Timnas Indonesia
Inilah 5 Pelajaran yang Dapat Dipetik Oleh Timnas Indonesia U20 Usai Kalah Telak Atas Prancis U20
Pasca kekalahan telak Timnas Indonesia U20 melawan Timnas Prancis U20 di laga uji coba tadi pagi, ada 5 pelajaran yang dapat dipetik oleh garuda muda.
Penulis: Muhammad Raka Bagus Wibisono Suherman | Editor: Muhammad Raka Bagus Wibisono Suherman
TRIBUN-BALI.COM – Dalam pertandingan Timnas Indonesia U20 melawan Timnas Prancis U20 yang berakhir dengan kekalahan telak Timnas Garuda Muda, banyak pelajaran-pelajaran yang dapat diambil.
Kekalahan 0:6 Timnas Indonesia U20 atas Timnas Prancis U20 sudah merupakan calculated lose atau kekalahan yang sudah diperhitungkan.
Hal tersebut tidak jauh-jauh dari bagaimana kapasitas kualitas pemain Timnas Indonesia U20 yang jauh sekali di bawah kualitas pemain Timnas Prancis U20.
Baca juga: Komentar Shin Tae-yong Usai Kekalahan Telak Timnas Indonesia U20: Pemain Kita Kelelahan
Tidak hanya kualitas setiap individu saja, tapi juga mental yang belum mulai pertandingan sudah ciut.
Secara organisasi permainan juga, pemain Timnas Indonesia U20 masih harus banyak belajar dari tim-tim elit di Eropa.
Namun, dari kekalahan tersebut, anak asuhan Shin Tae-yong mendapatkan banyak pelajaran berharga dari laga uji coba tadi pagi.
Penasaran pelajaran apa saja yang di dapat? Mari simak penjelasannya berikut ini.
Baca juga: Sandy Walsh & Jordi Amat Resmi Jadi WNI, Akui Ingin Bawa Timnas Indonesia Juara Piala AFF 2022
1. Mental
Dikutip dari channel YouTube Tommy Desky, Shin Tae-yong mengatakan bahwa, para pemain Timnas Indonesia U20 sudah ciut duluan sebelum bertanding.
Dalam video yang diambil dari PSSI TV dan diunggah olehnya di Twitter @Tommy_Desky, disana terlihat Shin Tae-yong memberikan arahan saat latihan.
Shin Tae-yong mengatakan kepada para pemain Garuda Muda untuk tidak takut.
“Saya tidak tahu, kalian belum main juga sudah takut,” ujarnya Shin Tae-yong.
Baca juga: Singgung Soal Ciut Nyali & Sentilan Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia U20 Kalah 0-6 Lawan Prancis
“Sekarang kita lawan tim manapun, kita tidak boleh takut. Kita pasti bisa,” lanjutnya.
Kerap kali memang, baik Timnas Indonesia Senior maupun Timnas Indonesia kategori umur, sudah takut lebih dulu sebelum bertanding.
Hal tersebut itulah yang membuat Timnas Indonesia susah berkembang dan lebih memilik lawan-lawan di bawah ranking mereka untuk laga uji coba.
Dengan adanya pertandingan ini, diharapkan mental baja para pemain dapat terbentuk dan tidak ciut sebelum pertandingan.
2. Transisi cepat
Baca juga: Justin Hubner Ungkap Penyebab Kekalahan Telak Timnas Indonesia U20 vs Prancis, Singgung Soal Ini
Aspek lainnya adalah transisi cepat. Jika kita melihat permainan dari Timnas Prancis U20, transisi dari menyerang ke bertahan sangatlah cepat.
Transisi dari bertahan ke menyerang berhasil ditunjukkan lewat gol kedua Prancis U20 di babak pertama. Di mana gol tersebut lewat skema serangan balik cepat.
Disitu terlihat tiga pemain Prancis melawan dua pemain bertahan Indonesia.
Dari situ terlihat bahwa, ketika Indonesia terkena serangan balik, para pemain Garuda Muda lambat kembali untuk membantu pertahanan. Alhasil gawang Cahya kembali kebobolan.
Dibandingkan dengan saat Timnas Indonesia U20 mendapatkan serangan balik, sering kali mereka kalah jumlah dengan pemain Timnas Prancis U20 dan tidak ada opsi umpan lainnya.
Baca juga: Susul Jenner dan Hubner, Dua Pemain Keturunan Belanda Gabung Lagi ke Timnas Indonesia di Spanyol
Alhasil, serangan balik Indonesia berhasil dihentikan dan bola kembali dikuasai para pemain Prancis.
Skema serangan balik cepat yang ditunjukkan oleh Timnas Prancis U20, dapat menjadi contoh kedepannya bagi punggawa Timnas Indonesia U20.
3. Tenang ketika di pressing
Pelajaran ketiga adalah tenang ketika lawan melakukan high pressing.
Pertandingan tadi pagi menunjukkan, para pemain Indonesia ketika di press ketat oleh lawan, mereka kerap kali bingung dan tidak tenang. Alhasil sering membuat blunder.
Baca juga: Timnas Indonesia U20 vs Prancis Kalah Telak 0-6, Sosok Kiper Fasya Daffa Jadi Sorotan
Itu terjadi pada gol pertama, dimana pemain belakang Indonesia di press ketat, hingga Cahya Supriadi melakukan kesalahan mengumpan dan berhasil direbut oleh pemain Prancis.
Berbeda ketika Prancis di high press oleh Indonesia. Nampak para pemain, terutama pemain belakang Prancis U20, sangat tenang sekali dalam mengolah bola dan dengan mudah lepas dari tekanan.
Pada pertandingan-pertandingan berikutnya, diharapkan para pemain Indonesia mampu menjaga ketenangan, saat lawan melakukan high press.
4. Bola selalu bergerak
Dalam penjelasan Tommy Desky, hal yang paling membedakan antara Timnas Indonesia U20 dengan Timnas Prancis U20 adalah di bagian sirkulasi bola.
Baca juga: Hasil Pertandingan Timnas Indonesia U20 vs Timnas Prancis U20, Garuda Muda Dibantai Les Bleus
Di babak pertama, ketika Timnas Prancis U20 memegang bola, sirkulasi bola sangat cepat dan terus bergerak. Tidak ada kata diam disana.
Sedangkan, ketika Timnas Indonesia U20 memegang bola, kerap kali para pemain Garuda Muda mendelay bola, tidak langsung cepat mengumpan.
Hal itu sering terlihat ketika Ronaldo Kwateh memegang bola. Setiap memegang bola, ia selalu telat melakukan umpan terobosan kepada rekannya yang sudah berdiri bebas.
Faktor inilah yang masih dimiliki oleh pemain Garuda Muda, terkhususnya pemain di lini serang.
Tentunya. Hal ini merupakan pelajaran yang berharga bagi Timnas Indonesia U20 ke depannya.
Baca juga: Profil Ivar Jenner, Pemain Kebangsaan Belanda Siap Bela Timnas Indonesia U20
Dengan mengalirkan bola dengan cepat, itu akan membuat lawan akan kesusahan untuk merebut bola. Namun tentunya, harus diimbangi dengan akurasi passing yang bagus.
5. Berani menguasai bola
Di babak kedua, sebenarnya Timnas Indonesia U20 bisa menguasai bola lebih lama, tapi lagi-lagi, mental mereka sudah duluan ciut sebelum bertanding.
Hal itulah yang membuat Timnas Indonesia U20 kurang tenang, ketika menguasai bola dan terkesan terburu-buru untuk menyuplai bola ke depan.
Alhasil, umpan-umpan direct dari para pemain Garuda Muda sering kepotong atau kerebut.
Baca juga: Prediksi Line Up dan Skor Timnas Indonesia U20 vs Prancis U20, Shin Tae-yong Harapkan Pemain Fokus
Dibandingkan dengan Prancis U20 jelas jauh berbeda. Ketika para pemain Prancis menguasai bola, mereka sangat tenang dan tidak terkesan terburu-buru melakukan direct pass.
Mereka terlebih dahulu umpan ke kanan dan kiri untuk memecah formasi Timnas Indonesia.
Setelah ada ruang kosong di tengah atau di area lainnya, pemain yang memegang bola, langsung melakukan direct pass.
Namun, dalam pertandingan ini Timnas Prancis U20 lebih banyak mengandalkan umpan-umpan pendek serta membuat jarak antar pemain berdekatan.
Mungkin itu saja 5 pelajaran yang dapat dipetik oleh Timnas Indonesia U20 atas kekalahan telak melawan Timnas Prancis U20.
Semoga ke depannya, Timnas Garuda Muda bisa makin meningkat setelah menerima pelajaran dari tim yang berposisi di empat besar dunia tersebut. (*)