Bisnis
Kementerian BUMN Buka Keran Investor Kembangkan Layanan Kesehatan Kimia Farma
Wakil Menteri BUMN, Pahala Nugraha Mansury, mengatakan kerjasama investasi ini dapat membukakan akses Kimia Farma ke ekspertis dari investor global.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Pemerintah Republik Indonesia, melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara ( BUMN), mengembangkan industri health care di Indonesia dengan mendatangkan investor untuk Kimia Farma.
BUMN Farmasi PT Bio Farma (Persero), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), dan PT Kimia Farma Apotek (KFA), menandatangani kerjasama strategis dengan Silk Road Fund (SRF) dan Indonesia Investment Authority (INA) signing ceremony unlock value and strategic investment plan.
Penandatanganan kerjasama ini dilaksanakan di Hotel Indigo Seminyak, Badung, Bali, pada Minggu 13 November 2022.
Disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansury, dan Komisaris Utama Bio Farma, Tanri Abeng.
Baca juga: Lowongan Kerja PT Kimia Farma Apotek Januari 2022 untuk Lulusan D3, S1, dan Profesi, Simak Syaratnya
Baca juga: Ini Daftar Tarif Tes PCR di Laboratorium dan RS di Indonesia, Kimia Farma Hingga Siloam

Selain itu para pihak yang menyepakati kerjasama ini, adalah Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Honesti Basyir.
Direktur Utama Kimia Farma, David Utama.
Direktur Utama KFA, Nurtjahjo Walujo Wibowo.
Chairwoman of the Board of Directors SRF, Zhu Jun.
Serta Ketua Dewan Direktur INA, Ridha Wirakusumah.
Investasi strategis ini, membawa industri health care Indonesia ke tingkat selanjutnya.
Kolaborasi para pihak dituangkan melalui penandatanganan Conditional Share Subscription and Purchase Agreement beserta dokumen-dokumen transaksi terkait lainnya.
Total investasi adalah sekitar Rp1.860.000.000.000 untuk 40 persen kepemilikan di Kimia Farma Apotek, tergantung kepada closing account mechanics berdasarkan laporan keuangan pada saat Completion.

Investasi ini digunakan untuk mendanai ekspansi bisnis strategis Kimia Farma Apotek, kebutuhan modal kerja serta inisiatif untuk lebih meningkatkan efisiensi operasional.
Kemitraan transformatif ini sejalan dengan tujuan Pemerintah Republik Indonesia untuk lebih mengembangkan industri health care, serta membawanya menuju kualitas dan standar internasional.