Berita Bali
IKM, UMKM, dan Koperasi Perkokoh Ekonomi Bali, Koster Yakin Bisa Aman dari Resesi
Koster yakin Bali bisa aman dari resesi, IKM, UMKM, dan Koperasi sinergi untuk perkokoh ekonomi Bali.
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bali merupakan wilayah yang kecil secara fisik dengan luas hanya 5.646 Kilometer persegi dan penduduk 4,3 juta orang.
Walaupun demikian, Bali memiliki alam yang indah dan dianugrahi dengan manusia yang memiliki keunggulan tertentu.
Menurut Gubernur Bali, Wayan Koster, sumber daya manusia di Bali berbeda dengan masyarakat dari luar Bali.
“Berdasarkan penelitian, orang Bali adalah manusia yang kategori rasnya adalah unggul.
Dia bisa undagi, kreatif, inovatif, tekun, welas asih, lebih mengedepankan kewajiban daripada haknya, toleransi, terbuka, dan ulet,” kata Wayan Koster.
Dengan keunggulan tersebut, Wayan Koster ungkap akan orang Bali mampu bertahan dalam kondisi apapun di mana pun.
Bali dianugrahi budaya yang sangat kaya unik dan unggul yang memuat tradisi, seni, dan kearifan lokal yang luar biasa.
Dari potensi alam dan manusia serta budaya, Koster menegaskan Bali harus dikelola dengan arahan dan kebijakan yang bertumpu pada sumber daya lokal.
Karena ukuran Bali kecil, maka memang lembaga yang harus di kembangkan di Bali adalah lembaga ekonomi bersekala kecil.
Baca juga: Porprov Bali XV 2022 Resmi Ditutup, Koster Minta Mulai Petakan Cabor Unggulan Untuk PON
Sangatlah tepat apabila lembaga ekonomi yang harus dikembangkan adalah seperti IKM, UMKM, dan koperasi.
Hal ini sama dilakukan dengan negara Swiss dan Perancis yang juga menghasilkan beberapa produk mendunia dari sumber dayanya sendiri.
“Karena Bali tidak punya emas, gas, atau batubara, maka Bali harus bertahan dengan sumber daya yang ada di Bali itu sendiri.
Jadi jangan membuat Bali bergantung dengan sumber daya luar terlalu banyak terutama kebutuhan pokoknya karena itu bisa berbahaya bagi Bali,” tegas Koster.
Untuk memproteksi Bali, Gubernur Bali telah memperkuat sumber daya di Bali untuk menjadi sumber Penghidupan masyarakat.
Ada tiga hal penting harus diperhatikan dalam mengembangkan IKM, UMKM, dan koperasi, yaitu hulu, tengah, dan, hilir.
Hulu menyediakan manusia yang mampu berkreasi, berinovasi, serta budaya yang sangat kuat untuk dijadikan basis mengembangkan kreasi dan kerajinan rakyat.
Untuk pengembangannya sendiri dibantu dengan teknologi dan modal yang sudah dapat diakses dengan mudah.
“Jadi sebenarnya di hulu kita tinggal mendorong agar dia membuat produk khas Bali yang saat ini juga sedang diarahkan oleh Pemerintah Provinsi Bali,” tambah Koster.
Baca juga: Gubernur Bali, Wayan Koster Tinjau Operasional Pelabuhan Sanur, Bali
Kemudian ditengah adalah pendampingan, edukasi, sosialisasi, serta motivasi untuk meningkatkan nilai tambahnya.
Sementara untuk di daerah hilir, pemerintah mendorong dengan menjadikan orang Bali sebagai penguasa pasar di Bali.
4,3 juta penduduk yang ada di Bali ini harus menjadi market lokal Bali sesuai dengan cita-cita “dari Bali, oleh Bali, untuk Bali”.
Koster juga telah mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan, dan Industri Lokal Bali.
Setiap hari Selasa juga ditetapkan untuk menggunakan busana berbahan kain endek sesuai dengan surat edaran Gubernur Bali.
Sebagai Destinasi wisata utama dunia, Bali juga mendatangkan pasar dari wisatawan domestik dan mancannegara.
Oleh karena itu, hotel dan restoran di Bali diwajibkan untuk menggunakan produk lokal Bali seperti beras Bali, buah-buahan Bali, sayur Bali l, garam Bali dan produk olahan arak Bali.
“Waktu G20 kemarin kami memanggil 24 manajer hotel tempat delegasi menginap.
Kami arahkan mereka untuk menggunakan produk Bali dan menjual produk itu di tempat mereka,” ujar Koster.
Baca juga: Pasangan Gubernur Bali Wayan Koster dan Ny. Putri Koster Terima Penghargaan Tingkat Nasional
Kondisi ini jelas telah menciptakan pasar yang besar dan telah memutar ekonomi Bali secara besar pula.
Pulihnya pariwisata secara perlahan karena pandemi yang juga membaik membuat ekonomi Bali tumbuh hingga 8,09 persen triwulan ketiga 2022 dari minus 9,31 di masa pandemi.
Untuk pengembangan selanjutnya sendiri, pemerintah telah menyediakan fasilitas yang memudahkan masyarakat didukung dengan kemajuan teknologi.
pemerintah berharap semua stakeholder termasuk masyarakat dapat bekerja sama untuk mempertahankan dan mengembangkan IKM, UMKM dan koperasi di Bali.
Ia berharap ketiga hal tersebut dapat semakin kuat dan menjadi unsur utama menggerakkan perekonomian rakyat Bali.
Apabila sudah berhasil dikembangkan Bali, Koster meyakini Bali akan memiliki kekuatan pangan yang berdaulat, ekonomi yang berdikari, dan aman dari resesi yang di ramalkan tahun depan. (yun)