Demo di SMPN 5 Denpasar
Beberapa Siswa Kesurupan Saat Demo, Kepsek SMPN 5 Denpasar: Bingung Kok Ribut-ribut
Siswa SMPN 5 Denpasar demo, mereka meminta agar kepala sekolah diganti karena kebijakannya dinilai memberatkan
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
“Dibilang kirim nilai harus lewat WA, padahal beliau sampun lingsir, kasihan saya melihat,” katanya.
Alasannya Wakasek tersebut tak mengangkat telepon berkali-kali dan tak menjawab WA, padahal Kepsek hanya menelepon sekali dan tidak ada mengirim WA.
Sebelum siswa berdemo, guru dan pegawai SMPN 5 ternyata sudah membuat petisi.
Petisi tertanggal 11 Oktober 2022 itu ditembuskan ke Kepala Ombudsman Bali, Ketua DPRD Kota Denpasar, Wali Kota Denpasar, Kepala Disdikpora Kota Denpasar, Camat Denpasar Utara, Lurah Ubung Kaja, hingga Ketua Komite.
Petisi ini ditandatangani 47 guru dan berisi 17 poin terkait sikap Kepala Sekolah selama menjadi kepala sekolah.
Sikap-sikap Kepsek tersebut membuat guru maupun pegawai tidak nyaman saat bertugas.
Kepsek SMPN 5 Denpasar, Putu Eka Juliana Jaya mengatakan, pihaknya mengaku tak tahu menahu terkait hal tersebut dan merasa bingung.
Ia mengatakan, di sekolah ada beberapa kegiatan, seperti Workshop SKP dengan Waka Kurikulum, ada lomba Saraswati untuk membuat sate, ares dan lawar, serta ada rapat tim pembangunan.
“Itu masing-masing waka sama panitia masing-masing (pegang). Tiba-tiba saat ada pertemuan ada murid yang protes tidak dijaga gurunya,” katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Dia pun berdalih bahwa program lomba saat Saraswati ini merupakan program kepala sekolah terdahulu.
Karena dirinya baru menjabat sebagai kepala sekolah belum genap sebulan tepatnya pada 22 September 2022.
“Saya baru satu bulan sampai, intinya saya bingung ada apa ribut-ribut, ada kerauhan juga, sebelumnya kan sempat juga,” katanya.
Dia mengatakan, saat ini situasi sekolah sudah kembali normal seperti biasa.
Untuk pembelajaran esok, dirinya mengaku tetap berjalan seperti biasa.
“Kelian ke sini pantau, ada apa di sini kita tidak ngerti tiba-tiba ada gini. Stakeholder terkait datang, Pak Kadis, Bu Lurah. Secara umum sudah kondusif,” katanya.
Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kota Denpasar, AA Gede Wiratama pun mengaku sudah menampung aspirasi dari guru tersebut.
Pihaknya akan membawa aspirasi tersebut ke Wali Kota Denpasar segera.
“Ini kami laporkan ke pimpinan dan secepatnya kami proses. Di sini kami mencari penyelesaian yang terbaik dan tidak saling menyalahkan,” katanya. (*).
Kumpulan Artikel Denpasar