Human Interest Story
Kisah Canisca Savitri Devi Artawan, Lahir Dengan Keterbatasan Pendengaran, Ingin Jadi Dokter
Ni Kadek Canisca Savitri Devi Artawan lahir dengan keterbatasan pendengaran, dipasangkan implan agar bisa mendengar
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Ni Kadek Canisca Savitri Devi Artawan alias Icha merupakan seorang anak yang lahir dengan keterbatasan pendengaran.
Pada saat ia lahir ke dunia, orangtua Icha tidak tahu anaknya mengalami tuna rungu.
Icha diketahui tidak bisa mendengar saat usianya baru satu tahun oleh kedua orangtuanya.
Saat itu, banyak kejanggalan yang ditemui orangtuanya pada diri Icha, dan jelas berbeda dengan anak-anak lainnya
Baca juga: Kisah Guru Tari SLB N 1 Badung Ari Savitri, Mengajar Anak Tuna Rungu Dari Berbagai Daerah
“Kata mama waktu umur satu tahu tahun baru mama ngeh kalau Icha itu tuna rungu. Karena Icha waktu dipanggil itu tidak menoleh bahkan suara keras pun Icha tidak dengar,” kata Icha kepada Tribun Bali.
Hati orangtua mana yang tidak hancur mengetahui ternyata anak yang dilahirkan memiliki keterbatasan.
Mereka kebingungan dengan kondisi anak yang ternyata tidak bisa mendengar.
Tidak putus semangat, orangtua Icha dengan penuh harapan membawa anaknya untuk diperiksakan ke dokter di Denpasar.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, Icha yang saat itu tinggal di Jimbaran mengalami tuna rungu.
Dokter kemudian menyarankan agar Icha disekolahkan ke SLB untuk dilatih dengan kondisinya saat ini.
Kendati demikian, kedua orangtua Icha tidak cocok dengan saran sang dokter kala itu.
Saat ditanya solusi yang lain, dokter itu menjawab bahwa ada solusi yang bisa diberikan untuk Icha.
“Kata dokter solusinya itu bisa dengan penggunaan alat bantu dengar yang kemudian diikuti sarannya oleh mama. Tapi kata mama, alat itu tidak berfungsi karena tulinya Icha itu sudah besar sekali,” ujar Icha.
Masih dengan harapan yang besar, kedua orangtua Icha kemudian mencari jalan agar anaknya bisa mendengar.
Akhirnya telinga Icha dipasangkan implan agar bisa mendengar pada usianya yang ke 2,5 tahun.