Satu Keluarga Tewas di Kalideres
Update Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Polda Metro Segera Ungkap Temuan Baru Siang Ini
Misteri kematian satu keluarga di Kalideres mulai menemui titik terang. Sejumlah petunjuk baru ditemukan pada penyelidikan kasus tersebut.
Selain itu Fadil Imran juga mengatakan, dalam kunjungannya ke RSCM itu, tak lupa ia juga berpesan kepada bawahanya di bidang reserse di hadapan para ahli.
Menurut Fadil dalam penanganan perkara yang mengakibatkan luka akibat benda tajam tidak bisa ditangani hanya dengan analisa.
"Makanya saya suka bilang kepada adik-adik saya yang kerja di reserse. Kalau bicara perlukaan apakah luka benda tajam dan sebagainya itu gak bisa dilakukan imagining, harus didatangi langsung," jelas Kapolda.
Dalam akhir kunjunganya itu, Fadil pun mengungkapkan keinginannya agar pihaknya bekerjasama dengan para ahli kedokteran forensik tersebut untuk menuntaskan kasus Kalideres tersebut.
Bahkan dirinya pun sampai ingin kasus Kalideres bisa menjadi laboratorium kriminal Polda Metro Jaya.
"Saya ingin kasus Kalideres ini menjadi Laboratorium Kriminal Polda Metro Jaya. Dimana polisi dan teman-teman dari Fakultas Forensik Universitas Indonesia bisa menjadi satu dengan tim," kata dia.
"Mudah-mudahan dengan forum ilmiah ini semua teka teki bisa kita jawab secara saintifik sehingga bisa terungkap sejelas-jelasnya," pungkas Fadil.
Dipastikan Tewas Bukan karena Kelaparan
Polda Metro Jaya menyebut satu keluarga yang tewas di kawasan Kalideres, Jakarta Barat bukan disebabkan karena kelaparan.
Hal ini terlihat dari lingkungan komplek atau perumahan satu keluarga itu tergolong untuk masyarakat berada.
"Yang jelas itukan komplek, itu komplek yang cukup berada ya, artinya bukan komplek yang kekurangan, jadi jauh dari kemungkinan kekurangan makanan," kata Zulpan kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Kamis (17/11/2022).
"Arah pemeriksan hingga hari ini, memang bisa dikatakan ini bukan karena mati kelaparan, tetapi ada penyebab lain," sambungnya.
Forensik Tanyakan Kejiwaan 2 Korban Terakhir
Pakar Forensik Emosi dan Trainer Investigasi, Handoko Gani, mempertanyakan kejiwaan dua korban meninggal terakhir pada kasus satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat.
Menurutnya merupakan suatu hal yang aneh jika dua orang yang tewas terakhir tidak merasakan berbagai emosi dan tetap melakukan upaya bunuh diri.