APEC

Usai KTT G20, Jokowi ke KTT APEC di Thailand. KTT APEC Belum Ditutup, Ini Alasan Jokowi Pulang Dulu

Jokowi dan Iriana tiba dari lawatannya ke Bangkok, Thailand, di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali.

Penulis: Sunarko | Editor: Sunarko
foto: antara/ desca lidya natalia
Tangkapan layar-Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan dalam pembukaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (19/11/2022). 

Surakarta, Tribun-Bali.Com - Presiden Joko Widodo membuka Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu 19 November 2022.

"Alhamdulillah saya sangat bersyukur, saya senang dan merasa sangat terhormat bisa hadir di Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah pada pagi hari ini. Alhamdulillah saya dan Bu Iriana bisa bersilaturahmi langsung dengan bapak, ibu semuanya," kata Jokowi dalam sambutannya di Kota Surakarta, Sabtu 19 November 2022.

Jokowi dan Iriana tiba dari lawatannya ke Bangkok, Thailand, di Bandara Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada Jumat malam (18/11).

"Setelah di Kamboja empat hari, kemudian langsung ke Bali karena KTT G20 tiga hari, dan dua hari lalu terbang ke Bangkok, Thailand, dua hari. Tadi malam saya masih berada di Bangkok dan sampai di Kota Solo jam 11 malam," tambahnya.

Baca juga: G20 di Bali Tanpa Pawang Hujan, Pilih Pakai Teknologi, Jokowi Ungkap Kuncinya

Baca juga: Presiden Jokowi dan Gubernur Koster Buktikan ke Dunia, Indonesia Memiliki Peradaban Budaya

Dia mengaku mempercepat kepulangannya dari KTT Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) Bangkok demi menghadiri Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Kota Surakarta.

"KTT APEC seharusnya baru selesai sore hari ini; tetapi karena hormat saya, respect saya terhadap undangan dari PP Muhammadiyah dan Aisyiyah, maka saya pulang duluan mendahului pemimpin lain," kata Jokowi.

Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan terima kasih atas dukungan keluarga besar Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam membantu penanganan pandemi COVID-19  di Indonesia dalam tiga tahun terakhir.

"Terima kasih telah menggerakkan lebih dari 120 rumah sakit Muhammadiyah dan 235 klinik kesehatan milik Muhammadiyah yang aktif dalam mengedukasi masyarakat serta pengobatan dan vaksinasi. Alhamdulillah, Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi COVID-19. Kita juga termasuk negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia," ungkap Jokowi.

Baca juga: Menteri Kesehatan KTT G20 Sepakati Anggaran Penanganan Pandemi COVID-19, Terhimpun Rp21,9 Triliun

Menurutnya, Indonesia telah menyuntikkan lebih dari 440 juta dosis vaksin COVID-19 kepada masyarakat dan keberhasilan penanganan pandemi tersebut menjadi pondasi penting dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN).

"Namun, pandemi belum sepenuhnya usai, masalah baru muncul. Perang di Ukraina telah merusak rantai pasok global, sehingga harga-harga pangan naik, harga-harga BBM dan listrik juga meningkat tajam di seluruh dunia," kata Jokowi.

Meskipun tantangan berat dan sangat sulit, tambahnya, pemulihan ekonomi Indonesia bisa dikelola dengan baik.

"Inflasi kita masih bisa terkendali di kisaran 5,7 persen, artinya rata-rata kenaikan harga di sekitar 5 persen. Ini jauh lebih rendah dari rata-rata inflasi di negara-negara dunia. Alhamdulillah kinerja ekonomi Indonesia cukup menggembirakan, karena di kuartal ketiga ekonomi kita bisa tumbuh 5,72 persen. Perdagangan kita juga meningkat 58 persen," jelas Jokowi.

Baca juga: Dunia Diramal Resesi pada 2023, Airlangga: Minyak Sawit Bisa Hindarkan Indonesia dari Resesi

Dia menambahkan Indonesia pun terus melakukan transformasi nasional.

"Kita tidak boleh mengekspor bahan mentah yang sudah berpuluh-puluh tahun. Kita harus melakukan hilirisasi industri di dalam negeri supaya mendapatkan nilai tambah. Kita juga mendongkrak supaya UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) kita naik kelas dengan digitalisasi dan memasukkan ke platform-platform digital untuk menciptakan peluang kerja, untuk nilai tambah yang maksimal di dalam negeri," tegas Jokowi.

Jokowi juga menyebut Indonesia berkontribusi terhadap dunia melalui Presidensi G20 Tahun 2022 di Bali beberapa waktu lalu, Keketuaan ASEAN Tahun 2023, dan keanggotaan champion group of the global crisis response group di PBB.

Presiden Jokowi Widodo mengatakan kebesaran agama Islam di Indonesia terbuka lebih lebar dibandingkan negara-negara lain, baik di Asia Tenggara maupun Timur Tengah.

"Ruang syiar Islam di Indonesia sangat terbuka lebar dibandingkan negara-negara muslim di Asia Tenggara maupun Timur Tengah. Banyak muslim di Indonesia yang tidak diatur oleh negara, seperti kemudahan menyampaikan ceramah agama," kata Jokowi.

Keterbukaan Indonesia terhadap syiar agama Islam itu, lanjut Jokowi, terlihat dari berbagai kemudahan dalam mengundang penceramah hingga pengaturan seruan untuk beribadah salat.

"Kemudahan mengundang penceramah, kemudahan menyampaikan khotbah (Salat) Jumat, kemudahan mengadakan peringatan-peringatan hari besar Islam, kemudahan pengaturan azan, kemudahan mengumpulkan dana-dana sosial Islam," kata Jokowi.

Dalam sambutannya, Jokowi juga menitipkan penguatan pendidikan bagi pembangunan yang berkelanjutan bagi pembangunan ramah lingkungan kepada lembaga pendidikan di bawah koordinasi Muhammadiyah dan Aisyiyah.

Apalagi, menurut dia, ketergantungan manusia pada alam sangat tinggi dengan potensi alam di Indonesia cukup besar. Sehingga, sumber daya alam darat maupun laut harus dimanfaatkan sebaik-baiknya secara bijaksana.

"Saya mengharapkan bantuan dari bapak ibu semua. Selain hablum minallah, hablum minannas, mohon diperkuat dengan hablum minalam yang menekankan pentingnya kelestarian alam, yang menekankan pentingnya kelestarian lingkungan," katanya.

Baca juga: Pemprov Beri Dukungan Bali Sebagai Calon Tuan Rumah Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah

Muktamar ke-48 Muhammadiyah mengusung tema "Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta", sedangkan Muktamar ke-48 Aisyiyah bertemakan "Perempuan Berkemajuan Mecerahkan Peradaban Bangsa".

Agenda yang akan dibahas dalam muktamar tersebut meliputi laporan PP Muhammadiyah periode 2015-2022, program PP Muhammadiyah periode 2022-2027, Risalah Islam Berkemajuan, dan isu-isu strategis.

Turut hadir dalam Pembukaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah tersebut antara lain Ketua DPR RI Puan Maharani, Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri BUMN Erick Thohir, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Ketua Komisi Yudisial (KY) Mukti Fajar Nur Dewata, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, dan Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini.(Antara)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved