Berita Denpasar

Kajian Dampak Hujan Ekstrem di Bali, Curah Hujan Mencapai Rekor Baru Pada Tahun 2022

Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah III Denpasar mengeluarkan analisis hujan ekstrem di Bali.

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Harun Ar Rasyid
(Putu Yunia Andriyani)
Koordinator Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar, I Nyoman Gede Wiryajaya saat konferensi pers terkait cuaca dan iklim di Bali yang dilaksanakan di Kubu Kopi, 21 Oktober 2022 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah III Denpasar mengeluarkan analisis hujan ekstrem di Bali.

Melalui Koordinator Bidang Data dan Informasinya, I Nyoman Gede Wiryajaya mengatakan secara klimatologi curah hujan di Bali dapat lebih besar dari 50 mm.

Hal ini berdasarkan pantauan dari Stasiun Klimatologi Bali yang juga telah mengeluarkan informasi wilayah yang berpeluang hujan.

“Pada prakiraan 11-20 Oktober 2022, Bali berpotensi diguyur hujan sedang-lebat dengan peluang > 50 mm bahkan > 90mm/dasarian.

Koordinator Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar, I Nyoman Gede Wiryajaya saat konferensi pers terkait cuaca dan iklim di Bali yang dilaksanakan di Kubu Kopi, 21 Oktober 2022
Koordinator Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar, I Nyoman Gede Wiryajaya saat konferensi pers terkait cuaca dan iklim di Bali yang dilaksanakan di Kubu Kopi, 21 Oktober 2022 ((Putu Yunia Andriyani))

Kondisi ini diprediksi terjadi di Kabupaten Jembrana, Tabanan, Badunh, Gianyar, dan Kota Denpasar,” ujar Gede Wiryajaya.

BMKG Bali juga telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem pada 16 Oktober 2022 pukul 13.50 hingga 17 Oktober 2022 pukul 11.00 wita.

BMKG berkolaborasi dengan BPBD juga telah menyebarkan informasi tersebit dan menetapkan status waspada untuk wilayah Provinsi Bali.

Seperti yang diketahui, pada tanggal tersebut merupakan awal mulanya beberapa kejadian akibat curah hujan tinggi di beberapa wilayah di Bali.

“Terdapat 13 lokasi kejadian banjir dan longsor diantaranya di Jembrana, Tabanan, Badung, Gianyar, dan Karangasem.

Sementara itu ada 22 pos hujan yang menakar curah hujan > 100 mm di lokasi yang sama,” terang Wirya.

Dalam konferensi pers terkait kondisi ini pada Jumat, 21 Oktober 2022, Wirya merincikan beberapa kondisi dampak hujan di wilayah Bali.

Berdasarkan data update 17 Oktober 2022, curah hujan di Kabupaten Jembrana paling tinggi berada di wilayah Nusasari, Kecamatan Melaya yaitu 228 mm/hari.

Disusul oleh wilayah Yeh Embang Kangin 190 mm/hari, Poh Santen 186 mm/haru, Tegalcangkring 180 mm/hari, Palasari 171 mm/hari.

Dilanjut Penyaringan 169 mm/hari, Stasiun Klimatologi 161,3 mm/hari, Melaya 126 mm/hari, Berangbang 119 mm/hari, dan Cekik 105 mm/hari.

Sementara history curah hujan di Kabupaten Tabanan tertakar tertinggi di wilayah Jatiluwih dengan curah hujan 344 mm/hari.

Kemudian wilayah tertinggi selanjutnya adalah Luwus 225 mm/hari, Batungsel 165 mm/hari, dan Rajasa 123 mm/hari.

Di wilayah Kabupaten Badung hanya satu wilayah dengan curah hujan tinggi yaitu terjadi di Petang dengan curah hujan sebanyak 167 mm/hari.

Begitu pula di Gianyar yang juga hanya satu lokasi dengan curah hujan tertinggi yaitu di wilayah Payangan yang memiliki curah hujan 194 mm/hari.

History curah hujan di Karangasem mencatat curah hujan tertinggi turun di wilayah Abang dengan curah hujan 243 mm/hari.

Tertinggi kedua ada di wilayah Besakih 204 mm/hari, Duda 150 mm/hari, Pulukan 145 mm/hari, Pempatan 127 mm/hari, dan Bebandem 120 mm/hari.

Wirya menyimpulkan cuaca ekstrem hujan sedang-lebat di Bali turun dengan curah hujan dikisaran 105mm/hari hingga 344 mm/hari.

17 Oktober 2022 merupakan rekor baru bagi curah hujan harian yang terjadi di beberapa wilayah berdasarkan pantauan 22 pos hujan.

Kondisi ini terjadi di Palasari, Nusasari, Yeh Embang Kangin, Jatiluwih, Payangan, Besakih, dan Abang.

Sedangkan untuk kejadian hujan perulangan dari kejadian ekstrem pada tahun-tahun sebelumnya terjadi di 14 pos hujan lainnya.

Walaupun berbeda, tipikal-tipikal hujan ini telah berdampak pada banjir dan tanah longsor di 13 lokasi di 5 kabupaten tersebut. (yun)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved