Erupsi Gunung Semeru
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Kondisi Umat Hindu di Lumajang Aman dan Tidak Ada yang Terdampak
Kondisi umat hindu yang berada di dekat wilayah Gunung Semeru dalam kondisi aman usai Gunung Semeru kembali mengalami erupsi
Penulis: Putu Supartika | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Gunung Semeru yang berlokasi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali mengalami erupsi pada Minggu 4 Desember 2022.
Gunung Semeru mengalami erupsi pada pukul 02.46 WIB.
Dimana Gunung Semeru mengeluarkan semburan abu dengn tinggi kolom abu 1.500 meter di atas puncak gunung atau 5.176 meter di atas permukaan laut.
Selain itu, juga mengeluarkan Awan Panas Guguran (APG) sejauh 7 Km.
Terkait kejadian tersebut, kondisi umat Hindu yang berada di Kabupaten Lumajang kondisinya aman dan tidak ada yang terdampak.
Hal tersebut diungkapkan oleh mantan Ketua PHDI Lumajang Edy Sumianto saat dihubungi Minggu, 4 November 2022.
"Kondisi umat Hindu aman, dan erupsi terjadi dini hari tadi," kata Edy yang baru selesai menjabat Ketua PHDI Lumajang Oktober 2022 ini.
Selain itu, Edy juga mengatakan jika tak ada umat Hindu yang terdampak erupsi ini.
Hal ini dikarenakan umat Hindu di Lumajang berada pada radius 7 km tersebut.
Baca juga: Usai Muntahkan Awas Panas, Gunung Semeru Berstatus Siaga III, PVMB Peringatkan Potensi Aliran Lahar
Selain itu, Pura Mandara Giri Semeru Agung juga dalam kondisi aman karena jaraknya jauh.
"Kalau pura, aman, jaraknya jauh, erupsinya masih ke arah tenggara jadi aman," imbuhnya.
Edy menambahkan, semua umat Hindu saat ini sudah pindah ke daerah aman.
Sementara itu, saat erupsi tahun 2021 ada satu kk umat Hindu yang terdampak abu vulkanik.
"Kalau dulu ada terdampak, tapi sekarang sudah pindah ke daerah aman," imbuhnya.
Ia menambahkan, jika di Kabupaten Lumajang ada 2.000 KK lebih umat Hindu.
Berstatus Siaga Level III
Dilansir dari Surya.com, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMB) mengungkapkan status Gunung Semeru pasca erupsi dini hari tadi menjadi level III Siaga.
Otoritas mencatat terekam sebanyak 8 kali gempa letusan dan 1 gempa awan panas guguran yang masih berlangsung hingga pukul 06:00 WIB.
"Sehingga menunjukkan aktivitas erupsi dan awan panas guguran di Gunung Semeru masih sangat tinggi," ungkap Kepala Pos Pantau Gunung Semeru, Liswanto
PVMB juga memperingatkan adanya potensi terjadinya aliran lahar yang masif lantaran curah hujan di wilayah Lumajang sedang tinggi.
"Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Semeru," pesannya.
Sementara itu, otoritas juga meminta masyarakat tidak beraktivitas pada radius 13 kilometer pada sisi Besuk Kobokan.
"Kami menghimbau warga tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak pusat erupsi.
Baca juga: Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang Jawa Timur Erupsi, PVMBG Imbau Hal Ini
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak," imbaunya.
Dikutip Tribun-Bali.com dari Kompas.com, Gunung Semeru memuntahkan Awan Panas Guguran (APG) yang meluncur dari puncak kawah jonggris saloko.
Awas panas itu meluncur sejauh tujuh kilometer ke arah tenggara selatan.

"APG yang turun ber-amak (amplitudo maksimal) 35 mm dan masih berlangsung," tulis Mukdas Sofian dalam rilis resmi PVMBG.
Erupsi juga meluncurkan kolom abu berwarna kelabu dari puncak kawah dengan intensitas sedang hingga tebal setinggi 1,5 kilometer dari puncak kawah pukul 02.56.
Gunung Semeru yang berlokasi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali mengalami erupsi pada Minggu 4 Desember 2022.
Hal ini pun bertepatan dengan setahun erupsi Gunung Semur yang tepat terjadi pada 4 Desember 2021 tahun lalu.
Gunung Semeru mengalami erupsi pada pagi hari.
(*)