Pembunuhan di Gianyar
TANGIS Kesedihan Keluarga Wayan Sedhana, Mandor yang Tewas Secara Mengenaskan di Subak Tenggaling !
Penemuan mayat Wayan Sedhana, pada Sabtu 25 Oktober 2025, dan pertama kali dilihat seorang wanita saat hendak mebanten Tumpek Uduh ke sawah.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Tangis keluar, setiap ia mengingat saudaranya yang meninggal dunia dalam keadaan tragis. Korban adalah Wayan Sedhana, yang dikabarkan menjadi mandor dalam proyek irigasi.
Jasadnya dalam kondisi mengenaskan ditemukan di Subak Tenggaling, Gianyar, Bali. Lehernya seperti tergorok, dan ini dikuatkan dengan adanya gergaji di sebelah mayat.
Penemuan mayat Wayan Sedhana, pada Sabtu 25 Oktober 2025, dan pertama kali dilihat seorang wanita saat hendak mebanten Tumpek Uduh ke sawah.
Baca juga: LUKA IRIS Tanda Nyata Pembunuhan Mandor di Subak Tenggaling Gianyar, Pelaku Dipastikan Lebih dari 1!
Baca juga: PELAKU Lebih dari 1 Orang, Hasil Autopsi Mandor Sempat Dibekap, Meninggal karena Luka Iris di Leher
Nyoman Sudharma, kakak korban tak kuasa menahan tangis setiap menceritakan mendiang adiknya. Begitu juga kakaknya yang lain, Made Winarta, menceritakan kepada Tribun Bali.
"Sekitar jam setengah 1 hari Sabtu, dikasitahu tetangga sebelah (ipar korban). Kata mereka adik saya meninggal dunia," jelas Nyoman Sudharma.
Kamis pertemuan terakhir dengan mendiang, dan Jumat ada informasi dari iparnya korban tidak pulang. Kemudian Sabtu pagi juga tidak pulang. Jam 7.45 WITA, sang kakak menelepon via WA tapi tidak diangkat pada Sabtu pagi.
Sehingga otomatis hari Jumat adalah hari terakhir korban bekerja sebagai mandor atau pengawas proyek irigasi. Sebelum akhirnya keluarga mendengar kabar adiknya tewas secara mengenaskan.
Tidak ada firasat apapun dari saudara-saudaranya, ihwal kematian Wayan Sedhana. "Setahu saya, adik saya memborong dan pengawas proyek di subak," jelasnya.
Harapan saudara-saudara mendiang Wayan Sedhana, agar segera terungkap fakta kematian adiknya dan pelaku ditangkap lalu dihukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Saya sebenarnya ikhlas terpaksa, bayangkan saja adik saja meninggal demikian," ucapnya dengan suara bergetar menahan tangis.
Penyebab kematian korban, dipastikan dari hasil autopsi RSUP Sanglah adalah karena luka terbuka menganga di leher yang sampai tembus ke tulang.
"Saya tidak berani melihat luka di foto mayat adik saya," katanya. Mengingat ia memiliki riwayat penyakit jantung, sehingga ia mengurungkan niatnya melihat foto mengenaskan itu.
Keseharian Wayan Sedhana, kata dia, sikapnya baik dan biasa - biasa saja. Sering main ke rumah saudara - saudaranya minta kopi. Sehingga ia hanya bisa mengenangnya saja sekarang.
Dia juga bekerja freelance dan meminta proyek ke teman - temannya. Istri korban sedang bekerja di Turki, dan mereka belum punya anak. "Istrinya sudah tahu dan kami telepon," sebutnya.
Rencana prosesi upacara, adalah pengabenan tanggal 4 di Punduk Dawa yaitu dengan kremasi. "Sebab jika kami kubur, setiap melihat rasanya sesak di dada dan air mata menetes begitu saja," sebut kakaknya.
Sebab kematian adiknya terlalu tragis. Akhirnya inisiatif keluarga agar diaben saja langsung. "Dari RSUP Sanglah, jenazah akan dititip ke RSUD Sanjiwani dulu, baru dibawa ke Punduk Dawa," tegasnya. (*)
Wayan Sedhana
Subak Tenggaling
Gianyar
Eksklusif
Multiangle
meaningful
mandor
tangis
kesedihan
meninggal dunia
SaksiKata
| LUKA IRIS Tanda Nyata Pembunuhan Mandor di Subak Tenggaling Gianyar, Pelaku Dipastikan Lebih dari 1! |
|
|---|
| PELAKU Lebih dari 1 Orang, Hasil Autopsi Mandor Sempat Dibekap, Meninggal karena Luka Iris di Leher |
|
|---|
| TEGA Bunuh Bayinya Lalu Dikubur di Bawah Pelinggih di Batubulan Kangin, ART Sempat Alami Pendarahan! |
|
|---|
| Kasus Pembunuhan di Tojan, Tole dan Mang Indra Divonis 15 tahun |
|
|---|
| INI Alasan Sudar Bebas, Sementara Tole & Indra Divonis 15 tahun Penjara Kasus Tewasnya Made Agus! |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.