Demo di SMPN 5 Denpasar

Demo SMPN 5 Denpasar, Kepala Sekolah Buka Suara, Pernah Ada Kejadian Siswi Bersimpuh dan Menangis

Demo SMPN 5 Denpasar, Kepala Sekolah SMPN 5 Denpasar, Putu Eka Juliana Jaya berikan klarifikasi

Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Suasana persembahyangan di SMPN 5 Denpasar saat Rahina Saraswati pada, Sabtu 22 Oktober 2022 - Demo SMPN 5 Denpasar, Kepala Sekolah Buka Suara, Pernah Ada Kejadian Siswi Bersimpuh dan Menangis 

TRIBUN BALI.COM, DENPASAR - Kepala Sekolah SMPN 5 Denpasar, Putu Eka Juliana Jaya berikan klarifikasi terkait demo dimintanya ia turun dari jabatan sebagai Kepala Sekolah.

Dalam klarifikasi tersebut ada diungkapkan pernah ada kejadian siswi menangis saat diberikan tindakan pendisiplinan di sekolah.

Seorang siswi dilihatnya sedang bersimpuh menagis tersedu-sedu di halaman sekolah.

Ia pun mendekati dan mencari tahu, ternyata siswi tersebut sudah dua kali berturut-turut terlambat hadir di sekolah. Tidak hanya terlambat, tetapi juga tampak memakai cat kuku hitam, dan rambutnya hanya kuncir satu padahal harus kepang 2.

Menurutnya, apa yang dilakukan siswi tersebut menjadi dasar pendisiplinan oleh para guru tersebut.

"Kami sempat menyarankan kepada guru agar di kemudian hari mohon lebih persuasive dan menerapkan disiplin positif tanpa harus menghukum. Tonjolkan konsekwensi dari perbuatan siswa/i," tulisnya.

Berikut klarifikasi lengkap yang disampaikan Kepala Sekolah SMPN 5 Denpasar, Putu Eka Juliana Jaya, dalam bentuk soft copy pada Jumat 21 Oktober 2022 kemarin.

1. Sesuai arahan Pimpinan di Disdikpora, bahwa dalam tahap awal melaksanakan tugas tambahan selaku Kepala SMPN 5 Denpasar kami melakukan konsolidasi, adaptasi, dan pemetaan situasi kondisi dan kebutuhan yang memerlukan atensi segera.

2. Tidak ada kebijakan baru yang dibuat, terbatas hanya melanjutkan kebijakan lama yang sudah ada.

3. Berdasarkan observasi kami terhadap lalu lintas di depan sekolah, puncak arus masuk siswa terjadi antara jam 6.20 – 7.10 WITa. Sesuai dengan dan konsultasi dengan petugas yang mengatur lalu lintas depan sekolah dari Dinas Perhubungan, diharapkan tambahan beberapa petugas untuk kelancaran lalu lintas; karena 1 orang satpam saja tidak cukup mengatasi kepadatan pagi hari tersebut. Maka kami berkonsultasi dengan Bu Sagung Warsiki dan Waka Sarpras serta Waka Siswa untuk mencari solusi nya. Hal inilah yang menjadi dasar dan latar belakang kami untuk melibatkan lebih instensif satpam dan guru pegawai piket terkait demi keamanan siswa/i, termasuk para Waka.  Jadwal Piket merupakan kebijakan lama, yang dimodifikasi dengan melibatkan para Waka dan Staff Waka (asisten Waka). One Gate System pun kami terapkan untuk kemudahan mengontrol siswa/I yang terlambat untuk dapat dibina secara persuasive. Gerbang Utara dan Selatan samapai pukul 8.00 dikunci oleh Petugas. Dampak dari adaptasi ini: lalu lintas lebih terurai, dan siswa ada yang menyambut & menyapa sambil menerapkan protocol kesehatan.

4. Penerapan 5S (Senyum Sapa Salam Sopan Santun) dalam menyambut siswa/i dan guru/pegawai rutin dilakukan, dengan melakukan sikap dan ucapan “Om Swastyastu”.

5. Jam hadir Piket dan Pengawas Piket 6.30 WITa. Jam hadir Guru Pegawai: 7.00 WITa. Jam hadir siswa: 7.10 WITa. Diawasi oleh Guru yang mengajar pada jam pertama, maka pembiasaan rutin Sembahyang Bersama (dari kelas masing-masing) Puja Trisandya, Indonesia Raya, dan paparan tentang Profil Pelajar Pancasila dimulai jam: 7.15 WITa. Pelajaran Pertama dimulai jam: 7.30 WITa.

6. Memang benar kami bersama Koordinator Piket Ibu Sagung Warsiki menerapkan tertib & disiplin waktu bagi Guru Pegawai sebagai teladan bagi siswa/i.

7. Pencatatan kehadiran dan keterlambatan siswa/i dilakukan oleh Petugas Piket, sementara untuk Guru/Pegawai dicatat oleh Koordinator Piket, Ibu Sagung Warsiki, sebagai umpan balik dan bahan evaluasi dalam hal internal control.

8. Pada hari ke-3 kami bertugas di SMPN 5 Denpasar, kami menerima kunjungan dari Disdikpora Denpasar, bagian Pembinaan SMP, yang berkesempatan berkeliling di sekolah. Mereka berdua (Pak Ngakan dan Pak Dana) hadir atas perintah Kadisdikpora Denpasar yang mendapatkan perintah dari Pimpinan untuk mengumpulkan data tentang masalah di sekolah berdasarkan laporan masyarakat. Saya, Waka dan Guru serta Pegawai dihadirkan merasa bingung tentang hal tersebut, karena tidak ada masalah yang sedang terjadi.

9. Jadi, kami mengajak pimpinan kami, Pak Ngakan dan Pak Dana, untuk berkeliling sekolah untuk mengecek gedung dan bangunan yang memerlukan perawatan. Ditemukan fakta bahwa Bale Kesenian (Bale Gong) ternyata berada pada posisi yang membahayakan siswa/I dan guru yang berada di sana. Maka berdasarkan hasil konsultasi dengan Pimpinan tersebut, kami berkomunikasi dengan Waka Sarpras, Waka Siswa, Guru, dan Pegawai terkait untuk memindahkan murid ke ruangan yang lebih layak pakai dan aman dari sisi security dan safety. Maka terjadilah perpindahan sesuai rencana demi keselamatan bersama.

10. Saat ini Bale Kesenian tersebut sudah benar-benar roboh. Sesuai gambar terlampir. Keputusan kami melakukan perubahan ini sudah tepat.

11. Terkait dengan pelaksanaan lomba-lomba peringatan menyambut Hari Pendidikan Saraswati, dapat kami sampaikan bahwa itu adalah program rutin yang sudah ada dalam rencana program tahunan di SMPN 5 Denpasar dari Kepala Sekolah yang terdahulu.

12. Terkait dengan pelatih Extra Pencak Silat, yang diduga tidak dilayani semestinya, itu tidak benar.  Bapak tersebut kami dapati masuk dan berada di dalam area private yang khusus untuk Pegawai. Mengamati data di computer kami. Sudah tertera pada aturan, bahwa semua tamu harus melaporkan diri di piket, dan harus transit dulu di lobby, untuk kemudian dilayani oleh pihak terkait sesuai kepentingannya. Semua tamu harus memiliki tata karma berkunjung dan menjaga privacy sekolah.

13. Terkait dengan penerimaan pelatih Extra Pramuka yang tidak kami layani semestinya, itu pun tidak benar. Bapak tersebut yang tidak kami kenal, tiba-tiba sudah hadir di depan pintu membicarakan proposal dan lomba. Karena kami orang baru, maka kami arahkan agar Bapak itu berkoordinasi dulu dengan Pendamping Extra dan Waka Kesiswaan serta Bendahara BOS. Kami minta Bendahara BOS untuk melayani seperti umumnya yang berlaku di sekolah terkait pos-pos angkaran pada RKAS, bila dibutuhkan.

