Berita Tabanan
Proses Pencarian Hari ke-2, Tim SAR Sisir Tibu di Sekitaran TKP
Proses pencarian korban yang diduga hanyut, I Ketut Suada, 49 tahun, warga Banjar Dinas Langan Desa Belumbang Kecamatan Kerambitan
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Harun Ar Rasyid
Meskipun, situasi di hulu hujan deras, namun peningkatan debit air tidak terlalu signifikan.
Hanya volume air yang naik.
Tapi pencarian hanya akan dilakukan sampai pukul 14.00 Wita.
Pihaknya tidak merekomendasikan pencarian di atas jam tersebut.
“Kami akan melakukan evaluasi lagi esok hari, dan sesuai sop memang pencarian atau evakuasi ialah tujuh hari,” jelasnya.
Alasan dugaan korban hanyut, sambungnya, dikarenakan adanya pakaian korban dan motor yang ada di pinggiran sungai.
Mulai pukul 18.00 Wita sore hari pada hari Rabu 26 Oktober 2022 lalu, motor ada posisi di pinggir sungai.
Dan itu dilihat oleh teman korban, korban berada di sungai dan hanya mengenakan celana dalam.
Di motornya ada janur dan ayam.
“Korban ini terkahir diketahui didekat batu-batu sungai itu. Karena memang korban hobi mandi dan mencari kepiting untuk umpan mancing. Dan kecurigaan hanyut karena sampai jam 12 siang kemarin (Kamis), korban tidak pulang dan orangtua korban menanyakan. Jadi baru diketahui jam 12 siang kemarin. Lalu warga membunyikan kentongan untuk mencari korban,” bebernya.
Sebelumnya,
I Ketut Suada, 49 tahun, warga Banjar Dinas Langan Desa Belumbang Kecamatan Kerambitan, Tabanan, diduga terseret arus Tukad Yeh Ho, Kamis 27 Oktober 2022 kemarin. Proses pencarian pun dilakukan oleh Tim SAR Gabungan, mulai dari kemarin pagi. Saat ini, Jumat 28 Oktober 2022, proses pencarian terus dilanjutkan. Di sisi lain, rekan kerja korban mengungkap ada tanda-tanda sebelum korban terseret arus Tukad Yeh Ho.
Rekan kerjanya, Putu Juni mengatakan, bahwa dirinya dan Suada bekerja dalam satu proyek. Korban ikut dengannya, mengerjakan rumah. Proyek yang masih berlangsung sendiri, mengerjakan rumah di Banjar Belong Desa Belumbang, Kecamatan Kerambitan. Dan tanda-tanda sebelum menghilang itu, saat sehari sebelum kejadian korban menumpahkan satu galon cat.
“Dia (korban) ikut kerja ke saya. Belum selesai proyeknya (membangun rumah). Tanda-tanda, sehari sebelum kerja itu, seperti kurang konsentrasi. Jadi numpahin cat satu galon,” ucapnya Jumat 28 Oktober 2022.
Juni mengaku, temannya itu bisa menjadi kuli dan menjadi tukang bangunan. Namun, korban juga serabutan di tempat lain. Ketika libur tidak ada kerja dengannya, maka akan kerja ditempat lain, untuk menempel batu alam. Paling tidak selalu ada kerjaan. Dan kalau libur paling seminggu atau dua minggu kemudian bekerja lagi.