G20 di Bali

Mengapa Disebut Presidensi G20, Kok Bukan Kepemimpinan G20?

Menyusul terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah, dalam penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022.

Penulis: Sunarko | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Istimewa
Ilustrasi KTT G20 - Menyusul terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah, khususnya Bali, dalam penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022. Kata “presidensi” tiba-tiba mencuat dan populer di media-media di Indonesia. Banyak pula pejabat Indonesia yang menyebut kata itu, dan memang merekalah sepertinya pelopor penyebutan kata itu di ruang publik. Awalnya, tidak sedikit yang bertanya apa arti kata “presidensi” itu. 

TRIBUN-BALI.COM - Menyusul terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah dalam penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022, kata “presidensi” tiba-tiba mencuat dan populer di media-media di Indonesia.

Banyak pula pejabat Indonesia yang menyebut kata itu, dan memang merekalah sepertinya pelopor penyebutan kata itu di ruang publik.

Awalnya, tidak sedikit yang bertanya apa arti kata “presidensi” itu.

Tentu, kata lebih populer yang didengar oleh orang Indonesia adalah presiden, bukan presidensi.

“Presiden” dan “presidensi” sama-sama kata benda (nomina).

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kata “presiden” menunjuk pada orang.

Artinya bisa kepala (lembaga, perusahaan, dan sebagainya).

Contoh: Presiden Direktur Bank A akan menyerahkan jabatannya.

Baca juga: Apel Kontijensi KTT G20 di Bali, Ini Pesan Jenderal Dudung Beri Pesan Langsung ke Pangdam IX/Udayana

Baca juga: Potensi Ancaman Teror & Radikalisme KTT G20, Pangdam IX/Udayana : Kita Kerahkan Satuan Anti Teror

Ilustrasi KTT G20 - Menyusul terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah, khususnya Bali, dalam penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022.

Kata “presidensi” tiba-tiba mencuat dan populer di media-media di Indonesia.


Banyak pula pejabat Indonesia yang menyebut kata itu, dan memang merekalah sepertinya pelopor penyebutan kata itu di ruang publik.


Awalnya, tidak sedikit yang bertanya apa arti kata “presidensi” itu.
Ilustrasi KTT G20 - Menyusul terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah, khususnya Bali, dalam penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022. Kata “presidensi” tiba-tiba mencuat dan populer di media-media di Indonesia. Banyak pula pejabat Indonesia yang menyebut kata itu, dan memang merekalah sepertinya pelopor penyebutan kata itu di ruang publik. Awalnya, tidak sedikit yang bertanya apa arti kata “presidensi” itu. (Istimewa)

Presiden juga bisa berarti kepala negara (bagi negara yang berbentuk republik).

Contoh: Pemilihan Presiden RI dilakukan lima tahun sekali.

Untuk kata “presidensi”, KBBI memberinya definisi sebagai periode menjadi presiden.

Contoh: Presidensi Soekarno diwarnai dengan politik luar negeri bebas aktif.

Selain itu, KBBI juga mengartikan “presidensi” sebagai pekerjaan sebagai presiden.

Contoh: Presidensi G20 dijabat oleh Indonesia pada 2022.

Sebagaimana disebut di atas, “presidensi” adalah terjemahan dalam bahasa Indonesia yang dipilih untuk kata bahasa Inggris “presidency”.

Namun, ada juga yang menerjemahkan “presidency” sebagai kepresidenan.

Dalam artikelnya yang dimuat kompas.com edisi 29 April 2014 dengan judul “Presiden dan Kepresidenan”, pakar ilmu sosial Ignas Kleden menerjemahkan kata “presidency” dengan kepresidenan.

Mengutip kalimat dalam otobiografi Presiden George W. Bush yang berbunyi “The institution of the presidency is more important than the person who holds it”, Ignas Kleden menerjemahkannya seperti ini “lembaga kepresidenan lebih penting daripada orang yang menjabatnya”.

Dengan demikian, kata presidensi dan kepresidenan bisa dipertukarkan dengan makna yang sama.

Akan tetapi, aplikasi KBBI ternyata mencantumkan presidensi dan juga kepresidenan dalam kosakatanya, serta memberi penjelasan yang agak sedikit berbeda.

Disebutkan, kepresidenan ialah 1) hal-hal yang berkenaan dengan presiden (kepala negara); 2) tempat kediaman (istana) presiden.

KBBI juga mencantumkan kosa kata presidensial.

Presidensial berkenaan dengan presiden. Contoh: pemerintahan presidensial (pemerintahan republik yang kepala negaranya langsung memimpin kabinet).

Yang makin bikin bingung, berita-berita yang disiarkan dalam website resmi G20 2022 Indonesia kadang juga menerjemahkan presidency dengan keketuaan.

Nah lho...

Padahal, dalam bahasa Inggris, keketuaan lebih dekat sebagai terjemahan kata chairmanship, yang berasal dari kata chairman (artinya: ketua).

Lebih jauh, jika menyangkut orang, bahkan makna kata chairman berbeda dari makna kata president atau presiden. Oleh karena itu, dalam dunia bisnis, khususnya di Barat, dikenal istilah-istilah chairman dan president, yang keduanya memiliki arti berbeda.

Uniknya, dalam KBBI, arti keketuaan nyaris tak berbeda dari arti presidensi. Disebutkan, keketuaan adalah nomina (kata benda). Artinya adalah hal tentang ketua.

Contoh: Mari kita manfaatkan keketuaan Indonesia di ASEAN (coba pikirkan, apakah maknanya tidak sama dan sebangun saja dengan “Mari kita manfaatkan presidensi Indonesia di G20”?).

Jadi, kesimpulannya?

Ah tak tahulah; saya bukanlah ahli linguistik.

Yang jelas, yang saya pahami terkait G20 adalah bahwa Indonesia saat ini memimpin G20, dan menjadi tuan rumah penyelenggaraan KTT G20 pada 15-16 November 2022 nanti di Bali.

G20 adalah singkatan dari “Group of 20”, yang terjemahannya ialah Kelompok 20.

Disebut G20 karena para anggotanya terdiri dari 19 negara dan 1 kelompok ekonomi, yakni Uni Eropa.

G20 dibentuk pada tahun 1999 setelah krisis keuangan menghajar sebagian negara Asia (termasuk Indonesia), yang dampaknya ternyata merembet hingga ke skala global.

Agar krisis keuangan global tak terulang, disadari kemudian untuk membuat forum diskusi dengan melibatkan negara-negara dalam jumlah lebih banyak. Bukan hanya negara-negara maju dan berpendapatan tinggi, tetapi juga negara-negara yang berpendepatan menengah, namun memiliki pengaruh ekonomi sistemik, termasuk Indonesia.

Anggota G20 adalah Argentina, Australia, Brasil, Kanada, China, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Korea Selatan, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Spanyol juga diundang sebagai tamu tetap.

Secara bergilir setiap tahun, dari negara-negara anggota itu dipilih satu untuk memegang peran presidensi G20, yang biasanya sekaligus menjadi penyelenggara KTT G20. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved