Kisah Inspiratif
BANGKIT Setelah Hampir Pensiun, Kisah Pasutri Penjahit Tuai Rupiah Berkat Program Seragam Sekolah
Program seragam sekolah gratis dari Pemkab Gianyar, telah membangkitkan profesi penjahit di Kabupaten Gianyar.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ni Ketut Dewi Febrayani
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Program seragam sekolah gratis dari Pemkab Gianyar, yang hanya memberikan kain dan ongkos jarit untuk para siswa, telah membangkitkan profesi penjahit di Kabupaten Gianyar.
Tak sedikit dari mereka yang sempat berpikir pensiun dini, karena sepinya konsumen, kini kembali bergairah.
Pasangan suami istri, I Putu Astra (68) dan Desak Made Taman (65), penjahit senior asal Banjar Palak, Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh merupakan salah satu penjahit yang mendapat gairah karena program Pemkab Gianyar itu.
Desak Taman mulai menjahit sejak tahun 1975 di perusahaan Cap Cili Gianyar. Setelah menikah pada 1981, ia memilih membuka usaha jahit sendiri bersama suaminya.
Baca juga: KISAH Inspiratif Pasutri Penjahit Panen Rupiah Berkat Seragam Sekolah, Astra & Taman Bangkit Lagi!
Awalnya, Desak sempat berdagang di pasar, namun kemudian ikut membantu suaminya menjahit.
Dari hasil menjahit itulah, mereka bisa menyekolahkan tiga anaknya, ada yang menjadi polisi, karyawan pariwisata dan pengusaha salon.
Namun, kata dia, sejak beberapa tahun ini, profesi sebagai penjahit pakaian sangat karut marut. Sebab pasar dikuasai oleh perusahaan konveksi.
Karena itu, Banjar Palak yang dulu jumlah penjahitnya hampir tak bisa dihitung jari, kini hanya tersisa pasangan suami-istri ini.
“Dulu banyak tukang jahit di sini, sekarang tinggal kami berdua yang masih aktif,” ujar Desak Taman, Rabu (29/10).
Adapun berkat program seragam sekolah gratis Pemkab Gianyar, kini suami istri tersebut kembali memiliki kesibukan dengan mesin jahitnya.
Saat ditemui, mereka tengah mengerjakan 15 set seragam sekolah. Setiap paket terdiri dari tiga baju dan dua celana atau rok, dengan ongkos jahit sebesar Rp325.000 per lima set.
Baca juga: Pemkab Buleleng Siapkan Rp6,6 Miliar untuk Program Seragam Sekolah Gratis
"Pesanan datang tidak hanya dari wilayah Blahbatuh, tetapi juga dari Kecamatan Gianyar. Biasanya satu setel selesai dalam satu setengah hari,” timpal Putu Astra.
Dirinya pun berterima kasih pada pemerintah, karena kembali mendapatkan pelanggan.
"Setelah sekian lama konveksi besar mengambil alih, sekarang kami kembali mendapat kepercayaan menjahit pakaian anak sekolah. Semoga penjahit lain juga merasakan hal yang sama, dan ini jadi peluang emas bagi penjahit muda,” ujarnya. (gus)
penjahit
pasutri
kisah inspiratif
Eksklusif
Multiangle
meaningful
SaksiKata
seragam
Blahbatuh
Gianyar
Bali
| KISAH Inspiratif Pasutri Penjahit 'Panen' Rupiah Berkat Seragam Sekolah, Astra & Taman Bangkit Lagi! |   | 
|---|
| KISAH Pilu Ditinggal Pergi Ibu Sejak Kecil dan Ayah Stroke, Komang Bama Berjuang Lanjutkan Sekolah! |   | 
|---|
| KISAH Moka, Sang Anjing Bali Selamatkan Tuannya dari Bencana, Dia Jilat-jilat dan Garuk Kaki Ayu! |   | 
|---|
| SOSOK Kembar Cantik Sukses Kembangkan Pororo Kitchen, Usia Tak Jadi Halangan Jadi Pengusaha |   | 
|---|
| SOSOK Nyoman Yulianingsih, Berawal Jual Dupa Orang, Sekarang Bisa Buat Brand Sendiri, Ini Kiatnya! |   | 
|---|


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.