Erupsi Gunung Semeru
Pakar ITS: Erupsi Semeru Mustahil Picu Tsunami di Jepang
Erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, dikatakan peneliti bencana Institut Teknologi 10 November (ITS) tidak akan sampai ke Lautan.
Dampak dari erupsi tersebut mengakibatkan status Volcano Observatory Notice for Aviation atau VONA di sekitar Gunung Semeru menjadi merah.
Status warna merah tersebut berarti berbahaya dilintasi oleh pesawat di sekitar Gunung Semeru.
Namun VONA merah Gunung Semeru tersebut tidak berdampak terhadap penerbangan rute dari dan menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.
Baca juga: Gunung Semeru Kembali Erupsi, Kondisi Umat Hindu di Lumajang Aman dan Tidak Ada yang Terdampak
“Berdasarkan pantauan operasional Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sampai dengan saat ini, operasional tetap berjalan dengan normal,” ujar General Manager Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Handy Heryudhitiawan, Minggu (4/12).
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau AirNav Indonesia, bahwa penerbangan berjalan dengan normal. Sampai dengan saat ini, tidak ada dampak erupsi Gunung Semeru terhadap penerbangan dan operasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali,” lanjut Handy.
Namun demikian, untuk Bandara Juanda di Surabaya dan Bandara Abdurahman Saleh di Malang, AirNav Indonesia menerbitkan peringatan Ashtam.
Itu sejenis Notam (Notice to Airmen) atau pemberitahuan untuk kalangan penerbangan, yang menginformasikan perubahan aktifitas gunung berapi, erupsi dan awan debu gunung berapi yang dapat berpengaruh terhadap pengoperasian pesawat udara.(tribun network/sof/wly)