Satu Keluarga Tewas di Kalideres
Fakta-fakta Mengejutkan Penemuan Jasad Satu Keluarga di Kalideres, Penyebab Kematian Jadi Misteri
Kasus kematian satu keluarga di Kalideres Jakarta Barat pada Kamis 10 November lalu membuat banyak warga geger, berikut fakta-faktanya
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kasus kematian satu keluarga di Kalideres Jakarta Barat pada Kamis 10 November lalu membuat banyak warga geger.
Dari hasil penyelidikan polisi, kasus kematian satu keluarga di Kalideres ini masih menjadi tanda tanya besar karen penyebab kematiannya masih belum diketahui.
Sampai saat ini ada beberapa fakta mengejutkan yang berhasil terkuak soal penemuan jasad satu keluarga setelah dilakukannya otopsi.
Dilansir dari Kompas pada Sabtu 12 November 2022, ada beberapa fakta mengejutkan yang berhasil dihimpun.
• Misteri Janggal Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Tak Ada Bekas Penganiayaan,Tak Ada Bercak Darah
1. Penyebab Kematian Masih Misteri
penyebab tewasnya satu keluarga itu sampai saat masih belum menemukan titik terang karena masih banyaknya misteri yang belum terpecahkan usai dilakukannya otopsi.
Menurut Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce, tidak ditemukan tanda kekerasan di jasad keempat korban.
Tim dokter forensik juga tidak mendapati sisa makanan pada jasad satu keluarga tersebut sehingga hal ini menjadi misteri yang harus didalami oleh kepolisian.
2. Waktu Kematian Diduga Berbeda
Meskipun keempat mayat berada dalam 1 rumah namun ada beberapa hal janggal yang membuat kasus penemuan mayat di Kalideres ini semakin janggal.
Usai menjalani olah tempat kejadian perkara, ditemukan fakta bahwa keempat orang tersebut meninggal di waktu yang berbeda, berawal sejak tiga pekan lalu.
“Jasad bapak, ibu, dan iparnya semua di waktu berbeda meninggalnya. Sehingga, waktu pembusukan jasad masing-masing berbeda," jelas Pasma.
Jasad suami diketahui bernama Rudyanto Gunawan (71), sedangkan sang istri bernama K. Margaretha Gunawan (58).
Baca juga: Mayat Satu Keluarga Ditemukan Membusuk, Tak Ada Sisa Makan di Lambung
Adapun anak perempuan dari keduanya yang juga ditemukan tewas bernama Dian (40). Jasad satu lagi diketahui bernama Budyanto Gunawan (69).
Ia merupakan ipar dari Rudyanto. Polisi saat ini sudah meminta keterangan dari pihak keluarga, yakni adik dari Margaretha.
Dia mengaku terakhir berkomunikasi dengan sang kakak satu tahun lalu via telepon.
3. Kronologi Penemuan Jasad Satu Keluarga
Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat, Asiong, menceritakan kronologi penemuan keempat jasad tersebut.
Menurut Asiong, warga sudah mencium bau menyengat dari rumah itu sejak pekan lalu. Akhirnya, warga yang penasaran memutuskan untuk memaksa masuk ke rumah tersebut.
"Sabtu lalu sudah tercium bau sedikit, tiga hari lalu itu bau busuknya sudah menyengat. Kebetulan Rabu pukul 17.00 WIB, petugas PLN mengadakan pemutusan listrik karena adanya tunggakan," kata Asiong.
Mendapat masukan warga, akhirnya pengurus RT dibantu warga terpaksa mendobrak pagar rumah keluarga Rudianto.
Sebab, pagar dan pintu rumah dalam kondisi terkunci dari dalam.
• Cerita Pak RT Kaget Luar Biasa Lihat Mayat Pria Selonjoran di Ruang Tamu Rumah Kalideres
"Saya berdasarkan masukan dari warga segera mengambil tindakan. Kamis pukul 18.00, saya gebrak disaksikan oleh petugas keamanan beserta staf pengurus wilayah," kata dia.
Setelah membuka jendela ruang tamu, Asiong pun menyenter ruangan dan melihat mayat Dian di ruang tamu.
Setelah polisi datang dan mendobrak ruang tamu, ditemukan lebih banyak mayat lainnya. Dua mayat ditemukan di kamar depan dan satu mayat lainnya di kamar belakang.
4. Diduga Tidak Makan Beberapa Hari
Empat jenazah sekeluarga yang ditemukan meninggal dunia di dalam rumah di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis 10 November 2022 lalu, diduga tidak makan selama beberapa hari sebelum tewas.
Hal itu diketahui berdasarkan hasil otopsi empat jenazah yang menunjukkan tidak ditemukan sisa makanan pada lambung korban.
Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar mengatakan, saat tiba di tempat kejadian perkara tadi malam, ia melihat kondisi kulkas yang kosong.
"Perabotannya itu ada, kulkas ada, tapi isinya kosong. Enggak ada makanan, bener-bener kosong," kata Syafri saat dihubungi, Jumat.
5. Hasil Otopsi Korban
Hasil otopsi korban disampaikan Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce.
"Berdasarkan pemeriksaan bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan,”
“Jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter, bahwa (korban) ini tidak makan dan minum cukup lama, karena dari otot-ototnya sudah mengecil," kata Pasma.
Namun, terkait dugaan korban tewas akibat kelaparan, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Pasma mengatakan, dokter forensik RS Bhayangkara Polri masih akan memeriksa organ lainnya.
"Dari dokter RS Bhayangkara Polri akan melakukan pendalaman lagi dengan memeriksa hati dan organ-organ lainnya dari kasus kematian ini,”
“Supaya lebih spesifik mengetahui penyebab kematian ini," pungkas Pasma.
Masih berdasarkan otopsi, ditemukan fakta bahwa keempat orang tersebut meninggal sejak 3 pekan lalu, namun dengan waktu kematian yang berbeda.
"Semuanya di waktu berbeda meninggalnya. Sehingga waktu pembusukan jasad masing-masing berbeda," jelas Pasma. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Teka-teki Satu Keluarga Tewas di Kalideres, 4 Korban Meninggal di Waktu dan Ruangan Berbeda