G20 di Bali
Mengapa Disebut G20, Padahal Lebih 20 Negara Yang Terlibat?
Mengapa disebut G20? Sepertinya tidak sedikit yang bertanya demikian. Mengapa? Sebab, dalam pertemuan-pertemuan G20, jumlah negara yang hadir memang
Penulis: Sunarko | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Mengapa disebut G20?
Sepertinya tidak sedikit yang bertanya demikian. Mengapa?
Sebab, dalam pertemuan-pertemuan G20, jumlah negara yang hadir memang bisa lebih dari jumlah anggota G20.
Bahkan, riilnya negara-negara yang terlibat dalam G20 juga lebih dari 20 negara.
G20 adalah singkatan dari “Group of 20”, yang terjemahannya adalah Kelompok 20. Namun, Kelompok 20 itu tidak berarti bahwa yang tercakup di dalamnya adalah 20 negara saja. Mari kita lihat!
Sejak didirikan pada tahun 1999, para anggota G20 terdiri dari 19 negara dan 1 uni (kesatuan) ekonomi, yakni Uni Eropa (UE).
UE sebetulnya terdiri dari 27 negara anggota yang dominan berada di kawasan Eropa Barat, meskipun kini keanggotaan UE meluas hingga mencakup negara-negara di Eropa Timur.
Perkembangan terakhir, Ukraina menjadi kandidat anggota baru UE --isu yang membuat Rusia (kekuatan terbesar di Eropa Timur) berang. Pencalonan keanggotaan UE Ukraina itu disebut-sebut sebagai salah-satu pemicu serangan Rusia atas Ukraina. Rusia bukanlah anggota UE.
Dalam konteks G20, UE ternyata dihitung sebagai 1 anggota, sehingga ditambah 19 anggota lainnya, tepatlah disebut G20 atau Group of 20 atau Kelompok 20.
G20 dibentuk pada tahun 1999 setelah krisis keuangan menghajar sebagian negara Asia (termasuk Indonesia), yang dampaknya ternyata merembet hingga ke skala global.
Baca juga: Mengapa Disebut Presidensi G20, Kok Bukan Ketua G20?
Agar krisis keuangan global tak terulang, disadari kemudian untuk membuat forum diskusi dengan melibatkan negara-negara dalam jumlah lebih banyak. Bukan hanya negara-negara maju dan berpendapatan tinggi, tetapi juga negara-negara yang berpendepatan menengah, namun memiliki pengaruh ekonomi sistemik, termasuk Indonesia.
Sebelum kemunculan G20, sudah ada forum G8 yang terdiri dari negara-negara maju dan kaya seperti Amerika Serikat (AS), Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan Rusia.
Tetapi, pada tahun 2014 Rusia dikeluarkan dari G8 setelah pencaplokan wilayah Crimea oleh pasukan Rusia, sehingga kini G8 berubah menjadi G7.
Karena pembentukannya dipicu oleh krisis keuangan global yang terasa pada 1997-1999, maka tujuan forum G20 adalah sebagai salah-satu upaya untuk menemukan solusi atas kondisi ekonomi global.
Awalnya, G20 ini hanya menyatukan para menteri keuangan (menkeu) dan gubernur bank sentral dari dua puluh anggotanya.
Dengan kata lain, pertemuan level tertingginya hanya dihadiri para menkeu dan gubernur bank sentral negara-negara anggotanya.
Namun setelah krisis keuangan global tahun 2008 yang dimulai dari Amerika Serikat (AS), pertemuan tahunan G20 ditingkatkan levelnya, sehingga mencakup pertemuan para pemimpin negara/pemerintahan atau disebut G20 Summit, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Jadi, KTT sebetulnya adalah salah-satu saja dari sekian level pertemuan yang diadakan oleh G20.
Ada juga pertemuan tingkat menteri, juga pertemuan kelompok kerja (working groups) dan pertemuan kelompok pelibatan (engagement groups) yang diadakan beberapa kali dalam setahun.
KTT pertama G20 diadakan pada 14-15 November 2008 di Washington, AS.
Pada kesempatan itu, para pemimpin negara anggota melakukan koordinasi respon global terhadap dampak krisis keuangan yang terjadi di AS saat itu, dan sepakat untuk melakukan pertemuan lanjutan.
Untuk mempersiapkan KTT setiap tahunnya, para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20, bersama-sama dengan para perwakilan pemimpin negara (yang disebut sherpa) melakukan beberapa kali pertemuan dalam setahun.
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-17 G20 akan diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, pada 15-16 November 2022.
Baca juga: Sebanyak 70 Persen Lebih Masyarakat di Indonesia Tak Paham Apa Itu KTT G20
Anggota G20 adalah Argentina, Australia, Brasil, Kanada, China, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Korea Selatan, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Spanyol juga diundang sebagai tamu tetap.
Setiap tahun, tuan rumah juga mengundang negara-negara tamu untuk ikut ambil bagian penuh dalam pertemuan-pertemuan G20. Beberapa organisasi internasional dan regional juga turut berpartisipasi, memberikan ruang representasi yang lebih luas di dalam forum G20. (*)