G20 di Bali

Usai KTT G20, Bali Dapat Apa? Ini Jawaban Koster 

Perhelatan KTT G20 di Bali telah usai digelar pada 15-16 November 2022 kemarin di Nusa Dua Bali.

Istimewa
Ilustrasi - Usai KTT G20, Bali Dapat Apa? Ini Jawaban Koster  

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Perhelatan KTT G20 di Bali telah usai digelar pada 15-16 November 2022 kemarin di Nusa Dua Bali.

Gubernur Bali, Wayan Koster pun mengatakan acara Internasional ini sukses digelar dengan dihadiri sebanyak 17 Kepala Negara anggota KTT G20. 


Lalu, apakah yang Bali dapatkan usai KTT G20 berakhir?

Menurut Koster terdapat dua manfaat langsung dan tidak langsung yang diperoleh Bali saat KTT G20 ini berlangsung. 

Baca juga: Ikut Andil Dalam KTT G20, Sebanyak 40 Mahasiswa FK Pariwisata Unud Sambut Pemimpin Negara 


“Manfaat langsung, Bali memperoleh pembangunan infrastruktur atau sarana- prasarana dengan total anggaran lebih dari Rp800 Miliar dari APBN, tidak saja berfungsi untuk mendukung Acara Presidensi G20, tetapi bermanfaat untuk meningkatkan kualitas Bali sebagai destinasi utama wisata dunia,” jelasnya pada, Jumat 19 November 2022. 


Lebih lanjut ia menerangkan, manfaat  langsung lainnya yakni untuk percepatan pemulihan pariwisata dan perekonomian Bali, pasca Pandemi COVID-19. Juga manfaat langsung dalam penggunaan produk lokal Bali, seperti penggunaan produk kerajinan IKM/UMKM antara lain, Kain Tenun Endek Bali oleh para Kepala Negara dan Pimpinan Lembaga Internasional, serta sovenir, sajian makanan di hotel, menggunakan bahan produk pertanian lokal Bali dan Tampilnya budaya Bali, saat menyambut Tamu Negara.

“Untuk nilai transaksi saya belum hitung berapa besarnya tapi saya sudah dapat tanggapan dari IKM dan UKM mereka sangat bangga. Kain tenun endek dipakai,” tambahnya. 

Baca juga: Gubernur Bali Berterima Kasih KTT G20 Berjalan Lancar dan Sukses

Sementara manfaat tidak langsung yang didapatkan oleh Bali yakni Pulau Dewata dapat menunjukkan kekayaan, keunikan, dan keunggulan Budaya Bali di hadapan masyarakat dunia, semakin memperkokoh posisi Bali sebagai destinasi utama wisata dunia.

Semakin memperkuat kepercayaan masyarakat dunia, bahwa Bali mampu mengelola event berskala internasional dengan nyaman, aman, damai, dan sukses.

Menunjukkan keramahtamahan masyarakat Bali yang luar biasa dihadapan masyarakat dunia; dan Pariwisata Bali menjadi semakin naik kelas, semakin dipercaya, dan semakin mendunia.

Adapun infrastruktur KTT G20 yang pengelolaannya sudah diberikan oleh Pusat pada Pemerintah Provinsi Bali yakni Gedung VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai yang ia klaim merupakan Gedung VVIP terbaik di Indonesia dan di Dunia. 

Baca juga: Tak Hanya Jokowi, Koster Juga Sebut Tak Gunakan Pawang Hujan Saat Gelaran KTT G20 di Bali 


“Itu dhibahkan ke Bali oleh pusat. Kita diberikan tempat penyemaian Mangrove yang sangat indah. Itu akan menjadi destinasi wisata karena sangat bagus. Luar biasa penilaian,” tandasnya. 


Dampak pemulihan pandemi Covid-19 di Bali yakni ditandai dengan vaksinasi Covid-19 yang sangat tinggi dan kegiatan pariwisata sudah mulai bangkit.

Pertumbuhan ekonomi triwulan I di Bali sebesar 1,46 positif. Triwulan II sebesar 3,64 persen, triwulan III nantinya akan ditargetkan 4,5 sampai 5 persen.

Namun kata Koster ternyata 8,0 persen capaian pertumbuhan ekonomi di Triwulan III dan menurutnya itu cukup tinggi. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved