu Supartika | Editor: Marianus Seran
ist
Peristiwa banjir di Jalan Raya Andong, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali, semakin memprihatinkan, pada Selasa 18 Oktober 2022 siang. Terlihat, banjir yang terjadi hampir menyerupai Sungai Ayung, dengan arusnya yang deras. Bahkan kondisi tersebut, mengakibatkan pengendara sepeda motor terseret arus. Seperti diketahui, Jalan Raya Andong merupakan jalan provinsi yang merupakan bagian dari jalan penghubung Ubud dengan Kecamatan Kintamani, Bangli. 

 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- I Nyoman Patra yang merupakan staf pengolahan Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma atau PDAM Kota Denpasar meninggal dunia akibat terseret di Tukad Ayung pada Rabu, 19 Oktober 2022.


Jenazah korban ditemukan di Muara Campuhan Padanggalak, Kelurahan Kesiman, Denpasar Timur.


Ia terpeleset saat membersihkan dahan kayu di Bendungan Peraupan Desa Peguyangan Kaja, Denpasar Utara sekitar pukul 11.30 Wita. 

Baca juga: Indonesia Baru Kumpulkan 1 Emas di AYCC 2022 di Bali, Vitenam dan India Masih Dominasi


Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar, Ida Bagus Gde Arsana mengatakan, Nyoman Patra memiliki tugas di pengolahan.


Namun Nyoman Patra ikut bersama 3 staf intake untuk membersihkan dahan pohon yang tersangkut di bendungan. 


"Padahal itu bukan tugas kesehariannya, bahkan korban juga tidak pernah turun ke lokasi kejadian.

Entah kenapa malah ikut turun ke bendungan untuk membersihkan dahan kayu," katanya. 


Pihaknya menambahkan, kemungkinan Nyoman Patra terperosok saat menginjak pasir. 


Sebab, jatuhnya Nyoman Patra di bagian bendung penguras. 


Apalagi di lokasi penguras kondisi pasir lembek dan bergerak.

Baca juga: JASAD Nyoman Patra Ditemukan di Pantai Padanggalak, Korban Hanyut Tukad Ayung 

 


"Dia kemungkinan tidak tahu medan. Karena di bendungan itu salurannya dibagi tiga, ada jalur pelimpahan, jalur penguras dan jalur bendung pembagi antara Denpasar dan Badung yang berisi terowongan.

Dia itu terperosok di jalur penguras. Di sana memang ada pasir lembek dan berjalan kalau tidak tau medan pasti terperosok," katanya. 


Saat kejadian, kondisi air tidak terlalu tinggi, akan tetapi arusnya cukup deras. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved