Gempa Garut
Garut Diguncang Gempa Dua Kali, Warga Terluka, 5 Bangunan Rusak
Gempa bumi M 6.1 terjadi di Garut, Jawa Barat, ada satu warga Desa Putrajawa mengalami luka-luka
Di Cikembar, Cugenang, Palabuhan Ratu, Bandung, Bogor, Cilacap, Sawarna, Cireunghas, Bojong, Yogyakarta, Wonosobo, Karangkates, Trenggalek dengan skala intensitas II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. (tribun jabar)
Tak Berhubungan dengan Cianjur
KEPALA BMKG Jabar, Teguh Rahayu, mengatakan, gempa 6,4 (kemudian direvisi jadi 6,1) magnitudo yang terjadi di daratan Garut tidak ada hubungannya dengan gempa Cianjur.
Ia mengatakan, meski dalam posisi kedalaman menengah, yakni 118 kilometer, karena terjadi di darat dan magnitudo gempa cukup besar, gempa ini banyak dirasakan di beberapa daerah.
"Gempa magnitudonya besar, tapi tak ada hubungannya dengan gempa Cianjur. Kenapa banyak dirasakan karena gempa berpusat di darat dengan kedalaman menengah 118 meter pada pukul 16.49 WIB tadi," ujar Teguh saat ditemui di Pendopo Cianjur, Sabtu 3 Desember 2022.
Teguh mengatakan, gempa Cianjur memiliki kedalaman 10 kilometer dan termasuk gempa dangkal yang terjadi di sesar darat.
"Kalau berada berada di daratan pasti ada kerusakan karena ada goyangan," katanya.
Teguh mengatakan saat ini para peneliti masih menyelidiki gempa Cianjur.
Ia mengatakan, jika dihitung dari data gempa yang terjadi di Cianjur itu, periode gempa terjadi sekitar dua puluh tahun.
"Gempa itu memang kalau yang kecil tak terasa oleh manusia, tapi oleh alat kita itu tercatat, misal yang terjadi di lautan yang terjadi gesekan. Jadi setiap hari bumi bergesekan," katanya.
Adanya aktivitas lempeng Indo-Australia (intraslab) diperkirakan menjadi pemicu terjadinya gempa di Garut.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono berdasarkan keterangan resmi yang diterima Tribunjabar.id.
Analisis penyebab gempa diperhatikan dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenter.
Adapun gempa di Garut ini termasuk ke dalam jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia (intraslab).
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," jelas Daryono dikutip dari keterangan resmi yang diterima Tribunjabar.id, Sabtu.
Daryono juga menyampaikan bahwa hingga pukul 17.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Dalam keterangan yang sama, Daryono meminta agar warga tetap tenang dan tidak termakan oleh isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar Daryono.
Selain itu Daryono juga mengimbau warga menghindari bangunan retak akibat gempa.
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," katanya.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," sambungnya. (tribunjabar/fam)
Kumpulan Artikel Nasional