Berita Jembrana
Tarian Asli Jembrana Sejak 1920-an, Kesenian Berko Jadi WBTB Tahun Ini
Kesenian Berko Jembrana Jadi WBTB Tahun Ini, Tarian Asli Jembrana Sejak 1920-an, Tahun Depan Rencana Usulkan Lawar Klungah
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Fenty Lilian Ariani
NEGARA, TRIBUN-BALI.COM - Kesenian tari sakral asli Jembrana dinyatakan layak untuk ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) tahun 2022. Adalah Kesenian Berko yang mulai langka dan ditakutkan punah. Terlebih lagi, tarian ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Bahkan, saat ini hanya masih tersisa satu penari bernama Ni Ketut Nepa. Nenek yang lebih dikenal sebagai Dadong Barak ini merupakan generasi ke empat.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana, Anak Agung Komang Sapta Negara mengatakan, untuk tahun 2022 Jembrana hanya mengusulkan satu kesenian untuk ditetapkan sebagai WBTB. Kesenian Berko dianggap layak untuk diusulkan karena berbagai alasan.
Sapta Negara menyebutkan, Kesenian Berko ini adalah kesenian yang langka dan hanya ada satu di Jembrana. Kemudian, generasi ke empat dari kesenian tarian sakral ini juga masih ada, yakni Ni Ketut Nepa alias Dadong Barak. Sehingga, untuk melindungi kesenian tersebut atau agar tidak punah, pihak Disparbud Jembrana mencatatkan, diusulkan dan akhirnya ditetapkan.
"Tahun ini hanya satu yang diusulkan WBTB. Yaitu Kesenian Berko," kata Sapta Negara.
Sapta Negara menjelaskan, sesuai hasil sidang di Provinsi Bali, Kesenian Berko ini layak ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB). Sejatinya, pihaknya telah diundang untuk peresmian dan penerimaan sertifikat ke Jakarta. Namun, karena kendala anggaran dari provinsi, rencana tersebut diurungkan.
"Sudah sidang dan sudah pasti (WBTB). Apalagi, kesenian ini diinformasikan sudah ada sejak 1925 lalu," jelasnya.
Disinggung mengenai usulan 2023, pejabat asal Puri Negara ini melanjutkan tim dari Disparbud telah melaksanakan inventarisasi di lapangan. Hasilnya, ada beberapa kesenian maupun makanan yang rencananya diusulkan. Namun, hanya dua kesenian Jembrana yang diusulkan di 2023.
Adalah Kendang Mebarung dan Kesenian Preret. Dua kesenian ini, sudah diinventarisir, dibuatkan narasi dan segera diproses. Selain dua kesenian itu, juga ada bumbung kepyak yang rencananya akan diusulkan WBTB tahun 2023.
"Yang 2023, rencananya lebih dari satu. Tapi sekarang yang sudah kita buatkan narasinya baru dua. Yaitu Kendang Mebarung dan Preret," sebutnya.
Dia menyebutkan, dari kuliner, Jembrana juga berencana mengusulkan lawar klungah sebagai WBTB. Sebab, lawar berbahan dasar kelapa muda belum berisi daging ini merupakan khas Kabupaten Jembrana bahkan kerap menjadi jargon gumi makepung.
"Lawar klungah juga rencana kita usulkan. Sekarang masih berproses. Temen-temen dari tim lapangan masih bekerja," ungkapnya.
Menurut Sapta, yang kerap menjadi kendala dalam pengusulan WBTB ini adalah proses penggarapan naskah akademisnya. Prosesnya membutuhkan biaya dan anggaran.
"Astungkara, sambil jalan nanti pasti bakal selesai," tandasnya. (*)