Bule Belanda Ini Turut Pelopori Energi Terbarukan di Bali, Dukung KTT G20

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Ratusan kendaraan listrik didistribusikan khusus untuk mendukung perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang mengedepankan konsep ramah lingkungan sebagai bentuk pengendalian terhadap emisi karbon.

Hal ini dijadikan momentum oleh Manangu Peter, bule berdarah Belanda yang sudah lama menetap di Bali, dia mempelopori ekosistem ramah lingkungan dengan penggunaan kendaraan listrik di Kawasan Canggu, Bali sejak tahun 2021 lalu.

Momentum KTT G20 menjadi kesempatan untuk memasifkan penggunaan kendaraan listrik dalam skala yang lebih luas. Pria berusia 46 tahun ini melirik pasar sepeda motor listrik karena dia melihat ancaman global warming atau perubahan iklim yang kian nyata dampaknya terjadi di depan mata, seperti halnya semakin banyak terjadinya bencana alam bahkan hingga merenggut korban jiwa.

Berangkat dari situlah, Manangu ingin berkontribusi dalam hal menanggulangi dampak perubahan iklim mulai dari pengurangan emisi karbon dengan investasi kendaraan listrik yang diproduksi di Cukupa Tangerang itu.

Peraturan Gubernur Bali (Pergub) Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Bebasis Baterai (KLBB), dan Pergub Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih menjadi dasar optimismenya.

Usahanya pun tidak sia-sia, belakangan, pemerintah gencar memassifkan kampanye-kampanye di bidang transportasi penggunaan kendaraan-kendaraan listrik untuk mendukung energi terbarukan.

Yang kemudian diimplementasikan ke dalam KTT G20 sebagai momentum pemerintah Republik Indonesia dalam menunjukkan keseriusan menanggulangi perubahan iklim.

Manangu bekerja sama dengan Polda Bali untuk menggunakan kendaraan listrik miliknya selama gelaran KTT G20.

“Saya sejak tahun lalu mulai gencarkan penggunaan sepeda motor listrik di destinasi pariwisata di Canggu ini. Kami bahkan telah membangun ekosistemnya, mulai dari penggunaan kendaraan listrik untuk para tamu hotel sampai mendorong “green lifestyle” karyawan dengan bantuan kepemilikan transportasi operasionalnya dengan biaya murah,” kata Manangu kepada Tribun Bali Minggu 30 Oktober 2022

“Ini bagian dari revolusi. Kami sudah bicara dengan pemerintah Bali dan PLN dan ide ke depan Indonesia menurut saya perkembangannya akan luar biasa. Kami kemudian melakukan kerjasama intensif dengan SWAP Poin sebagai Pusat Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU),” imbuhnya.

Tak hanya di bidang transportasi saja, Manangu yang juga memiliki hotel dan cafe Bernama Zin di Kawasan Canggu yang genap berusia 5 tahun pada 28 Oktober 2022 kemarin juga melengkapi rooftopnya dengan energi tenaga Surya (solar panel) untuk cadangan energi yang cukup sebagai persiapan menjadi Pusat Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

“Melalui program 'ZIN Impact', kami ingin berkontribusi terhadap lingkungan," kata pengusaha yang sejak SD hingga SMA dibesarkan di Palu, Sulawesi Tengah, mengikuti orangtuanya yang berprofesi dokter itu.

'ZIN Impact' ini terdiri dari berbagai bidang, salah satunya program 'ZIN Green Mobility'. Program inilah yang sesungguhnya mendukung eco-green yang menjadi isu hangat pada Presidensi G20.

Ia bekerjasama dengan PT SWAP Energi Indonesia (SWAP Poin) menjadi pelopor penggunaan baterai dengan sistem Swap yang memudahkan penggun kendaraan listrik men-swap baterai kendaraannya.

PT. SWAP Energi Indonesia menyambut baik mendukung terciptanya transportasi ramah lingkungan dengan kendaraan listrik dengan ketersediaan teknologi dan fasilitas pengisian baterai di titik-titik strategis. Dia pun mendukung penuh upaya pemerintah dalam KTT G20 yang memassifkan kendaraan listrik.