Berita Klungkung

73 UMKM Baru Muncul pada Triwulan Kedua, UMKM di Klungkung Tumbuh Saat Masa Pemulihan Ekonomi

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Klungkung menunjukkan perkembangan positif, selama masa pemulihan ekonomi

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klungkung Made Sudiarka Jaya. 

TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Klungkung menunjukkan perkembangan positif, selama masa pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19.

Hal ini dapat dilihat dari jumlah pengurusan nomor induk berusaha (NIB).


Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klungkung Made Sudiarka Jaya menjelaskan, dalam setahun terkahir UMKM di Klungkung mengalami pertumbuhan.

Baca juga: Bertahun-tahun Mengabdi, Ratusan Petugas Kebersihan di Klungkung Tak Masuk Pendataan Tenaga Non ASN

Lantaran banyaknya pekerja yang sebelumnya terkena PHK atau dirumahkan, saat ini memilih berwirausaha untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.


"Ketika banyak pekerja mengalami PHK, ada yang dirumahkan, mau tidak mau mereka harus mandiri," ungkap Sudiarka Jaya, Rabu (2/11/2022).

Baca juga: Masih Terlambat, Pembangunan Gedung RSUD Klungkung Diminta Tambah Tenaga Kerja


Di saat bersamaan pula, pemerintah mengucurkan kredit lunak dalam bentuk KUR (kredit usaha rakyat). Hal ini gayung bersambut bagi warga, sehingga mereka bisa mudah mendapatkan pinjaman untuk usaha.

Dengan syarat warga menyerahkan NIB (nomor induk berusaha). 


"Dari NIB inilah kita tahu UMKM di Klungkung terus tumbuh,” terang Sudiarka Jaya. 

Baca juga: Tabrakan Maut! Jalan Raya Jurusan Klungkung-Besakih, Sebabkan 2 Pengendara Meninggal Dunia 


Data di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, pada triwulan kedua tahun ini (Juli-September) tercatat sebanyak 73 UMKM berdiri dengan total nilai investasi Rp13.168.000.000.


Rata-rata nilai investasi berkisar Rp200 juta ke bawah. Sedangkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 190 orang. Jenis usaha kebanyakan pada sektor jasa.


“Kalau sebelum pandemi Covid-19, seseorang lebih nyaman bekerja pada orang lain. Tapi saat pandemi, warga dipaksa harus mandiri. Sehingga banyak yang urus NIB,” ujar pejabat asal Nusa Penida ini.


Ditambah saat ini pengurusan NIB tidaklah rumit dan gratis. Pengurusan NIB bisa dilakukan secara daring dan proses penyelesaiannya hanya hitungan menit.


" Jika ada yang tidak mengerti mengurus NIB secara daring, kami siap membantu mendampingi. Asal berkelompok minimal 5 orang, dan ada jaringan internet, petugas kami siap jemput bola untuk memberikan pendampingan. Kami punya program Proaji (Pelayanan antar jemput perizinan),” ujar Sudiarka Jaya. (*)

 

 

Berita lainnya di Berita Klungkung

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved