Pilpres 2024
PKS dan Partai Demokrat Tak Diundang Deklarasi Relawan IndonesiaAnies, Koalisi Dipertanyakan
PKS dan Partai Demokrat menjadi salah satu partai yang masih belum mendapatkan undangan dalam deklarasi relawan IndonesiaAnies.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat menjadi salah satu partai yang masih belum mendapatkan undangan dalam deklarasi relawan IndonesiaAnies.
Menurut rencana, deklarasi relawan IndonesiaAnies akan dilakukan pada 10 November 2022 mendatang sehingga koalisi PKS dan Demokrat semakin dipertanyakan.
Seperti diketahui, Anies Baswedan sudah menjalankan safari politiknya selama 2 hari di Medan Sumatera Utara pada Jumat 4 November 2022 lalu.
Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali menyampaikan alasan tidak diundangnya Partai Demokrat dan PKS pada deklarasi tersebut.
Baca juga: Tak Hanya AHY, NasDem Pastikan Ahmad Heryawan juga Masuk Radar Pendamping Anies Baswedan
Ia menyampaikan bahwa Partai Nasdem hadir karena menjadi satu-satunya partai politik (parpol) yang telah resmi mendukung Anies sebagai calon presiden (capres).
“Partai itu memiliki mekanisme sendiri-sendiri. Nasdem sendiri itu untuk menetapkan Mas Anies (capres) cukup panjang (prosesnya), jadi mulai dari Juni, bahkan sebelumnya sampai Rakernas kita tetapkan,” ujar Ali dikutip dari Kompas.com
Meskipun relawan IndonesiaAnies dibentuk untuk mendukung Anies Baswedan yang diusung oleh Partai NasDem, namun Ali menampik jika Partai Nasdem membentuk gerakan relawan tersebut.
Ia mengklaim relawan IndonesiAnies bakal bekerja untuk parpol lain yang sama-sama bekerja untuk pemenangan Anies.
Di sisi lain, PKS dianggap masih bisa pindah koalisi dengan partai lain mengingat belum adanya deklarasi langsung yang diumumkan oleh Ketua Umum PKS
Direktur Lembaga Kajian Politik, Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai PKS bisa bergabung ke koalisi Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Baca juga: Ridwan Kamil: Keren Mas Anies, Begitu Komentar Kang Emil Soal Mural di Taman Menteng
Menurutnya, keputusan itu bisa diambil karena kepentingan PKS dinilai sulit diakomodir oleh dua calon mitra koalisinya, Partai Nasdem dan Partai Demokrat.
“Sejauh ini Demokrat begitu menggebu-gebu ingin menyandingkan Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ‘calon pengantin’ bagi Anies Baswedan,” kata Ari pada Kompas.com, Jumat 4 November 2022 lalu.
Di sisi lain, Ari memandang Partai Nasdem tak bisa banyak membantu PKS yang ingin mengusung mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan untuk mendampingi Anies.
Pasalnya, Partai Demokrat memiliki kursi di parlemen lebih banyak ketimbang PKS.
“AHY pun memiliki elektabilitas yang jauh lebih ‘perkasa’ ketimbang Ahmad Heryawan,” ujarnya.