Resesi Global
Jaya Saat Pandemi, Kini Mitra Prodin 'Oleng' Oleh Resesi Global
PT Mitra Prodin merupakan perusahaan eksportir linting rokok terbesar di Gianyar, Bali.Jaya Saat Pandemi, Kini Mitra Prodin 'Oleng' Oleh Resesi
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - PT Mitra Prodin merupakan perusahaan eksportir linting rokok terbesar di Kabupaten Gianyar, Bali. Perusahaan yang bermarkas di By Pass Prof Ida Bagus Mantra, Desa Ketewel, Sukawati ini sempat menjadi percontohan perusahaan yang memegang teguh Undang-undang kepegawaian, sehingga menjadi lokus kunjungan kerja DPR RI belum lama ini. Mitra prodin banyak menyerap tenaga kerja disabilitas dengan fasilitas dan suasana kerja yang baik.
Saat pandemi covid-19, PT Mitra Prodin tidak terkena dampak. Bahkan permintaan akan produk mereka meningkat. Namun di awal November 2022 ini, isu resesi global mengguncang produksi perusahaan ini. Akibat permintaan pasar berkurang, PT Mitra Prodin pun terpaksa mengurangi jam produksi dan merumahkan banyak karyawan selama seminggu. Dan, kondisi ini diprediksi akan berlangsung dalam beberapa pekan ke depan. Berdasarkan catatan Tribun Bali per 6 Oktober 2022, perusahaan ini memiliki 5.500 karyawan.
HRD PT Mitra Prodin, Marta saat dikonfirmasi membenarkan bahwa pihaknya dengan berat hati terpaksa mengambil keputusan itu. Pihaknya pun telah membuat pengumuman ini secara resmi dalam akun instagram PT.Mitra Prodin, yang disampaikan langsung oleh Direktur Mitra Prodin, Robert Hensby.
"Pekan lalu Mitra Prodin mengambil keputusan sulit untuk mengurangi jumlah hari kerja karyawan produksi kami di bulan November. Mitra Prodin telah merumahkan pekerja produksi selama seminggu di bulan November. Di bulan Desember ada kemungkinan untuk kembali merumahkan pekerja produksi selama seminggu," ujar Robert dalam akun IG tersebut.
Dalam keterangan tersebut, Robert mengaku berat dan memahami kondisi karyawan yang terpaksa dirumahkan. "Kami paham bahwa beberapa bulan ke depan ini akan berat bagi mereka yang terkena dampak, dan kami ingin meyakinkan semua pekerja bahwa prioritas utama kami adalah mempertahankan status pekerja sebagai karyawan, karena mereka adalah pekerja berbakat yang berkontribusi setiap hari untuk kesuksesan Mitra Prodin. Terlepas dari kemungkinan dirumahkannya para pekerja, semua pembayaran tunjangan wajib akan dibayarkan kepada semua pekerja secara penuh sesuai dengan haknya," ujarnya.
Robert menjelaskan kondisi ini dikarenakan terjadinya perubahan pasar di Amerika Utara. "Selama pandemi, permintaan pre-rolled cone meningkat dengan pesat, dan banyak orang memperkirakan percepatan ini akan berlanjut bahkan setelah pandemi berakhir. Tetapi penurunan ekonomi makro, persaingan yang meningkat, tingkat inflasi yang tinggi, dan penumpukan persediaan cone setelah covid, telah menyebabkan perubahan mendadak pada kondisi pasar di Amerika Utara. Untuk menghadapi kondisi makro ekonomi ini maka kami harus mengambil beberapa langkah untuk mempertahankan bisnis kami,"
"Terlepas dari kemunduran ini, kami tetap memiliki visi jangka panjang yang positif. Fokus kami adalah meningkatkan jumlah pelanggan kami, melakukan efisiensi dalam proses bisnis kami, dan memperluas jangkauan kami ke pasar-pasar baru. Tidak ada cara yang baik untuk berbagi berita tentang pengurangan gaji, tetapi kami sudah berkomitmen untuk menjaga nilai-nilai kami yaitu integritas dan kejujuran, hari ini dan seterusnya. Kami sangat berterima kasih atas semua dedikasi Anda di masa lalu, masa sekarang, dan masa depan untuk menjadikan Mitra Prodin seperti sekarang ini. Marilah dengan kesadaran yang penuh kita saling berempati dengan semua rekan kerja kita termasuk diri kita sendiri," ujar Robert.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gianyar, Ida Ayu Ketut Surya Adnyani mengatakan, pihaknya juga terkejut mendengarkan hal tersebut. Pihaknya telah menugaskan staf untuk mencari tahu penyebabnya. Hasilnya, diketahui hak itu terjadi karena situasi global.
"Keterangan dari HRD di sana bahwa dengan melihat situasi global, dimana kostomer mereka mengurangi permintaan order sejak beberapa bulan belakangan ini. Dan mereka mengatakan jika sudah berkomunikasi dan berdiskusi dengan Disnaker Provinsi Bali, sehingga manajemen terpaksa mengambil keputusan ini, yakni merumahkan sementara karyawannya selama seminggu untuk menghindari terjadinya PHK. Dan akan dipekerjakan kembali nanti," ujarnya. (*)