Berita Nasional

Dunia Diramal Resesi pada 2023, Airlangga: Minyak Sawit Bisa Hindarkan Indonesia dari Resesi

Di tengah ketidakpastian ekonomi dunia yang dijuluki sebagai Badai Sempurna (Perfect Storm) ini, perekonomian Indonesia diprediksi cukup baik

Penulis: Sunarko | Editor: Sabrina Tio Dora Hutajulu
Tribun-Bali
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia/Apindo Hariyadi Sukamdani (kiri) didampingi Ketua Bidang Perpajakan dan Fiskal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Bambang Aria Wisena, dalam konferensi pers di sela konferensi minyak sawit tahunan terbesar dunia (IPOC) di BICC, Nusa Dua, Badung, Bali, 2 November 2022. 

Kata Hariyadi, Apindo berharap dukungan negara dan pemerintah kepada industri sawit harus konsisten.

“Ke depan, saya berharap GAPKI bisa bersuara lebih keras jika ada kebijakan pemerintah yang kontraproduktif terhadap industri sawit,” kata Hariyadi.

Terkait analisis akan terjadinya resesi tahun depan, Hariyadi optimistis industri sawit tidak akan terkena dampak.

“Komoditas minyak sawit ini kebal krisis. Tidak mungkin kita bisa dapat devisa 35 miliar dolar AS (sekitar Rp 500 triliun) jika tidak ada ekspor minyak sawit,” kata Hariyadi.

Bambang Aria Wisena mendukung pernyataan Apindo. Yang dibutuhkan oleh industri sawit Indonesia adalah kebijakan yang mendukung keberlanjutan industri yang tulang punggung perekonomian nasional ini.

“Hingga beberapa dekade mendatang, ekonomi Indonesia ada pada sektor minyak sawit,” kata Bambang.

(sunarko)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved