Satu Keluarga Tewas di Kalideres
Kesaksian Mantan Ketua RT Soal Satu Keluarga Tewas di Kalideres: Tertutup, Cuek saat Orangtua Sakit
Berikut ini adakah kesaksian mantan Ketua RT tentang kasus satu keluarga tewas di Kalideres.
"Setelah jatuh sakit itu, anak-anaknya pada cuek. Enggak mikirin. Pak Rudy enggak peduli," katanya.
Baca juga: Polisi Ungkap Titik Terang Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Ada Bukti Lain
Bahkan, istri Tan sampai minta pertolongan Mundji, yang kala itu masih menjabat Ketua RT untuk mengurusi suaminya.
Mundji kerap diminta belikan obat oleh istri Tan.
Selain itu, ia juga pernah mengantarkan Tan ke rumah sakit naik bajaj oren.
"Anaknya enggak pernah ngurus. Anak kandung loh itu," tambahnya.
Anak-anak Tak Bawa Orangtuanya ke Rumah Sakit
Dalam kesaksiannya, tak pernah anak-anak Tan membawa sang ayah ke rumah sakit atau tempat urut.
Tiba-tiba, Mundji mendapatkan kabar dari istri Tan bahwa Tan sudah meninggal. Jasadnya terbaring di kasur.
Sebagai ketua RT, Mundji sendiri yang mengurusi semua surat-surat kematian Tan. Tak berselang lama sejak Tan meninggal, sang istri menyusul.
Mundji tak tahu penyakit apa yang sesungguhnya diderita Tan Giok Tjin dan istrinya.
"Sama anak-anaknya enggak dibawa ke dokter sehingga enggak tahu penyakitnya apa," tambahnya.
Tak lama selepas kepergian kedua orangnya, Rudy menjual rumah tersebut dan pindah ke Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat pada tahun 1997.
Mereka pun hidup di sana sampai semuanya ditemukan tak bernyawa pada Kamis 10 November 2022.
Tak Ada Tanda Kekerasan di Jasad
Sejauh ini, polisi menduga mereka meninggal dunia dalam waktu yang berbeda-beda.