G20 di Bali
B20 Bali Telurkan Kerjasama Eksplorasi Proyek Pengembangan Hidrogen dan Amonia Hijau di Indonesia
B20 Bali telurkan kerjasama eksplorasi proyek pengembangan Hidrogen dan Amonia Hijau di Indonesia.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Pertamina Power Indonesia (Pertamina NRE), Keppel Infrastructure, dan Chevron menandatangani Joint Study Agreement (JSA) untuk mengeksplorasi proyek pengembangan hidrogen hijau dan amonia hijau tertentu, dengan menggunakan energi terbarukan yang lokasi utamanya berada di Sumatera, Indonesia.
Penandatanganan JSA diadakan di Business 20 (B20) Investment Forum yang diadakan menjelang B20 Summit di Bali.
B20 merupakan forum dialog resmi dari G20 yang mewakili komunitas bisnis global.
JSA tersebut ditandatangani oleh CEO Pertamina NRE, Dannif Danusaputro; Director Keppel New Energy, Pte., Ltd., Yong-Hwee CHUA dan Director Chevron New Energies International, Pte., Ltd Andrew S Mingst.
Serta disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi Indonesia sekaligus Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, Presiden Direktur & CEO PT Pertamina (Persero) sekaligus Ketua Satuan Tugas B20 Energy, Sustainability and Climate, Nicke Widyawati serta CEO Keppel Infrastructure, Cindy Lim.
Joint Study Agreement tersebut bermaksud untuk menjajaki kelayakan pengembangan fasilitas hidrogen hijau, dengan kapasitas produksi minimal 40.000 ton per tahun yang didukung oleh setidaknya 250 - 400 MW energi panas bumi pada tahap awal.
Fasilitas produksi hidrogen memiliki potensi untuk ditingkatkan hingga 80.000 dan 160.000 ton per tahun yang bergantung pada ketersediaan energi panas bumi serta permintaan pasar.
JSA menggabungkan kekuatan yang saling melengkapi di antara Pertamina NRE sebagai perusahaan energi terbesar di Indonesia dan Keppel Infrastructure selaku penyedia solusi infrastruktur energi terkemuka yang berbasis di Singapura dengan rekam jejak kuat dalam mengembangkan dan mengoperasikan proyek infrastruktur energi dan lingkungan berskala besar.
Baca juga: B20 Summi Bali, Charge+ & Utomo SolaRUV Bangun Pabrik EV Charger di Indonesia
Serta Chevron, perusahaan energi multinasional yang berkomitmen dalam menyediakan energi terjangkau, andal, dan bersih.
Menurut laporan International Energy Agency (IEA), Indonesia yang merupakan negara dengan kepadatan penduduk terbesar ke-empat di dunia, memiliki rencana yang baik dalam mencapai net zero emission pada tahun 2060.
Hidrogen dan amonia telah diidentifikasi sebagai bahan bakar rendah karbon yang merupakan bagian penting dari perencanaan ini.
Amonia juga dapat digunakan untuk mengangkut hidrogen dan berpotensi untuk menggantikan bahan bakar minyak perkapalan (bunker fuel) sebagai solusi rendah karbon dalam industri maritim global.
Indonesia yang memiliki sekitar 40 persen dari potensi sumber daya panas bumi dunia, memiliki peluang dalam pemanfaatan energi panas bumi sebagai sumber energi yang terpercaya dan stabil untuk menghasilkan amonia hijau atau hidrogen hijau.
“Pengembangan hidrogen hijau dan amonia hijau memiliki peran penting dalam roadmap Net Zero Emissions Indonesia. Dengan potensi tersebut, kami percaya bahwa Indonesia juga akan memainkan peran kunci dalam produksi hidrogen hijau di Asia,” kata CEO Pertamina NRE, Dannif Danusaputro kepada Tribun Bali, pada Jumat 11 November 2022
“Kami sangat antusias dengan kolaborasi strategis ini karena kami percaya bahwa Keppel dan Chevron adalah perusahaan terkemuka yang memiliki visi yang sama dalam transisi energi seperti kami,” imbuhnya.