14. Terkait dengan uang sukarela komite, itu merupakan kebijakan Plt Kepala Sekolah terdahulu. Memang benar kami sarankan untuk melakukan persuasi kepada siswa, tanpa memaksa, agar tidak menimbulkan permasalahan. Ketika Wali Kelas menyampaikan feed back bahwa muncul kesulitan mengumpulkan dana tersebut, maka sesuai konsultasi dengan Ketua Komite dan Waka serta Guru BK, penyaluran dana tersebut ditampung melalui rekening Bank BNI. Apabila ada siswa/I yang membutuhkan layanan di sekolah, dibantu oleh Guru BK sesuai level kelas yang diampu (7,8,9), untuk kemudian disetorkan ke Bank BNI oleh petugas yang ditunjuk.

15. Terkait dengan DAPODIK SMPN 5 Denpasar, terjadi ketidak sinkronan antara rombel 24 buah, sedangakn tercatat ruang kelas ada 23 buah. Hal ini dampak dari perubahan yang diambil terdahulu, yaitu: me-regrouping kelas menjadi lebih sedikit, agar dapat berubah dari 2 shift menjadi 1 shift di pagi hari, dan dari 6 hari sekolah menjadi 5 hari sekolah. Sesuai konsultasi dan koordinasi dengan Waka Siswa dan Waka Sarpras serta Waka Akademik, maka untuk sementara ruang BK dan UKS akan dikembalikan ke lokasi lama, dengan berbagai penyesuaian. Hal ini masih memungkinan, demi penyelamatan DAPODIK. Jadi lab IPA yang dipakai sebagai ruang kelas untuk menitipkan siswa/i dapat kembali fungsinya untuk praktek IPA bagi siswa/I kami.

16. Terkait dengan jalan sehat, yang membuat siswa/i serta guru/pegawai harus meluangkan waktu weekendnya, merupakan undangan dengan persetujuan Disdikpora.

17. Terkait dengan tidak adanya apresiasi terhadap para juara dan sulitnya masalah pendanaan lomba, adalah tidak benar. Kami mengacu pada program dan RKAS terdahulu.

18. Terkait user name dan password DAPODIK, SIPLAH, ARKAS, INFO GTK, Verval, dan medsos, memang benar kami memintanya, ini sangat relevan karena kami haruslah mengetahuinya selaku Kepala Sekolah, sebagai bagian dari administrasi dan manajemen yang baik. Pengelolaan IT yang semula dikerjakan oleh 1 orang pun dapat kami kembangkan menjadi beberapa orang untuk kebelangsungan dan kelancaran pelayanan kepada Guru, Pegawai, dan Siswa.

19. Memang pernah ada kejadian. Di mana, seorang siswi , kami lihat dari TU sedang bersimpuh menagis tersedu-sedu di halaman sekolah. Di depannya terlihat berdiri dengan wajah tegang Guru BK dan Guru PPKN yang tampak sedang mendisiplinkan. Seketika itu pula kami berlari ke halaman menggendong siswi tersebut dan mengajaknya duduk di sofa di lobby. Kami bersihkan lututnya yang penuh tanah, kami peluk dia, sambil ikut meneteskan airmata. Ternyata is melakukan kesalahan: terlambat hadir selama 2 hari berturut-turut, kuncir 1 padahal harus kepang 2, dan memakai cat kuku warna hitam. Hal itu menjadi dasar pendisiplinan dirinya oleh para Guru di atas. Kami sempat menyarankan kepada guru agar di kemudian hari mohon lebih persuasive dan menerapkan disiplin positif tanpa harus menghukum. Tonjolkan konsekwensi dari perbuatan siswa/i.

20. Memang pernah pula ada kejadian, di mana Operator Dapodik, kami dapati sedang merubah SK yang dibuat oleh Kepala Sekolah terdahulu, tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Ia bermaksud menyesuaikan dengan tagihan dari BKPSDM terkait jangka waktu SK untuk pendataan Pegawai Non-ASN.  Menurutnya sudah ijin pada kepsek sebelumnya. Namun ketika saya koordinasi dengan kepala sekolah sebelumnya, beliau menyatakan bahwa; “SK seharusnya tidak boleh di-scan.” Maka kami berikan solusinya, setelah berkoordinasi dengan BKPSDM Dps, untuk menyesuaikan tanggal de yure sesuai kebutuhannya tapi minta tanda tangan asli kepala sekolah sebelumnya, karena memang benar secara defacto memang pegawai sudah bekerja cukup lama.

21. Pada saat kehadiran kami pertama kali ke SMPN 5 Denpasar, 22 Sept 2022, melaporkan tentang penempatan kami sesuai SK Tugas Tambahan dari Walikota, beberapa Waka mengungkapkan keinginan mereka untuk mundur; termasuk Guru BK yang saat itu sebagai Waka Kesiswaan. Dari pengamatan dan pemetaan kami, memang tampak bahwa guru tersebut menjaga posisi dengan kami. Memang benar, kami mengganti Waka Kesiswaan karena beliau sendiri di depan Waka lainnya memang menyatakan tidak siap menjadi Waka kami. Lagipula secara aturan Guru BK yang seorang professional sahabat anak, tidak boleh menjadi Waka Siswa yang bertugas mendisiplinkan siswa/i.

22. Memang benar pula kami mengganti Waka Sarpras. Hal ini karena kami merasakan kesuliatan berkoordinasi dan kontak. Kami membutuhkan team kerja yang solid untuk bergerak memajukan SMPN 5 Denpasar. Sedangkan Waka Sarpras menyatakan diri bahwa beliau sangat sibuk dengan kegiatan antar jemput anak-anaknya yang sekolah di Padang Sambian.

23. Terkait dengan posisi Guru PJOK, memang benar kami pernah mengajak beliau bicara dari hati ke hati tentang pengajaran PJOK di Lapangan Lumintang. Terjadi persamaan waktu antara jam mengajar beliau dan jam mengantar ke-2 anaknya pada sekolah SD yang berbeda. Seusai hasil rapat dengan Waka Kurikulum, maka kami membuatkan surat edaran untuk meluruskan kembali tentang tupoksi beliau selaku Guru PJOK, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan kepada siswa/i, terutama saat cuaca hujan petir. Sebagai akibat dari cutinya seorang Guru PJOK karena melahirkan, maka Guru PJOK ini mengampu 4 kelas sekaligus di Lapangan Lumintang. Ini menjadi tantangan tersendiri yang memang benar kami intervensi.

24. Memang benar bahwa kegiatan Kamis, 20 Oktober 2022 sangat padat. Ada program rutin penyambutan Saraswati yang diawasi oleh Waka Siswa dan Panitia. Ada rapat komite tim pembangunan yang dilayani oleh Waka Sarpras. Dan ada kegiatan pelatihan SKP Berbasis Kinerja yang ditangani oleh Waka Akademik dan Waka Humas. Namun kami sangat terkejut dan tidak menduga ada kejadian yang kami rasa tidak spontan dari siswa di hari yang padat kegiatannya tersebut. Komunikasi dan penyerapan aspirasi sudah dilakukan oleh Pak Kadisdikpora dan jajaran, serta pihak Kepolisian.

25. Terkait aspirasi yang berkembang Kamis, 20 Okt 2022 di SMP Negeri 5 Denpasar, kami selaku insan pendidikan sekaligus Kepala Sekolah mengucapkan terima kasih atas umpan balik yang diberikan berbagai pihak, dan menerimanya dengan terbuka dan positif sebagai bagian dari kebebasan berekspresi dan instropeksi diri kami untuk melakukan perbaikan dan konsolidasi lebih lanjut ke depannya.

26. Perhelatan G-20 adalah taruhan nama baik bangsa dan Negara. Kami memandang penting agar komunikasi dan koordinasi lebih ditingkatkan demi tercapainya keharmonisan.

Demikian, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Denpasar, 21 Oktober 2022

Kepala SMPN 5 Denpasar.

Putu Eka Juliana Jaya. 

Kumpulan Artikel Denpasar

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved