G20 di Bali

BALI Jadi Tempat Upaya Perdamaian Peperangan Rusia dan Ukraina, Pada Pertemuan KTT G20

Menurut Adriana, dalam peperangan Rusia-Ukraina, mediasi konflik bukan sebuah proses instan dan perlu pendekatan banyak pihak.

AFP/Alexei Druzhinin/SPUTNIK
Keseriusan pemerintah untuk menghadirkan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, di KTT G20 terlihat dari upaya yang terus dilakukan. Salah satunya adalah kunjungan Presiden Joko Widodo ke kedua negara, dan menemui kedua kepala negara pada akhir Juni 2022 lalu. 

TRIBUN-BALI.COM – Konflik peperangan Rusia dan Ukraina, adalah salah satu isu yang menjadi perhatian dalam pertemuan KTT G20.

Sebab peperangan kedua negara ini, sangat memengaruhi perekonomian global, khususnya terkait krisis pangan, energi, dan kemanusiaan.

Peran Indonesia sebagai tuan rumah presidensi G20 dengan tema “Recover Together, Recover Stronger” cukup signifikan.

“Indonesia tidak punya kepentingan langsung terhadap konflik ini.

Tetapi sebagai chairman, kita wajib menjalankan mandat konstitusi untuk berperan aktif dalam perdamaian dunia,” kata Direktur Eropa II Kementerian Luar Negeri Winardi Hanafi Lucky, di Jakarta, dalam keterangan tertulisnya yang diterima tribunbali.com, Jumat 4 November 2022.

Baca juga: Vladimir Putin Masuk Dalam Daftar 17 Kepala Negara Terkonfirmasi Akan Hadir di KTT G20 Bali

Baca juga: Putin dan Joe Biden Terkonfirmasi Akan Hadir di Penanaman Mangrove Acara KTT G20 di Bali

Konflik peperangan Rusia dan Ukraina, adalah salah satu isu yang menjadi perhatian dalam pertemuan KTT G20.

Sebab peperangan kedua negara ini, sangat memengaruhi perekonomian global, khususnya terkait krisis pangan, energi, dan kemanusiaan.

Peran Indonesia sebagai tuan rumah presidensi G20 dengan tema “Recover Together, Recover Stronger” cukup signifikan.
Konflik peperangan Rusia dan Ukraina, adalah salah satu isu yang menjadi perhatian dalam pertemuan KTT G20. Sebab peperangan kedua negara ini, sangat memengaruhi perekonomian global, khususnya terkait krisis pangan, energi, dan kemanusiaan. Peran Indonesia sebagai tuan rumah presidensi G20 dengan tema “Recover Together, Recover Stronger” cukup signifikan. (AFP/Alexei Druzhinin/SPUTNIK)

Pemerintah Indonesia, kata Lucky, tetap berupaya menghadirkan kedua pemimpin negara konflik ini dalam konferensi G20 yang akan diadakan di Bali pertengahan November 2022.

Sebagai tuan rumah, Indonesia akan memberikan perlakuan yang sama terhadap kedua negara baik Rusia maupun Ukraina.

“Kami akan mengakomodasi semua. Merupakan kewajiban kita sebagai tuan rumah untuk memfasilitasi semua kebutuhan delegasi dan tamu undangan,” kata Lucky.

Keseriusan pemerintah untuk menghadirkan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, di KTT G20 terlihat dari upaya yang terus dilakukan.

Salah satunya adalah kunjungan Presiden Joko Widodo ke kedua negara, dan menemui kedua kepala negara pada akhir Juni 2022 lalu.

Keseriusan pemerintah untuk menghadirkan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, di KTT G20 terlihat dari upaya yang terus dilakukan.

Salah satunya adalah kunjungan Presiden Joko Widodo ke kedua negara, dan menemui kedua kepala negara pada akhir Juni 2022 lalu.
Keseriusan pemerintah untuk menghadirkan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, di KTT G20 terlihat dari upaya yang terus dilakukan. Salah satunya adalah kunjungan Presiden Joko Widodo ke kedua negara, dan menemui kedua kepala negara pada akhir Juni 2022 lalu. (Pavel BEDNYAKOV / Sputnik / AFP)

Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Adriana Elisabeth, mengapresiasi langkah pemerintah untuk aktif sebagai mediator itu.

Dengan prinsip politik luar negeri yang bebas aktif, Indonesia perlu secara proaktif menyesuaikan diri dengan dinamika dan kebutuhan global dan regional.

Menurut Adriana, dalam peperangan Rusia-Ukraina, mediasi konflik bukan sebuah proses instan dan perlu pendekatan banyak pihak.

"Yang terpenting, perdamaian tidak bisa ditentukan oleh mediator dalam hal ini Indonesia. Tapi para pihak yang sedang berkonflik yang harus mau berdamai yakni Rusia dan Ukraina," ujarnya.

Dosen Hubungan Internasional Universitas Airlangga, Radithyo Dharmaputra mengatakan jika Volodymyr Zelensky dan Putin bisa menghadiri G20 di Bali, posisi Indonesia akan meningkat di kancah internasional.

Sekaligus menjustifikasi perkataan Presiden Joko Widodo, bahwa Indonesia saat ini ada di puncak kepemimpinan global.

Radithyo memperkirakan Presiden Volodymyr Zelensky  tidak hadir secara pribadi di Bali karena Ukraina yang masih terus diserang yang tidak memungkinkan untuknya pergi.

“Kalau pun hadir, kemungkinan Volodymyr Zelensky  akan hadir online dan kehadirannya diwakilkan oleh duta besar Ukraina untuk Indonesia,” kata Radithyo.

Direktur Lucky memastikan apapun bentuk partisipasi kedua negara berkonflik di KTT G20, Indonesia tetap akan mengupayakan perdamaian dunia.

“Mau datang atau berpartisipasi berpartisipasi lewat jaringan online, kami akan memfasilitasinya. Semua kemungkinan terbuka,” demikian kata Lucky.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved