Berita Nasional
Mensesneg Ungkap 'Clue' Calon Pengganti Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Ada KSAL Yudo Margono?
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno pun mengungkapkan ‘clue’ calon pengganti Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
TRIBUN-BALI.COM - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno pun mengungkapkan ‘clue’ calon pengganti Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Pratikno pun menyebut jika 'clue' nya merupakan satu dari kepala staf atau mantan kepala staf yang masih aktif.
Hal tersebut disampaikannya kepada Jurnalis Kompas TV Frisca Clarissa pada Rabu 23 November 2022.
“Jelas kalau calon Panglima TNI itu, pasti dari kepala staf atau mantan kepala staf yang masih aktif. Kan clue-nya gitu,” ujarnya.
Lebih lanjut, dirinya pun mengungkapkan jika surat presiden untuk nama calon Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa dikabarkan akan diterima DPR RI sore ini (kemarin).

“Surpres penggantian panglima TNI itu kita, kan reses dalam beberapa waktu ke depan akan reses di DPR, kita sudah menghitung. Pada hari ini kita akan dikirim kepada DPR Surpresnya,” ujar Pratikno.
Kemudian, usai DPR menerima surpres, DPR akan mengumumkan terkait dengan nama calon pengganti Panglima TNI.
Baca juga: KSAL Yudo Margono Berpeluang Gantikan Andika Perkasa Jadi Panglima TNI, DPR Buka Suara
“Nanti. Kalau sudah diterima dari DPR, nanti dari DPR lah yang menyampaikan,” kata Pratikno.
Calon Panglima TNI Dilihat dari Usia dan Sistem Bergilir
Sedangkan, dikutip dari Antara, tidak ada mantan kepala staf yang masih aktif yang dicalonkan sebagaimana pernyataan Pratikno.
Yang disebutkan adalah Kepala Staf TNI Angkatan Darat (AD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (AL) Laksamana TNI Yudo Margono dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (AU) Marsekal TNI Fadjar Prasetya.
Tidak hanya parameter pernah menduduki jabatan Kepala Staf Angkatan, calon kandidat juga dilihat dari usia dan sistem bergilir antarangkatan.
Mengacu pada usia, pimpinan ketiga matra di TNI tersebut sama-sama memiliki peluang yang sama, karena hingga Desember 2022 masih memiliki waktu aktif antara satu hingga dua tahun.
Lantaran ketiganya, sama-sama merupakan lulusan Akademi TNI angkatan tahun 1988.
Jenderal Dudung Abdurachman, lahir pada 19 November 1965 atau berusia 57 tahun, Laksamana Yudo Margono lahir 26 November 1965 atau berusia 57 tahun, dan Marsekal Fadjar Prasetyo lahir 9 April 1966 atau berusia 56 tahun.
Mengacu pada usia, Marsekal Fadjar Prasetyo adalah calon kandidat Panglima TNI yang usia aktifnya paling lama atau sekitar dua tahun.
Meskipun ketiganya berbeda usia, namun mereka sama-sama merupakan lulusan Akademi TNI angkatan tahun 1988.
Baca juga: Laporan Tambang Ilegal Bertanda Tangan Ferdy Sambo Viral, Panglima TNI Andika Perkasa Bertindak
Sementara jika mengacu dari parameter sistem bergilir antar angkatan, Panglima TNI saat ini dijabat oleh perwira tinggi dari Angkatan Darat, maka yang berpeluang selanjutnya adalah TNI Angkatan Laut atau TNI Angkatan Udara.
Sebelum Jenderal Andika Perkasa, Panglima TNI dijabat oleh perwira tinggi Angkatan Udara yakni Marsekal Hadi Tjahjanto yang kini ditunjuk sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia/Kepala Badan Pertanahan Nasional.
Dengan gambaran tersebut, peluang paling besar mengacu pada parameter sistem bergilir antar angkatan adalah kepada KSAL Laksamana TNI Yudo Margono.
Namun, sebagaimana UUD Nomor 29 Tahun 1954 tentang Pertahanan Negara Republik Indonesia. Presiden memiliki hak prerogatif.
KSAL Yudo Margono?
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad berbicara mengenai sosok calon Panglima TNI yang akan menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang segera memasuki masa pensiun.
Menurut Dasco, kriteria sosok Panglima TNI ke depannya harus sesuai dengan situasi dan kondisi negara dan global saat ini.
"Saya pikir soal pergantian panglima TNI ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/11/2022).
Adapun Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, digadang-gadang berpeluang besar menggantikan Andika Perkasa sebagai Panglima TNI.
Terkait hal itu, Dasco menilai wajar saja jika ada ketentuan tak tertulis mengenai giliran matra Angkata Laut yang akan menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa.
Namun, Dasco melihat Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih mengetahui sosok yang pas menjadi Panglima TNI sesuai dengan kebutuhan negara.
"Tentunya presiden mempunyai juga perhitungan-perhitungan sendiri untuk kemudian mengusulkan yang tepat, mengenai calon tersebut untuk situasi dan kondisi pada saat ini," ujar Dasco.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.TV dengan judul Mensesneg Beri Clue Calon Panglima TNI yang Diumumkan Sore Ini di DPR.