Berita Tabanan

Penumpukan Jenazah Diminimalisir Dengan Membangun Rumah Singgah RS Nyitdah di Tabanan

Selain pembangunan tempat pemulasaran, atau jenazah di rumah sakit itu, juga akan direncanakan pergantian nama rumah sakit menjadi RS Singasana itu.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Tribun Bali/Prima
Ilustrasi mayat -Tahun 2023 mendatang Pemerintah Kabupaten Tabanan, akan merencanakan pembangunan rumah singgah RSUD Nyitdah. Hal ini, dilakukan sebagai upaya meminimalisir penumpukan jenazah. Selain pembangunan tempat pemulasaran, atau jenazah di rumah sakit itu, juga akan direncanakan pergantian nama rumah sakit menjadi RS Singasana itu. Selama ini RS Nyitdah tidak memiliki tempat pemulasaran jenazah, alias selalu dititip di RSU Tabanan. Di mana kamar pemulasaran di RSU Tabanan terbilang kecil. 


TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Tahun 2023 mendatang Pemerintah Kabupaten Tabanan, akan merencanakan pembangunan rumah singgah RSUD Nyitdah.

Hal ini, dilakukan sebagai upaya meminimalisir penumpukan jenazah.

Selain pembangunan tempat pemulasaran, atau jenazah di rumah sakit itu, juga akan direncanakan pergantian nama rumah sakit menjadi RS Singasana itu.

Selama ini RS Nyitdah tidak memiliki tempat pemulasaran jenazah, alias selalu dititip di RSU Tabanan.

Di mana kamar pemulasaran di RSU Tabanan terbilang kecil.

ilustrasi - Tahun 2023 mendatang Pemerintah Kabupaten Tabanan, akan merencanakan pembangunan rumah singgah RSUD Nyitdah.

Hal ini, dilakukan sebagai upaya meminimalisir penumpukan jenazah.

Selain pembangunan tempat pemulasaran, atau jenazah di rumah sakit itu, juga akan direncanakan pergantian nama rumah sakit menjadi RS Singasana itu.

Selama ini RS Nyitdah tidak memiliki tempat pemulasaran jenazah, alias selalu dititip di RSU Tabanan.

Di mana kamar pemulasaran di RSU Tabanan terbilang kecil.
ilustrasi - Tahun 2023 mendatang Pemerintah Kabupaten Tabanan, akan merencanakan pembangunan rumah singgah RSUD Nyitdah. Hal ini, dilakukan sebagai upaya meminimalisir penumpukan jenazah. Selain pembangunan tempat pemulasaran, atau jenazah di rumah sakit itu, juga akan direncanakan pergantian nama rumah sakit menjadi RS Singasana itu. Selama ini RS Nyitdah tidak memiliki tempat pemulasaran jenazah, alias selalu dititip di RSU Tabanan. Di mana kamar pemulasaran di RSU Tabanan terbilang kecil. (tribun bali/dwisuputra)

 

Bupati Tabanan, Komang Gede Sanjaya, mengatakan bahwa rencana awal ialah perubahan nama dimana akan dilaunching bertepatan dengan HUT Kota Tabanan ke 529.

Kemudian untuk rumah singgah, fungsinya ialah sebagai tempat penitipan jenazah.

Nah, ruang jenazah RSU Tabanan yang terlalu kecil, membuat jenazah sering ditumpuk dan terkesan cukup tidak baik.

"Ruang jenazahnya kecil dan terbatas. Sehingga kerap kali ditumpuk-tumpuk. Kalau mayat ditumpuk begitu etikanya kurang elok," ucapnya, Rabu 23 November 2022.

Menurut Sanjaya, untuk lahan kosong di RS Nyitdah sendiri ada sekitar tujuh hektare.

Lantas demikian, maka perlu dilakukan pengkonsepan pembuatan rumah singgah tersebut.

Meskipun dari segi anggaran hingga saat ini masih belum bisa diprediksi.

"Dibuatnya rumah singgah sesuai dengan usulan perwakilan wakil rakyat dan untuk anggaran masih belum," ungkapnya.

ilustrasi - Tahun 2023 mendatang Pemerintah Kabupaten Tabanan, akan merencanakan pembangunan rumah singgah RSUD Nyitdah.

Hal ini, dilakukan sebagai upaya meminimalisir penumpukan jenazah.

Selain pembangunan tempat pemulasaran, atau jenazah di rumah sakit itu, juga akan direncanakan pergantian nama rumah sakit menjadi RS Singasana itu.

Selama ini RS Nyitdah tidak memiliki tempat pemulasaran jenazah, alias selalu dititip di RSU Tabanan.

Di mana kamar pemulasaran di RSU Tabanan terbilang kecil.
ilustrasi - Tahun 2023 mendatang Pemerintah Kabupaten Tabanan, akan merencanakan pembangunan rumah singgah RSUD Nyitdah. Hal ini, dilakukan sebagai upaya meminimalisir penumpukan jenazah. Selain pembangunan tempat pemulasaran, atau jenazah di rumah sakit itu, juga akan direncanakan pergantian nama rumah sakit menjadi RS Singasana itu. Selama ini RS Nyitdah tidak memiliki tempat pemulasaran jenazah, alias selalu dititip di RSU Tabanan. Di mana kamar pemulasaran di RSU Tabanan terbilang kecil. (tribun bali/dwisuputra)

Sanjaya mengaku, bahwa pelayanan di RS Nyitdah sekarang sudah baik.

Setiap hari sidak digela oleh Sekda Tabanan. Bahkan terpantau layanan selalu ramai.

Meskipun perlu dilakukan penataan utamanya pintu masuk. Seperti dibuatkan taman, hingga penataan parkir menjadi lebih bagus.

"Kalau pelayanan sudah bagus sekali," ungkapnya lagi.

Sementara itu, Direktur RSUD Nyitdah dr Dodi Setiawan mengaku, bahwa layanan di RSUD Nyitdah hampir mendekati lengkap.

Hanya kekurangan atau belum sepenuhnya lengkap di layanan jantung, ortopedi dan rekap medis.

Namun, layanan lain seperti ruang ICU, kamar operasi, layanan intensif care untuk bayi juga tersedia.

Bahkan, pengembangan akan diteruskan seperti pengembanhan dokter spesialis agar bisa mencapai layanan di Tipe B.

"Astungkara di tahun 2023 sudah ada karena tinggal penataan ruangan saja, sebab SDM-nya sudah ada," bebernya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved