Berita Gianyar
Steril Baliho Jelang KTT G20 di Bali, Ini yang Dilakukan Satpol PP Gianyar
Watha mengatakan, dalam hal ini pihaknya menemukan banyak baliho yang telah kadarluasa, dan rusak sehingga sangat mengganggu pemandangan.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Dinas Satpol PP Gianyar, Bali telah menggelar operasi bersih-bersih baliho yang terpasang di jalanan.
Khususnya di seputaran Kabupaten Gianyar, pada Kamis 3 November 2022.
Di mana hal ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang bersih. Terlebih lagi saat ini akan berlangsung kegiatan internasional, yakni G20.
Kasatpol PP Gianyar, I Made Watha, Kamis 3 November 2022 membenarkan hal tersebut.
Dalam kegiatan ini, pihaknya menurunkan semua personil Satpol PP Gianyar.
Adapun kawasan yang menjadi titik fokus, adalah kawasan yang dilalui anggota G20, seperti objek wisata.
Baca juga: Vladimir Putin Masuk Dalam Daftar 17 Kepala Negara Terkonfirmasi Akan Hadir di KTT G20 Bali
Baca juga: Putin dan Joe Biden Terkonfirmasi Akan Hadir di Penanaman Mangrove Acara KTT G20 di Bali

Watha mengatakan, dalam hal ini pihaknya menemukan banyak baliho yang telah kadarluasa, dan rusak sehingga sangat mengganggu pemandangan.
Bahkan tak sedikit pula dipasang di batang pohon, yang mengakibatkan lingkungan terlihat kumuh.
"Kita memang rutin melakukan pembersihan, apa lagi jelang G20 digencarkan pada jalur-jalur obyek yang dikunjungi, rutin kita terjunkan puluhan petugas dan diback-up oleh pol PP kecamatan," ujarnya.
Diakuinya penertiban ini, merupakan kegiatan rutin merujuk Perda No 15 tahun 2015.
Namun digencarkan dalam G20.
"Itu bagian tugas rutin kita, sepanjang pengusaha melanggar perda, apalagi pasang baliho atau sejenisnya bukan pada tempatnya, sudah usang.
Tanpa ijin kita tertibkan untuk ciptakan kota yang asri, bersih, nyaman dan aman," tandasnya.

Watha pun mengajak semua pihak, yang usaha atau kegiatannya dipromosikan dalam bentuk baliho, supaya tak melakukannya lagi.
Sebab Gianyar merupakan destinasi wisata internasional, di mana pemasangan baliho yang sembarangan akan merusak citra Gianyar.
"Apalagi jelang pelaksanaan KTT G20, beberapa objek di Gianyar dikunjungi, kita harus jaga keindahan Gianyar sebagai kota seni," tandasnya.
Watha menegaskan, bahwa pihaknya tak tebang pilih dalam penertiban baliho ini.
"Kita bekerja sesuai aturan, sepanjang melanggar perda dan bikin kota ini kumuh, kita tertibkan," jelasnya. (*)