Elon Musk
TWITTER Resmi Milik Elon Musk Usai Dibayar Rp685 Triliun, Langkah Pertama Langsung Pecat CEO
Elon Musk secara resmi sudah membeli raksasa media sosial yakni Twitter sejumlah 44 miliar dollar AS atau sekitar Rp685 triliun
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Salah satu orang terkaya di dunia, Elon Musk secara resmi sudah membeli raksasa media sosial yakni Twitter sejumlah 44 miliar dollar AS atau sekitar Rp685 triliun
Elon Musk yang sudah resmi menjadi pemilik Twitter langsung menjalankan langkah pertamanya yakni memecat CEO dan CFO Twitter.
Langkah yang agresif ini dinilai menjadi langkah yang paling penting bagi masa depan Twitter di bawah tangan Elon Musk.
Dilansir dari Wall Street Journal, Jumat 28 Oktober 2022, semenjak akan dibeli secara resmi, saham TWTR naik sebesar 0,66 persen.
Baca juga: Istri Ferdy Sambo Masih Bersikukuh Soal Pelecehan Oleh Brigadir J, Pengacara Sebut Kantongi 4 Bukti
Setelah mengakuisisi Twitter, Musk juga langsung memecat Chief Executive Officer (CEO) Twitter Parag Agrawal dan Chief Financial Officer (CFO) Ned Segal setelah kesepakatan ditutup.
Namun, Juru Bicara Twitter belum berkomentar sampai sekarang.
Musk menyelesaikan kesepakatan sehari sebelum tenggat waktu yang ditetapkan pengadilan untuk menyelesaikan akuisisi Twitter atau menghadapi prospek persidangan Delaware atas masa depan kesepakatan itu.
Ada tanda-tanda minggu ini yang menunjukkan bahwa Elon Musk semakin dekat untuk mengakuisisi platform media sosial pada hari Jumat jam 5 sore (waktu setempat).
Bank mulai mengirim uang untuk mendukung kesepakatan itu, The Wall Street Journal melaporkan.
Baca juga: BI Bali Adakan Bali Jagadhita Culture Week III: Wujud UMKM Naik Kelas
Musk juga telah mengubah bio Twitternya menjadi "Chief Twit".
Musk juga menunjukkan dirinya berjalan ke markas besar Twitter di San Francisco, dan mengeluarkan pernyataan di Twitter yang menjelaskan visinya untuk situs tersebut kepada pengiklan.
Tujuan Musk beli Twitter
Dikutip dari BBC, Jumat 28 Oktober 2022, Elon Musk menyampaikan bahwa tujuannya membeli Twitter bukan terfokus pada menghasilkan uang.
Banyak analis berpendapat harga yang sekarang dibayar Musk untuk Twitter terlalu tinggi mengingat penurunan nilai banyak saham teknologi dan perjuangan Twitter untuk menarik pengguna.
Dalam wawancara baru-baru ini, pendiri Tesla mengatakan Twitter adalah aset yang baru saja mendekam untuk waktu yang lama, tetapi memiliki potensi luar biasa.